Musik untuk Menurunkan Rasa Nyeri

Nyeri masih merupakan masalah kesehatan utama. Nyeri menentukan kualitas hidup seseorang manusia. Manusia tidak dapat berfungsi dengan normal apabila tubuhnya terganggu oleh rasa nyeri. Rasa nyeri yang berkepanjangan dapat menyebabkan masalah psikologis seperti depresi dan menurunkan kualitas hidup seseorang. Di era modern banyak obat yang diciptakan untuk meredakan rasa nyeri, namun setiap obat pasti memiliki efek samping jika digunakan dalam waktu lama, sehingga para ahli mencoba berbagai jenis modalitas baru untuk meredakan rasa nyeri seperti terapi meditasi dan music.1,2 Beberapa penelitian yang dilakukan oleh Igawa dkk (2007) menyatakan bahwa terapi music merupakan salah satu terapi tambahan yang efektif dalam meredakan rasa nyeri.2 Music Therapy tercipta sebagai salah satu solusi yang sudah berbasis bukti gigunakan untuk mencapai tujuan individu dalam hubungan dengan  Hal ini diduga akibat suara dari music membuat pemusatan pikiran seseorang mulai terdistraksi dari rasa nyeri sehingga menurunkan persepsi terhadap rasa nyeri. Selain mempengaruhi persepsi rasa nyeri, music juga menurunkan ansietas, dan dapat memperbaiki kualitas hidup seseorang.

Musik memiliki kemampuan untuk merangsang proses sosial-emosional dan mempengaruhi suasana hati kita dalam segala hal. Rangsangan yang tercipta dari musik ini bekerja pada proses sosial-emosional dan memengaruhi suasana hati kita dalam kehidupan sehari-hari dan dapat memiliki berbagai efek kesehatan yang bermanfaat.2 Dalam beberapa penelitian khusus, musik dapat mengurangi rasa sakit, stres, dan perasaan depresi pada individu yang menderita nyeri akut dan kronis. Stimulasi musik juga dapat meredakan kognisi negatif seperti perasaan tidak berdaya dan putus asa serta tekanan yang tidak diinginkan yang dialami banyak pasien. Manajemen nyeri yang tepat masih belum tersedia untuk sebagian besar pasien. 2,3

Musik merupakan modalitas terapi yang sebenarnya telah diterapkan sejak jama dahulu. Misalnya, lukisan dinding Mesir kuno dari milenium keempat SM menggambarkan music intervensi terapeutik. Meskipun sepertinya tidak ada cara untuk merekonstruksi suara seperti itu intervensi, imam Mesir mungkin digunakan mantra untuk mempengaruhi kesuburan pada wanita. Orang Yunani (Pythagoras) dan Romawi juga menggunakan musik dan ritme untuk menyembuhkan penyakit dan cedera. Orang Ibrani dan Yunani mengobati penyakit fisik dan mental dengan memainkan musik. Efek penyembuhan dari musik diakui bahkan dari zaman Yunani, di mana itu digunakan sebagai psikiatri arus utama. 4

Musik di dunia medis diklasifikasikan menjadi dua kategori yaitu music sebagai “stimulasi” dan music sebagai “terapi”.2 Menurut penelitian Dradt dan Dileo pada tahun 2009, music mempengaruhi kardiorespirasi. Bringman tahun 2009, music dapat menurunkan ansietas lebih efektif sebagai premedikasi dibandingkan dengan pemberian midazolam.2 Sonia dkk pada tahun 2019 mengemukanan terjadi penurunan intensitas nyeri sekitar 10 %  dan peningkatan angka kepuasan terhadap terapi sekitar 30% pada pasien dengan kanker hati.2

Menurut pandangan umum, music klasik dinilai lebih baik dibandingan dengan music metal atau rock dalam menangani respons stress, namun pada kenyataannya tidak selalu demikian.  Pada penelitian yang dirancang oleh Pothoulaki 2008, pasien dibedakan menjadi 2 kelompok yaitu kelompok yang mendengarkan music bebas sesuai yang mereka inginkan dan kelompok control yang diberikan lagu sesuai dengan apa yang diinginkan oleh peneliti.4 Ditemukan bahwa kelompok control memiliki tingkat kecemasan yang melebihi kelompok bebas. Kullich melaporkan bahwa mendengarkan music dapat menurunkan intensitas nyeri baik nyeri akut maupun kronis pada seseorang. 4,5

Peranan music sebelum operasi.

Pada saat sebelum melakukan operasi pada umumnya seseorang akan merasa sangat cemas, sehingga. Musik dapat digunakan sebagai stimulus yang berfungsi untuk menurunkan stress. Musik juga dapat berperan sebagai pengganti dari suara sekitar.6,7,8

Peranan music selama operasi.

Dalam sebuah penelitian yang membandingkan pemberian didapatkan hasil bahwa penggunakan krim Anestesi dan mendengarkan instrument music india memiliki efikasi yang cukup tinggi dalam menurunkan rasa nyeri dibandingkan dengan tidak diberikan obet sama sekali. 4,9

Peranan music dalam tatalaksana nyeri kronis

Terapi music tidak secara langsung dapat menurunkan angka nyeri namun dapat menurunkan tingkat kecemasan dan memperbaiki mood sehingga secara tidak langsung juga berefek pada persepsi terhadap nyeri. 3,8

Kesimpulan

Musik merupakan terapi penunjang yang ideal dalam penatalaksanaan nyeri namun tidak dapat digunakan sebagai terapi utama.2 Musik dapat mengurangi medikasi yang digunakan, memiliki sedikit efek samping, merupakan terapi yang dapat dikombinasikan dengan terapi lainnya, menurunkan angka kecemasan, mengurangi keluarnya biaya, memiliki kemampuan preventif. 3,4,5 Namun terapi music juga memiliki kelemahan dimana tidak ditemukan efek yang memadai untuk jangka waktu yang lama, kurangnya panduan, tidak adanya bukti yang mempu mengukur efektifitas dan membutuhkan lebih banyak penelitian. 4,5,6

 

Referensi :

Igawa-Silva, Walter, Shen Wu, and Rosanne Harrigan. “Music and cancer pain management.” Hawaii medical journal 66.11 (2007).

Pathania S, Slater LZ, Vose C, Navarra AM. Music therapy and pain management in patients with end-stage liver disease: An evidence-based practice quality improvement project. Pain Management Nursing. 2019 Feb 1;20(1):10-6.

Deng G. Integrative medicine therapies for pain management in cancer patients. Cancer Journal (Sudbury, Mass.). 2019 Sep;25(5):343.

Bernatzky G, Strickner S, Presch M, Wendtner F, Kullich W. Music as non-pharmacological pain management in clinics. Music, health, and wellbeing. 2012 Feb 9:257-75.

Gelinas C, Arbour C, Michaud C, Robar L, Côté J. Patients and ICU nurses’ perspectives of non?pharmacological interventions for pain management. Nursing in critical care. 2013 Nov;18(6):307-18.

Browning CA. Using music during childbirth. Birth. 2000 Dec;27(4):272-6.

Negara CK, Murjani A, Martiana A, Kurniawan F. Guided Imagery Using Classical Music on The Reduction in Pain Level of Fracture Patients. INDONESIAN NURSING JOURNAL OF EDUCATION AND CLINIC (INJEC). 2019 Sep 6;4(1):43-7.

Özdemir Ü, Ta?c? S, Y?ld?zhan E, Aslan S, Eser B. The effect of classical turkish music on pain severity and anxiety levels in patients undergoing bone marrow aspiration and biopsy. Pain Management Nursing. 2019 Feb 1;20(1):82-7.

Toker E, Demirel G, Doganer A, Karakucuk S. Effects of Turkish Classical Music on Postpartum Pain and Anxiety in Cesarean Deliveries: A Randomized Controlled Trial. Alternative Therapies in Health & Medicine. 2021 Nov 2;27.