Vitamin D dan Kesehatan Tulang

Vitamin D adalah vitamin prohormon larut lemak yang juga dikenal sebagai kalsiferol. Vitamin D terdiri dari 2 (dua) bentuk bioekivalen, vitamin D2 dan vitamin D3. Vitamin D berfungsi sebagai meningkatkan efisiensi penyerapan kalsium dan fosfat di usus. Bila tubuh manusia kekurangan vitamin D usus manusia hanya mampu menyerap 10-15% kalsium dan 60% fosfat dalam makanan. Vitamin D dibentuk melalui proses metabolisme yang kompleks yang berasal dari provitamin 7-Dehydrochlesterol dipermukaan kulit manusia dan oleh sinar matahari (UV-B) diubah menjadi vitamin D3 (Cholecal Cipherol), dan dari konsumsi makanan berupa vitamin D2. Ada beberapa penyakit yang dapat terjadi apabila kita kekurangan vitamin D, di antaranya adalah Osteoporosis yaitu penyakit keropos tulang dimana tulang akan mudah patah jika terkena tekanan berlebihan.

Faktor risiko yang mempengaruhi kepadatan tulang :

1.      Aktivitas fisik

Pembentukan tulang diperlukan rangsangan terus menerus pada tulang. Melakukan aktivitas fisik dibutuhkan untuk penambahan kepadatan tulang.

2.      Asupan Vitamin D dan Kalsium

Kadar vitamin D berperan penting untuk menjaga kesehatan tulang. Vitamin D berfungsi dalam pertumbuhan tulang dan proses mineralisasi. Selain vitamin D yang mempengaruhi kepadatan tulang adalah Kalsium. Semakin tinggi kebutuhan Kalsium dalam tubuh semakin efisien absorpsi Kalsium.

3.      Obesitas

Obesitas mempengaruhi jumlah vitamin D di dalam tubuh karena dapat mempengaruhi Biovailabilitas vitamin D kemudian akan mengganggu absorbsi Kalsium dalam tubuh.

4.      Usia

Seseorang dengan usia ? 50 tahun memiliki peluang 2,6 kali mengalami gangguan kepadatan tulang dibandingkan dengan seseorang yang berusia < 50>

5.      Hormon

Penurunan kadar Estrogen akan memacu aktivitas pembentukan kembali tulang yang semakin tidak seimbang karena Osteoblas (sel pembentukan tulang) tidak dapat mengimbangi kerja Osteoklas (sel pemecah tulang) sehingga massa tulang akan menurun dan mengalami Osteoporosis (pengeroposan tulang).

Sumber Vitamin D

1.      Sinar Matahari

Paparan sinar matahari yang mengandung UVB pada kulit memulai sintesis vitamin D karena panas tubuh mengubah vitamin D, 7-dehidrokolesterol berdifusi ke seluruh tubuh dalam bentuk akhir yang lebih aktif, untuk mempertahankan kadar vitamin D yang cukup dalam tubuh permukaan kulit harus terkena sinar matahari langsung tanpa dilindungi oleh pakaian atau tabir surya.

2.      Makanan

Vitamin D yang berasal dari makanan dapat dibedakan menjadi 3 (tiga), yaitu vitamin yang berasal dari alam, ASI dan suplemen (antara lain salmon, mackerel, tuna, minyak ikan cod, jamur, dan kuning telur).

Kecukupan Vitamin D

Angka kecukupan vitamin D adalah sebagai berikut :

1.      Bayi 10 mcg (400 IU)

2.      Anak-anak dan remaja 15 mcg (600 IU)

3.      Dewasa 15 mcg (600 IU)

4.      Dewasa > usia 70, 20 mcg (800 IU)

5.      Ibu hamil 15 mcg (600 IU)

6.      Ibu menyusui 15 mcg (600 IU)

Kekurangan Vitamin D

1.      Osteoporosis, kekurangan vitamin D dapat menyebabkan pengeroposan tulang atau Osteoporosis.

2.      Osteomalasia, biasanya terjadi pada wanita yang mengalami kekurangan Kalsium dan tidak mendapat paparan sinar matahari yang cukup.

Manfaat Vitamin D dalam Menjaga Kepadatan Tulang

1.      Mempertahankan Homeostasis Kalsium (proses menjaga agar kadar Kalsium dalam tubuh tetap seimbang) dan Fosfor.

2.      Hormon PTH (hormon yang mengatur keseimbangan Kalsium dalam darah) bersama dengan Kalsitriol atau Estrogen, memindahkan Kalsium dan Fosfor dari tulang untuk menjaga kadar darah tetap normal.

3.      Meningkatkan reabsorbsi Kalsium dan Fosfat di ginjal.

4.      Membantu pengerasan tulang dengan cara mengatur agar Kalsium dan Fosfor berada di dalam darah.

 

Referensi :

Fiannisa Riskita. 2019. Vitamin D sebagai Pencegahan Penyakit Degeneratif hingga Keganasan. Fakultas Kedokteran Universitas Lampung. Medula Volume 9 Nomor 3.

Heman Sari Permata Indah Ning. 2017. Hubungan Konsentrasi Serum Vitamin D (25(OH)D) dengan Densitas Massa Tulang Calcaneal pada Lansia di Klinik Pelayanan Kesehatan Masyarakat Reni Jaya UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2017. Skripsi Program Studi Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.