Pertolongan Pertama Saat Keracunan Makanan

Keracunan makanan dapat terjadi pada siapa saja dan di mana saja. Kita tidak bisa mengontrol kandungan yang terdapat pada setiap makanan, sehingga kondisi ini terkadang sulit untuk dicegah lebih awal. Itulah alasan mengapa pertolongan pertama keracunan makanan perlu dipahami.

 

Mari simak ulasan berikut untuk mengetahui langkah pertolongan pertama pada orang keracunan makanan secara tepat.

 

Penyebab dan Gejala Keracunan Makanan

 

Keracunan makanan umumnya disebabkan oleh kuman (bakteri, jamur, parasit, atau virus) yang ikut tertelan bersamaan dengan makanan. Hal ini biasanya terjadi karena seseorang mengonsumsi makanan basi atau yang proses persiapannya tidak higienis, yang masuk ke dalam saluran pencernaan dan menimbulkan gejala.

 

Umumnya, kuman penyebab keracunan membutuhkan waktu lama untuk berkembang biak di dalam tubuh. Akibatnya, terkadang gejala tidak langsung muncul dan penyakit ini sulit dideteksi sejak dini.

 

Meski begitu, beberapa gejala keracunan makanan yang umum terjadi dan memerlukan pertolongan pertama adalah sebagai berikut:

 

  • Mual dan muntah.
  • Diare, kemungkinan disertai darah jika penyebabnya adalah bakteri EHEC atau Campylobacter.
  • Dehidrasi.
  • Nyeri kepala.
  • Nyeri dan kram perut, biasanya terjadi 12–72 jam setelah makan.

 

Meski sulit untuk dicegah, Anda dapat mengurangi risiko keracunan makanan dengan mengonsumsi makanan yang terjamin kebersihannya. Selain itu, perhatikan keterangan tanggal kadaluarsa pada setiap kemasan untuk memastikan makanan tersebut masih layak dikonsumsi.

 

Pertolongan Pertama Keracunan Makanan

 

Penderita keracunan makanan sebaiknya ditangani oleh dokter untuk mendapat pengobatan medis dengan tepat. Namun, sebelum mendapatkan penanganan rumah sakit, terdapat beberapa langkah pertolongan pertama keracunan makanan yang dapat dilakukan untuk meredakan gejalanya. Berikut penjelasannya.

 

1. Mencukupi Cairan Tubuh

 

Orang yang keracunan makanan biasanya akan mengalami gejala mual dan muntah serta diare, yang muncul dalam 6–48 jam setelah makan. Apabila gejala tersebut berlangsung dalam waktu yang lama, kondisi ini berisiko menyebabkan tubuh mengalami dehidrasi.

 

Maka dari itu, penderita disarankan untuk tetap mengonsumsi air mineral atau cairan elektrolit sedikit demi sedikit guna menjaga keseimbangan cairan tubuhnya. Hal tersebut juga berguna untuk membuang racun di dalam tubuh.

 

2. Muntah dalam Posisi yang Tepat

 

Hindari posisi berbaring apabila gejala mual dan muntah masih berlanjut. Penderita disarankan untuk duduk dalam posisi tegak. Hal ini bertujuan untuk mencegah muntah masuk ke dalam saluran pernapasan yang berisiko menyebabkan penderita mengalami gangguan pernapasan.

 

Lalu, pada saat muntah, posisikan kepala sedikit menunduk agar makanan tidak kembali turun ke tenggorokan untuk mencegah risiko tersedak.

 

3. Mengonsumsi Makanan yang Tepat

 

Batasi asupan makanan hingga gejala keracunan mereda. Setelah itu, penderita disarankan untuk mengonsumsi makanan rendah lemak yang mudah dicerna, seperti pisang, madu, bubur, dan kentang. Hindari minuman beralkohol, kafein, susu, makanan pedas, berminyak, atau makanan dan minuman asam untuk sementara waktu karena berisiko memperburuk gejala keracunan.

 

4. Mengonsumsi Air Jahe

 

Pertolongan pertama keracunan makanan basi atau makanan tidak higienis juga bisa dilakukan dengan mengonsumsi air jahe. Air jahe diketahui dapat membantu meredakan gejala keracunan seperti mual dan nyeri perut.

 

Selain itu, air rebusan jahe juga dapat memberi efek menenangkan pada saluran pencernaan sehingga cukup baik dikonsumsi oleh penderita gangguan pencernaan lainnya.

 

5. Hindari Mengonsumsi Obat Tanpa Resep Dokter

 

Muntah dan diare akibat keracunan makanan merupakan proses alami tubuh untuk mengeluarkan racun dari saluran pencernaan. Ketika sedang mengalami kondisi ini, sebaiknya hindari mengonsumsi obat antidiare tanpa resep dokter karena berpotensi memperburuk gejala keracunan.

 

6. Istirahat yang Cukup

 

Apabila gejala keracunan sudah mulai mereda, usahakan untuk tidak terburu-buru melakukan aktivitas. Penderita keracunan makanan disarankan beristirahat secara optimal guna memberikan waktu pada tubuh agar bisa pulih sepenuhnya.

 

7. Segera Periksa ke Dokter

 

Apabila gejala yang dialami penderita tak kunjung membaik, maka langkah selanjutnya yang paling efektif adalah mencari pertolongan medis. Penanganan dari dokter dibutuhkan dengan cepat jika penderita mengalami satu atau lebih dari gejala-gejala berikut ini:

 

  • Muntah berkelanjutan dan kesulitan untuk mengonsumsi makanan serta minuman.
  • Muntah disertai darah atau BAB berdarah.
  • Nyeri perut hebat.
  • Diare tak kunjung berhenti setelah tiga hari.
  • Mengalami gejala dehidrasi, seperti mulut kering, haus berlebihan, nyeri kepala, dan sulit BAB.
  • Mengalami gejala neurologi, seperti kesemutan, kelemahan otot, atau penglihatan kabur.