Penyebab & Cara Mengatasi Sering Lupa

Sering lupa dapat menjadi suatu kondisi yang mengganggu aktivitas sehari-hari. Untuk menghindari kondisi tersebut, terdapat berbagai cara mengasah otak agar tidak mudah lupa yang bisa dilakukan, salah satunya adalah dengan mencukupi waktu tidur. Pasalnya, kurang tidur dapat menyebabkan rasa cemas berlebih dan perubahan mood yang bisa memengaruhi daya konsentrasi dan fungsi kognitif seseorang.

 

Selain itu, mari ketahui berbagai cara melatih otak agar tidak mudah lupa melalui pembahasan berikut ini.

 

Penyebab Sering Lupa yang Jarang Disadari

 

Sebelum membahas cara meningkatkan daya ingat, ada baiknya untuk mengenal penyebab sering lupa terlebih dahulu. Pada dasarnya, sering lupa tidak selalu merupakan tanda penuaan. Pada beberapa kasus, kondisi tersebut merupakan akibat dari kurangnya fokus dan konsentrasi yang dapat dipicu oleh gaya hidup tidak sehat ataupun kondisi medis tertentu. Berikut penjelasannya.

 

1. Kurang Tidur

 

Kurang tidur merupakan salah satu penyebab sering lupa yang kerap terjadi. Kondisi ini dapat memicu perubahan suasana hati dan rasa cemas berlebih sehingga turut menurunkan kemampuan konsentrasi atau fokus yang bisa memengaruhi daya ingat seseorang. Pasalnya, saat tidur, otak akan memproses informasi dari hari itu dan membentuk serta menyimpan memori atau ingatan jangka panjang.

 

2.  Pola Makan Tidak Sehat

 

Pola makan tidak sehat juga dapat memengaruhi kemampuan berpikir dan mengingat sesuatu. Seseorang yang sering mengonsumsi makanan berlemak, terutama lemak trans atau lemak jenuh, cenderung memiliki daya ingat yang lebih buruk.

 

Selain itu, defisiensi vitamin B12 juga berisiko membuat seseorang mudah lupa. Pasalnya, vitamin B12 tersebut memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan otak dan sistem saraf manusia.

 

3. Konsumsi Minuman Beralkohol secara Berlebihan

 

Konsumsi minuman beralkohol secara berlebihan diketahui dapat memengaruhi kemampuan daya ingat jangka pendek. Efek ini bisa terus memburuk hingga memengaruhi fungsi kognitif jangka panjang apabila konsumsi minuman beralkohol dilakukan secara terus-menerus.

 

4. Konsumsi Obat-obatan Tertentu

 

Beberapa jenis obat-obatan, seperti obat-obatan antidepresan dan antihistamin, memiliki efek samping yang dapat memengaruhi kemampuan daya ingat. Jika efek samping tersebut dirasa semakin memburuk, sebaiknya konsultasikan kondisi ini dengan dokter sesegera mungkin untuk memperoleh saran dan penanganan yang tepat sesuai dengan kondisi tubuh.

 

5. Kondisi Medis Tertentu

 

Kondisi medis tertentu, seperti tumor otakpenyakit Alzheimer, penyumbatan pembuluh darah, dan penyakit tiroid dapat menyebabkan seseorang mengalami gangguan dalam menerima, mengolah, serta menyimpan informasi.

 

Berbagai Cara Mengasah Otak agar Tidak Mudah Lupa

 

Terdapat berbagai cara mengasah otak agar tidak mudah lupa, di antaranya adalah memperbanyak menghafal, membaca buku, menjaga asupan nutrisi, melakukan senam otak, rutin berolahraga, dan masih banyak lagi. Simak ulasan selengkapnya di bawah ini.

 

1. Perbanyak Menghafal

 

Cara mengasah otak agar tidak mudah lupa yang pertama adalah dengan perbanyak menghafal, seperti mengingat nomor telepon, nomor kartu identitas, dan lain sebagainya. Hal ini diketahui dapat membuat otak menjadi aktif dan terus berpikir sehingga turut melatih fokus dan konsentrasi dalam jangka panjang.

 

2. Membaca Buku

 

Membaca buku juga bisa menjadi cara melatih otak agar tidak cepat lupa yang mudah dilakukan. Sebab, dengan membaca buku, otak akan terlatih dalam kemampuan berimajinasi dan merangsang kinerja otak untuk menggambarkan suatu objek atau kejadian yang diceritakan oleh pengarang buku.

 

Selain itu, penelitian yang dipublikasikan pada jurnal Neurology tahun 2013 telah membuktikan bahwa aktivitas yang melibatkan fungsi kognitif, seperti membaca buku secara rutin, diketahui dapat mengurangi risiko penurunan fungsi kognitif seiring dengan pertambahan usia.

 

3. Memperhatikan Asupan Nutrisi

 

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pola makan yang tidak sehat menjadi salah satu faktor penyebab seseorang mudah lupa. Maka dari itu, sebagai upaya menghindari kondisi tersebut, ada baiknya untuk menjaga asupan nutrisi dengan mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang, seperti ikan, sayuran hijau, dan kacang-kacangan.

 

Selain itu, perhatikan pula konsumsi minuman alkohol agar tidak berlebihan untuk menghindari gangguan fungsi kognitif dan kemampuan daya ingat.

 

4. Melakukan Senam Otak

 

Cara mengasah otak agar tidak mudah lupa berikutnya adalah dengan melakukan senam otak secara rutin. Tips agar tidak mudah lupa ini diketahui dapat melatih fungsi kognitif sehingga mampu menjaga kemampuan berpikir, mengingat, serta mengolah informasi.

 

Senam otak ini dapat dilakukan melalui beberapa kegiatan, seperti mengisi teka-teki silang, bermain catur, bermain alat musik, bermain puzzle, dan lain sebagainya.

 

5. Berolahraga secara Rutin

 

Salah satu cara mengasah otak agar tidak mudah lupa berikutnya adalah dengan berolahraga secara rutin. Kegiatan ini dinilai dapat membantu melancarkan aliran sirkulasi darah di dalam tubuh sehingga mampu menjaga suplai darah ke otak.

 

Selain itu, rutin berolahraga juga mampu merangsang pelepasan hormon atau zat biokimiawi lainnya yang dapat menjaga kesehatan otak secara keseluruhan.

 

6. Tidur yang Cukup

 

Tidur yang cukup selama kurang lebih 7–9 jam per hari, merupakan tips menjaga otak agar tidak pelupa yang mudah dilakukan. Sebab, saat sedang tidur, otak akan mengonsolidasikan kembali berbagai informasi yang sudah didapatkan dan disimpan dalam bentuk memori atau ingatan.

 

Selain itu, selama tidur, tubuh juga akan meregenerasi sel-sel serta membuang racun sehingga dapat menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan, termasuk memelihara fungsi kognitif.

 

7. Aktif Bersosialisasi dengan Orang Sekitar

 

Aktif bersosialisasi serta menjalin komunikasi dengan orang sekitar merupakan salah satu cara mengasah otak agar tidak mudah lupa yang efektif untuk dilakukan. Sebab, bersosialisasi dapat membuat seseorang terhindar dari stres dan depresi yang dapat mengganggu kemampuan otak dan fungsi kognitif.