Pentingnya Konsumsi Ikan bagi Kesehatan Anak

Pembangunan kesehatan merupakan bagian dari upaya membangun manusia seutuhnya, antara lain dengan diselenggarakannya upaya kesehatan anak yang dilakukan sedini mungkin sejak anak masih dalam kandungan. Upaya kesehatan yang dilakukan sejak anak masih di dalam kandungan sampai 5 tahun pertama kehidupannya, ditujukan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya sekaligus meningkatkan kualitas hidup anak agar mencapai tumbuh kembang optimal baik fisik, mental, emosional, maupun sosial serta memiliki intelegensi sesuai dengan potensi genetiknya.

Besarnya jumlah anak yang berusia 0-4 tahun merupakan tanggung jawab semua pihak untuk mendidik dan mengasuh anak karena setiap anak memiliki hak untuk hidup dan bertumbuh kembang secara optimal sesuai dengan konvensi hak-hak anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal maksimal, maka anak membutuhkan pemenuhan kebutuhan fisik dan biologis, kebutuhan kasih sayang dan emosi, serta kebutuhan stimulasi.

Usia balita merupakan usia yang sangat rawan terhadap masalah gizi. Pada usia ini, anak berkembang sangat pesat sehingga membutuhkan konsumsi zat gizi termasuk protein yang tinggi pula. Pertumbuhan dan perkembangan anak secara fisik, mental, sosial, dan emosional dipengaruhi oleh gizi, kesehatan, dan pendidikan.

Gizi memiliki peranan sangat penting dalam menentukan pertumbuhan dan perkembangan anak. Konsumsi makanan merupakan salah satu faktor yang secara langsung berpengaruh terhadap status gizi seseorang. Kurangnya konsumsi makanan yang mengandung gizi, di antaranya protein, merupakan salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya kekurangan gizi dan menghambat perkembangan kognisi. Ikan merupakan makanan yang menyediakan protein hewani relatif tinggi dan menyediakan asam lemak tidak jenuh esensial yang diperlukan tubuh manusia. Ikan juga merupakan sumber vitamin A yang sangat terkenal di samping vitamin lainnya dan juga mengandung berbagai mineral. Ikan pun kaya akan manfaat dan dapat meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan anak yang maksimal.

Pengaruh asupan zat gizi terhadap gangguan perkembangan anak terlebih dahulu terjadi melalui menurunnya status gizi. Status gizi yang kurang tersebut akan menimbulkan kerusakan otak, letargi, sakit, dan penurunan pertumbuhan fisik. Keempat keadaan ini akan berpengaruh terhadap perkembangan intelektual. Peningkatan tumbuh kembang pada anak di Jepang dalam beberapa dekade terakhir diasumsikan karena perpindahan dari konsumsi sumber hidrat arang ke arah konsumsi ikan dan sumber laut lain yang dikaitkan dengan berbagai zat gizi essensial tersebut. Budaya makan ikan yang tinggi dalam masyarakat Jepang telah membuktikan terjadinya peningkatan kualitas kesehatan dan kecerdasan anak-anak di Jepang.

Ketersediaan ikan di Indonesia sangat tinggi dan harganya relatif murah. Teknologi makanan tentang ikan cukup canggih, namun konsumsi ikan secara nasional amat rendah. Selain itu kita ketahui, ikan menyediakan protein hewani yang relatif tinggi, dan menyediakan asam lemak tidak jenuh esensial yang diperlukan tubuh manusia. Ikan juga merupakan sumber vitamin A yang sangat terkenal di samping vitamin lainnya dan juga berbagai mineral.

Penemuan para ahli kesehatan dunia menyatakan bahwa ikan dan berbagai jenis seafood lainnya sangat baik bagi kesehatan dan kecerdasan manusia. Ikan dan seafood ainnya rata-rata mengandung 20% protein yang mudah dicerna dengan komposisi asam amino esensial yang seimbang. Ikan juga mengandung omega 3 yang sangat penting bagi perkembangan jaringan otak, mencegah terjadinya penyakit jantung, stroke, dan darah tinggi. Lebih dari itu omega 3 juga dapat mencegah penyakit inflamasi seperti arthritis, asma, colitis, dermatitis, beberapa jenis penyakit ginjal dan membantu penyembuhan penyakit depresi, serta gejala hiperaktif pada anak-anak. Kandungan nutrisi ikan yang kaya akan protein tentu sangat baik untuk pertumbuhan anak. Anak-anak membutuhkan nutrisi yang cukup agar bisa tumbuh dan berkembang dengan sehat. Olahan daging ikan sebagai makanan dengan segudang manfaat sehat bagi anak sudah tidak diragukan lagi. Nutrisi yang dikandungnya mampu meningkatkan kecerdasan anak dan membuatnya lebih mudah konsentrasi. Ikan terkenal akan kandungan DHA-nya yang tinggi. Selain itu, ikan juga mengandung iodine, protein, selenium, omega 3, berbagai vitamin seperti vitamin A, vitamin D, serta vitamin B12.

Dari segi jenis ikan yang dikonsumsi diharapkan keluarga dan anak lebih banyak mengkonsumsi jenis ikan laut mengingat kandungan gizinya yang lebih baik untuk masa pertumbuhan dan dari segi frekuensi konsumsi ikan diharapkan keluarga dan anak mampu meningkatkan jumlah dan frekuensi konsumsi ikan dalam seminggu.

Dalam sebuah penelitian menunjukkan bahwa jenis dan jumlah pangan yang dikonsumsi balita serta frekuensi makan balita sangat dipengaruhi oleh ibu. Penelitian ini didukung oleh teori bahwa untuk anak-anak, mereka masih sangat tergantung pada orangtuanya, terutama ibu. Makanan apa saja yang diberikan oleh orangtuanya, itulah yang akan dimakan oleh anak. Apabila orangtua sejak awal tidak pernah memperkenalkan atau membiasakan anak-anaknya untuk mengkonsumsi ikan, maka sampai dewasa terbentuklah sikap atau gaya hidup anak tanpa konsumsi ikan.

 

Referensi :

Dahuri dan Astawan. 2004. Sambutan Menteri Kelautan dan Perikanan dalam Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi VIII. Jakarta : LIPI.

Dinkes. 2014. Stimulasi, Deteksi, dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Balita. Sosialisasi Buku Anak di Tingkat Pelayanan Kesehatan Dasar. Jakarta : Bakti Husada.

Nilawati, N.S., Nugraheni, S.A., & Frieda, N.R.H. 2006. Hubungan Konsumsi Ikan dengan Perkembangan Kognisi Anak Baduta (12-23 Bulan), Studi di Kecamatan Gandus Kota Palembang Tahun 2006. Jurnal Psikologi Fakultas Psikologi, Universitas Gadjah Mada, 33 (2), pp 1 – 12.ISSN : 0215-8884.

Putri, Jumirah, & Siagian A. 2015. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Pola Konsumsi Ikan Siswa Sekolah Dasar Negeri 060919 di Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2015. Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sumatera Utara.

Saidah, E. S. 2003. Pentingnya Stimulasi Mental Dini. Jurnal Ilmiah Pendidikan Anak Usia Dini, 1, 50-55.

Wahyuni, M. 2001. Ikan untuk Perbaikan Anak Indonesia.

Sri Hendrawati dan Irfan Zidni Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran. Gambaran Konsumsi Ikan pada Keluarga dan Anak PAUD RW 07 Desa Cipacing. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1, No. 2, April 2017: 101 – 106 ISSN 1410 – 5675.