Pengaruh Cuaca Terhadap Penyakit Kardiovaskular

Belakangan ini berita selalu mengabarkan tentang cuaca yang ekstrim. Kadang terlalu panas dan terkadang terlalu dingin. Lalu tahukah kalian bahwa cuaca yang terlalu ekstrim dapat meningkatkan risiko kematian terhadap orang dengan penyakit kardiovaskular? Studi yang dilakukan di 27 negara memperlihatkan dari 32 juta kematian yang terjadi selama 4 dekade terakhir penelitian ini memperlihatkan jika jumlah kematian lebih tinggi saat cuaca mencapai suhu maksimal maupun suhu minimal, terutama orang dengan penyakit Gagal jantung.

Dari penelitian tersebut memperlihatkan bahwa kematian yang meningkat pada suhu terlalu panas ataupun terlalu dingin  4 dekade terakhir adalah pada pasien dengan penyakit jantung coroner, stroke, dan aritmia. Penelitian tersebut menganalisi bahwa terjadi 2.2 kejadian lebih banyak setiak 1000 kematian pada suhu paling panas. Dan lebih berbahayanya lagi adalah suhu paling dingin dimana terdapat 9.1 kasus lebih sering dari 1000 kematian akibat penyakit kardiovaskular. Sedangkan khusus untuk pasien dengan penyakit Gagal jantung merupakan pasien paling sensitive dengan perubahan suhu cuaca. Angka kematian meningkat 2.6 lebih sering terjadi pada suhu terpanas dan 12.8 kali lebih banyak pada suhu terdingin.

Pada studi tersebut, peneliti masih belum mengetahui mekanisme jelas kenapa bisa terjadi kejadian seperti itu, sambal menunggu penelitian lebih lanjut terkait mekanisme yang dapat menjelaskan hal tersebut peneliti menyebeutkan data tersebut dapat membuat kita lebih berhati – hati lagi dalam mengedukasi pasien kardiovaskular terutama pasien dengan gagal jantung untuk menghindari cuaca ekstrim.

Keterbatasan dalam penelitian tersebut adalah penelitian tersebut dominan memperhatikan negara – negara wilayah barat sehingga kurangnya data pada populasi sekitar wilayah Afrika, Timur tengan dan Asia selatan (Indonesia). Sehingga sulit menentukan bagaimana suhu pada daerah tersbut dapat mempengaruhi tingkat kematian pada orang dengan penyakti kardiovaskular.

Lantas kita yang berada di Indonesia apa yang harus dilakukan? Sebetulnya Ketika kita sedang berada di Indonesia saat ini kita tidak perlu terlalu panik, karena Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki 2 musim. Pada penelitian tersbut diketahui suhu ekstrim yang rendahlah yang paling meningkatkan risiko kematian dan diindonesia kita tidak memiliki musim dingin. Namun mungkin perlu sedikit perhatian pada suhu panas karena kita berada di daerah ekuator dan membatasi garis katulistiwa sehingga bisa jadi matahari berada tepat di atas kita. Sehingga saat musim kemarau dan suhu sedang panas – panasnya alangkah lebih bijak jika kita mengurangi mobilitas yang langsung membuat kita terkena terik panas sinar matahari.

Namun meski begitu perlu diperhatikan bagi orang Indonesia dengan penyakit kardiovaskular yang memiliki pekerjaan sering pulang pergi dari luar negeri terutama daerah 4 musim agar lebih menjaga diri untuk tidak keluar saat suhu cuaca sedang sangat dingin maupun sangat panas di negara tersebut. Karena selain tubuh kita tidak terbiasa dengan suhu 4 musim, cuaca ekstrim juga dapat meningkatkan perberatan penyakit.

 

Referensi :

Alahmad B, Khraishah H, Royé D, Vicedo-Cabrera AM, Guo Y, Papatheodorou SI, et al. Associations Between Extreme Temperatures and Cardiovascular Cause-Specific Mortality: Results From 27 Countries. Circulation. 2023 Jan 3;147(1):35–46.