Site icon Royal Institute of Nursing

Apa Itu Sunat Klamp? Kelebihan dan Kekurangannya

Sunat klamp adalah metode khitan dengan menjepit kulit ujung penis (kulup) menggunakan alat jepit khusus berbahan plastik atau logam (clamp) dan kemudian kulup dipotong dengan pisau bedah tanpa perlu dijahit.

 

Metode ini sering kali dipilih untuk melakukan khitan pada anak-anak karena hanya sedikit menimbulkan rasa sakit dan perdarahan. Meski begitu, sunat klamp tetap memiliki risiko tersendiri.

 

Mari pahami lebih lanjut mengenai kelebihan serta kekurangan metode klamp melalui ulasan di bawah ini.

 

Apa itu Sunat Klamp?

 

Sunat klamp adalah metode sirkumsisi atau khitan yang menggunakan alat khusus berupa tabung plastik atau alat jepit berbahan logam (clamp) untuk menjepit kulit di bagian ujung penis (kulup), kemudian kulup dipotong dengan pisau bedah tanpa dijahit. Ukuran alat clamp tersebut juga dapat disesuaikan dengan ukuran penis pasien.

 

Berdasarkan jenis alat yang digunakan, metode klamp dibedakan menjadi beberapa kelompok, di antaranya:

 

 

Sunat dengan metode klamp ini tergolong aman dan kerap digunakan sebagai prosedur khitan anak-anak. Pasalnya, metode sunat ini diklaim minim menimbulkan rasa sakit dan perdarahan pasca tindakan.

 

Kelebihan Sunat Klamp

 

Sunat klamp kerap dipilih sebagai metode sirkumsisi oleh sebagian orang karena proses penyembuhannya cenderung lebih cepat dari metode lainnya. Sebetulnya, berapa lama penyembuhan sunat klamp?

 

Lama waktu proses pemulihan melalui metode sunat ini mungkin berbeda antara satu pasien dengan yang lainnya, namun pada umumnya adalah sekitar 10–14 hari setelah khitan.

 

Selain itu, sejumlah keunggulan dari sunat klamp sebagai metode khitan adalah sebagai berikut:

 

 

Kekurangan Sunat Klamp

 

Meski tergolong aman dilakukan, terdapat sejumlah risiko yang mungkin saja terjadi saat melakukan metode sunat ini, di antaranya adalah:

 

1. Perdarahan

 

Meski jarang terjadi, metode klamp yang tidak dilakukan dengan tepat dapat menyebabkan perdarahan. Selain itu, risiko perdarahan juga meningkat pada anak-anak yang mengidap kelainan darah. Kendati demikian, kondisi ini dapat diatasi dengan jahitan.

 

2. Fimosis

 

Fimosis adalah kondisi ketika kulup melekat erat pada kepala penis. Fimosis dapat terjadi jika kulup yang dibuang terlalu sedikit sehingga sisanya masih menutupi sebagian kepala penis.

 

3. Infeksi

 

Jika prosedur sunat dilakukan dalam keadaan kurang steril, maka metode klamp ini juga bisa menimbulkan efek samping berupa infeksi pada luka, seperti nyeri, bengkak, kemerahan, bernanah, hingga demam.

 

4. Buried Penis

 

Buried penis merupakan kondisi ketika penis tertutup oleh lapisan kulit yang berlebihan karena kulup yang dipotong saat prosedur khitan terlalu sedikit atau terlalu banyak.

 

Tahapan Prosedur Sunat Klamp

 

Adapun langkah-langkah yang dilakukan dokter dalam metode sunat klamp adalah sebagai berikut:

 

 

Perawatan Pasca Sunat Klamp

 

Sebagai upaya mengurangi risiko timbulnya efek samping, ada beberapa perawatan pasca sunat klamp dengan tepat yang bisa dilakukan:

 

Exit mobile version