Makanan dan Minuman yang Jadi Pantangan Sakit Tifus

Tifus atau demam tifoid adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Apabila penderitanya tidak menunjukkan gejala berat, biasanya dokter akan menyarankan penderita untuk melakukan pengobatan dari rumah dan memperhatikan berbagai pantangan sakit tifus agar proses pemulihannya lebih cepat.

 

Lantas, apa saja pantangan sakit tifus yang perlu diperhatikan? Mari simak informasi selengkapnya pada artikel berikut ini.

 

Daftar Pantangan Sakit Tifus

 

Selain rutin mengonsumsi obat dari dokter, penderita sakit tifus juga disarankan untuk menghindari beberapa hal sementara waktu hingga kondisi membaik. Berikut adalah beberapa pantangan sakit tifus yang perlu diperhatikan oleh penderita tifus.

 

1. Minum Air Sembarangan

 

Pantangan sakit tifus yang pertama adalah mengonsumsi minuman yang kurang terjaga kebersihannya. Saat mengidap tifus, usahakan menghindari minum air mentah dari keran ataupun air kemasan isi ulang.

 

Minuman yang tidak higienis dapat menyebabkan kondisi tifus semakin memburuk, karena tak menutup kemungkinan bahwa air tersebut telah terkontaminasi bakteri Salmonella typhi.

 

Sebaiknya, pilihlah minuman matang, air kemasan botol, atau minuman ringan dalam kemasan. Selain itu, penderita tifus juga disarankan menggunakan air matang untuk berkumur guna menghindari kemungkinan menelan air mentah.

 

2. Tidak Menjaga Kebersihan

 

Ketika sedang terkena tifus, usahakan untuk selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah dari toilet. Pasalnya, bakteri Salmonella di dalam tubuh dapat berpindah ke feses kemudian ke tangan ketika membilas tubuh setelah buang air besar.

 

Selanjutnya, bila Anda menyentuh benda lain tanpa mencuci tangan, bakteri bisa berpindah ke benda tersebut dan menularkan pada orang lain yang juga menyentuhnya. Itulah mengapa penderita tifus diharuskan menjaga kebersihan untuk mencegah penyebaran.

 

3. Melakukan Aktivitas Berat

 

Pantangan sakit tifus berikutnya adalah melakukan aktivitas fisik yang berat. Ketika sedang terjangkit tifus, tubuh memerlukan energi untuk melawan bakteri Salmonella typhi sehingga penderitanya harus beristirahat dengan cukup dan diimbangi dengan mengonsumsi makanan sehat dengan gizi seimbang.

 

Biasanya, dokter juga akan menyarankan penderita tifus untuk cuti bekerja atau absen sekolah agar bisa beristirahat dan tidur dengan cukup. Hal ini akan membantu perbaikan sel dan jaringan tubuh yang rusak akibat infeksi. Dengan begitu, proses pemulihan bisa lebih cepat.

 

4. Berhubungan Seksual

 

Melakukan hubungan seksual juga menjadi salah satu pantangan sakit tifus yang lebih baik dihindari sementara waktu untuk mencegah penularan. Pasalnya, kontak langsung selama aktivitas seksual dapat memicu penyebaran bakteri Salmonella typhi, sehingga dapat menularkan tifus pada pasangan.

 

5. Pantangan Makanan Sakit Tifus

 

Pantangan sakit tifus tidak hanya sebatas beberapa aktivitas di atas. Pasalnya, penderita tifus juga disarankan untuk menghindari sejumlah makanan agar gejalanya tidak semakin memburuk, seperti makanan tinggi kalori, tinggi serat, atau makanan pedas.

 

Makanan Tinggi Kalori

 

Bakteri penyebab tifus dapat menyerang saluran pencernaan sehingga penderita tifus membutuhkan makanan yang mudah dicerna. Sedangkan, makanan tinggi kalori dapat menyebabkan saluran cerna bekerja lebih keras. Akibatnya, saluran cerna berisiko mengalami perdarahan dan memperburuk gejala tifus. Sejumlah makanan tinggi kalori adalah kentang, roti, dan pasta.

 

Makanan Tinggi Serat

 

Salah satu makanan dan buah yang tidak boleh dimakan saat sakit tifus adalah yang memiliki kandungan serat tinggi, seperti pisang, alpukat, roti, atau gandum. Pasalnya, makanan tinggi serat lebih sulit dicerna sehingga berpotensi menyebabkan gangguan pencernaan pada penderita tifus, seperti sembelit.

 

Makanan Tinggi Protein

 

Makanan tinggi protein juga menjadi pantangan makanan penderita tifus karena menyebabkan usus bekerja lebih keras untuk mencerna makanan. Hal ini dapat meningkatkan risiko perdarahan atau luka pada usus. Kandungan protein yang tinggi bisa ditemukan pada beberapa jenis makanan, seperti telur, udang, dan daging.

 

Makanan Pedas

 

Makanan yang terlalu pedas dapat memicu produksi asam lambung berlebihan. Selain itu, makanan pedas juga menimbulkan peradangan pada permukaan usus, sehingga bisa menyebabkan gangguan pencernaan yang memperparah gejala tifus, seperti diare.

 

Makanan Mentah

 

Makanan mentah termasuk dalam salah satu faktor penyebab tifus sehingga harus dihindari. Pasalnya, makanan yang masih mentah berisiko mengandung berbagai bakteri, seperti E.Coli, Salmonella, dan Listeria yang dapat menyebabkan infeksi semakin parah.

 

Untuk meminimalkan infeksi bakteri dari makanan, usahakan mencuci bersih dan memasak bahan makanan hingga matang sempurna. Selain itu, jangan lupa membersihkan alat masak dan alat makan, seperti pisau, talenan, sendok, dan piring sebelum digunakan.