Apa Itu Sunat Klamp? Kelebihan dan Kekurangannya

Sunat klamp adalah metode khitan dengan menjepit kulit ujung penis (kulup) menggunakan alat jepit khusus berbahan plastik atau logam (clamp) dan kemudian kulup dipotong dengan pisau bedah tanpa perlu dijahit.

 

Metode ini sering kali dipilih untuk melakukan khitan pada anak-anak karena hanya sedikit menimbulkan rasa sakit dan perdarahan. Meski begitu, sunat klamp tetap memiliki risiko tersendiri.

 

Mari pahami lebih lanjut mengenai kelebihan serta kekurangan metode klamp melalui ulasan di bawah ini.

 

Apa itu Sunat Klamp?

 

Sunat klamp adalah metode sirkumsisi atau khitan yang menggunakan alat khusus berupa tabung plastik atau alat jepit berbahan logam (clamp) untuk menjepit kulit di bagian ujung penis (kulup), kemudian kulup dipotong dengan pisau bedah tanpa dijahit. Ukuran alat clamp tersebut juga dapat disesuaikan dengan ukuran penis pasien.

 

Berdasarkan jenis alat yang digunakan, metode klamp dibedakan menjadi beberapa kelompok, di antaranya:

 

  • Smart clamp: metode sunat menggunakan tabung plastik yang dilengkapi oleh penjepit pada kedua sisinya. Penjepit tersebut berfungsi untuk menahan kulit pada bagian ujung penis untuk menghentikan aliran darah agar lebih mudah dipotong.
  • Gomco clamp: metode sunat menggunakan alat penjepit berbahan logam untuk menjepit dan menahan kulup agar tetap pada posisi yang sama. Dengan begitu, pemotongan kulup tersebut dapat dilakukan dengan mudah dan minim perdarahan.
  • Mogen clamp: serupa dengan gomco clampmogen clamp juga memanfaatkan alat penjepit berbahan logam untuk menahan posisi kulup. Namun, mogen clamp tidak menggunakan alat tambahan lain untuk melindungi penis.

 

Sunat dengan metode klamp ini tergolong aman dan kerap digunakan sebagai prosedur khitan anak-anak. Pasalnya, metode sunat ini diklaim minim menimbulkan rasa sakit dan perdarahan pasca tindakan.

 

Kelebihan Sunat Klamp

 

Sunat klamp kerap dipilih sebagai metode sirkumsisi oleh sebagian orang karena proses penyembuhannya cenderung lebih cepat dari metode lainnya. Sebetulnya, berapa lama penyembuhan sunat klamp?

 

Lama waktu proses pemulihan melalui metode sunat ini mungkin berbeda antara satu pasien dengan yang lainnya, namun pada umumnya adalah sekitar 10–14 hari setelah khitan.

 

Selain itu, sejumlah keunggulan dari sunat klamp sebagai metode khitan adalah sebagai berikut:

 

  • Proses khitan berlangsung cepat, hanya memerlukan waktu 7–10 menit.
  • Minim rasa sakit saat prosedur khitan berlangsung.
  • Minim risiko perdarahan, sehingga jarang memerlukan jahitan dan perban untuk menutup luka.
  • Luka sunat boleh terkena air.
  • Pemulihan lebih cepat.
  • Memberikan hasil yang estetik dibandingkan sunat konvensional.

 

Kekurangan Sunat Klamp

 

Meski tergolong aman dilakukan, terdapat sejumlah risiko yang mungkin saja terjadi saat melakukan metode sunat ini, di antaranya adalah:

 

1. Perdarahan

 

Meski jarang terjadi, metode klamp yang tidak dilakukan dengan tepat dapat menyebabkan perdarahan. Selain itu, risiko perdarahan juga meningkat pada anak-anak yang mengidap kelainan darah. Kendati demikian, kondisi ini dapat diatasi dengan jahitan.

 

2. Fimosis

 

Fimosis adalah kondisi ketika kulup melekat erat pada kepala penis. Fimosis dapat terjadi jika kulup yang dibuang terlalu sedikit sehingga sisanya masih menutupi sebagian kepala penis.

 

3. Infeksi

 

Jika prosedur sunat dilakukan dalam keadaan kurang steril, maka metode klamp ini juga bisa menimbulkan efek samping berupa infeksi pada luka, seperti nyeri, bengkak, kemerahan, bernanah, hingga demam.

 

4. Buried Penis

 

Buried penis merupakan kondisi ketika penis tertutup oleh lapisan kulit yang berlebihan karena kulup yang dipotong saat prosedur khitan terlalu sedikit atau terlalu banyak.

 

Tahapan Prosedur Sunat Klamp

 

Adapun langkah-langkah yang dilakukan dokter dalam metode sunat klamp adalah sebagai berikut:

 

  • Bersihkan bagian kulup anak sebelum prosedur dilakukan.
  • Memberikan obat bius lokal atau krim anestesi agar pasien tidak merasakan nyeri selama prosedur khitan berlangsung.
  • Menjepit kulup menggunakan alat penjepit khusus berbahan logam. Jika menggunakan metode smart clamp, sebelum menjepit kulup, dokter akan memasukkan penis ke dalam tabung plastik khusus.
  • Memotong kulup penis menggunakan pisau bedah.
  • Melepas alat penjepit logam. Apabila menggunakan tabung plastik, alat penjepit tersebut akan dibiarkan terlebih dahulu selama 5–7 hari untuk meminimalkan rasa nyeri dan perdarahan.
  • Menutup luka menggunakan kain perban.

 

Perawatan Pasca Sunat Klamp

 

Sebagai upaya mengurangi risiko timbulnya efek samping, ada beberapa perawatan pasca sunat klamp dengan tepat yang bisa dilakukan:

 

  • Membersihkan area penis setiap selesai buang air kecil.
  • Menghindari sabun yang berbahan kimia keras untuk membersihkan area penis karena berisiko menyebabkan iritasi.
  • Berendam air hangat untuk mencegah teradinya pengerasan kulup pada kepala penis.
  • Membatasi aktivitas fisik berat terlebih dahulu sampai luka sunat benar-benar pulih.
  • Mengonsumsi makanan sehat dengan gizi seimbang guna mempercepat proses pemulihan.
  • Hindari memakai baju dan celana yang terlalu ketat, karena dapat menekan area penis dan menimbulkan rasa sakit.
  • Minum obat pereda nyeri jika terdapat rasa tidak nyaman atau sakit pada area penis. Namun, konsultasikan terlebih dahulu ke dokter mengenai aturan konsumsi obat-obatan tersebut.