Sejarah AntiBiotik, Revolusi di Dunia Kedokteran

Sejarah antibiotik dimulai pada awal abad ke-20, ketika penemuan sulfonamid (salvarsan) oleh Paul Ehrlich pada tahun 1909 dan penemuan penisilin oleh Alexander Fleming pada tahun 1928. Penemuan ini membuka jalan bagi pengembangan antibiotik modern yang dapat membunuh atau menghambat pertumbuhan bakteri penyebab penyakit.

Setelah penemuan penisilin, banyak antibiotik lainnya yang ditemukan dan dikembangkan, seperti streptomisin pada tahun 1943, tetrasiklin pada tahun 1950, dan eritromisin pada tahun 1952. Semakin banyak antibiotik yang ditemukan, semakin banyak pula penyakit yang dapat diobati dengan efektif.

Namun, penggunaan antibiotik yang berlebihan dan tidak terkendali menyebabkan berkembangnya resistensi antibiotik pada bakteri, yaitu kemampuan bakteri untuk bertahan hidup dan berkembang biak bahkan ketika diberi antibiotik. Resistensi antibiotik menjadi masalah serius pada tahun 1980-an, ketika semakin banyak bakteri yang menjadi resisten terhadap antibiotik yang tersedia saat itu.

Untuk mengatasi masalah resistensi antibiotik, para ahli medis dan ilmuwan mengembangkan strategi baru dalam penggunaan antibiotik, seperti mengurangi penggunaan antibiotik yang tidak perlu, mengembangkan antibiotik baru, dan meningkatkan pengawasan dan pengendalian kualitas antibiotik yang digunakan. Saat ini, penggunaan antibiotik tetap menjadi bagian penting dalam pengobatan infeksi bakteri, namun harus dilakukan dengan bijak dan terkendali untuk mencegah resistensi antibiotik.