Lakukam Ini Untuk Mencegah Demam Berdarah di Rumah

Demam berdarah adalah salah satu penyakit yang kerap terjadi di Indonesia. Dengan begitu, Sahabat MIKA harus mengetahui cara mencegah penyakit demam berdarah.

Secara umum, demam berdarah disebabkan oleh virus dengue dan disebarkan oleh nyamuk aedes aegypti. Nyamuk ini tumbuh subur di wilayah tropis. Maka dari itulah, Sahabat MIKA yang tinggal di Indonesia harus mengetahui cara mencegah demam berdarah.

Menurut WHO, sekira 90% dari total kasus demam berdarah adalah anak berusia di bawah 5 tahun.

Supaya terhindar dari penyakit demam berdarah, yuk kenali fase demam berdarah dan cara mencegahnya di bawah ini!

Fase Demam Berdarah

Penanganan kasus demam berdarah dapat terjadi apabila Sahabat MIKA tidak menyadari fase awal dari munculnya penyakit ini. Berikut adalah tiga fase yang akan dialami oleh pasien demam berdarah.

Secara umum, ada tiga fase demam berdarah yang berlangsung selama dua sampai tujuh hari. Di antaranya adalah sebagai berikut:

  • Fase 1 (1-3 hari pertama): Demam tinggi hingga 400C
  • Fase 2 (hari ke-4 dan 5): Demam turun hingga 370C, tetapi sebenarnya ini fase kritis. Apabila di fase ini Anda tidak mendapat pengobatan yang tepat, trombosit akan turun akibat pecahnya pembuluh darah.
  • Fase 3 (hari ke-6 dan 7): Demam kembali naik tetapi trombosit perlahan naik. Ini merupakan fase pemulihan.

Gejala Demam Berdarah

Secara umum, berikut adalah beberapa gejala demam berdarah:

  • Demam tinggi
  • Sakit kepala
  • Nyeri sendi
  • Nyeri otot
  • Nyeri area belakang bola mata
  • Muncul bintik merah pada kulit, yang tidak hilang saat kulit diregangkan
  • Manifestasi perdarahan (kulit, mukosa, pencernaan)
  • Muntah-muntah
  • Sakit perut
  • Badan lemah dan lesu
  • Buang air kecil sedikit

Cara Mencegah Demam Berdarah

Sampai sekarang, belum ada obat efektif untuk mengatasi demam berdarah. Namun, Sahabat MIKA dapat mencegah penularan demam berdarah dengan memberantas nyamuk aedes aegypti yang menyebarkan virus dengue.

Berikut adalah beberapa hal yang bisa Anda lakukan di rumah.

1. Terapkan 3M

Program 3M terdiri dari menguras bak mandi, menutup tempat penampungan air, dan memanfaatkan kembali limbah barang bekas. Berikut adalah rincian yang harus dilakukan ketika mengaplikasikan program 3M:

  • Menguras bak mandi dan tempat penampungan air
    Bersihkanlah bak mandi dan tempat penampungan air minimal seminggu sekali. Lalu, gosok dinding bak untuk membersihkan dan membuang telur nyamuk. Apabila menemukan telur nyamuk, segeralah buang.

    Lakukanlah ini setiap hari selama musim hujan dan pancaroba untuk memutus sikuls hidup nyamuk yang bisa bertahan di tempat kering kering.

  • Menutup rapat tempat penampungan air
    Hal ini dilakukan agar tempat penampungan air tidak menjadi tempat nyamuk bertelur dan berkembang biak.

    Kemudian, kuburlah barang bekas di tanah agar tidak membuat lingkungan kotor dan menjadi sarang nyamuk

  • Memanfaatkan kembali limbah barang bekas
    Untuk menghindari barang bekas berubah jadi sarang nyamuk, olahlah sampah tersebut menjadi barang yang bisa digunakan kembali.

2. Mengganti Air

Apabila memelihara bunga di dalam vas, gantilah airnya secara rutin agar tidak ada genangan air yang menjadi sarang nyamuk.

Lalu, jika memiliki peliharaan, gantilah air di dalam wadah minumnya. Perhatikan juga tempat makannya. Apabila ada genangan air, segera bersihkan, ya!

3. Bersihkan Saluran Air

Periksalah saluran air di depan rumah. Pastikan air mengalir dan tidak ada sampah atau lumpur yang menyumbat aliran air.

Tidak hanya itu, perhatikan juga area atap rumah. Pastikan saluran dan genangan air tidak dimanfaatkan nyamuk untuk berkembang biak.

4. Manfaatkan Hewan dan Tumbuhan

Apabila senang memelihara ikan, cobalah memelihara ikan cupang di dalam kolam. Ikan cupang akan memakan jentik-jentik nyamuk yang berada di sekitar kolam dan tempat penampungan air.

Dengan begitu, nyamuk pun tidak akan tumbuh di lingkungan sekitar tempat Anda tinggal.

5. Pakai Bubuk Abate

Bubuk abate merupakan larvasida atau golongan insektisida yang ditujukan untuk membunuh larva. Bubuk ini sangat efektif untuk memberantas jentik nyamuk.

Taburkanlah bubuk abate di kolam atau bak penampungan air, setidaknya dua bulan sekali. Abate bisa diperoleh di puskesmas, apotek, dan toko bahan kimia.

6. Kurangi Akses Nyamuk ke dalam Rumah

Periksalah keadaan sekitar rumah dan pastikan tidak ada celah untuk nyamuk bisa masuk rumah.

Pasanglah kawat kasa di setiap lubang jendela atau ventilasi supaya nyamuk tidak masuk rumah. Hindari kebiasaan gantung pakaian di dalam rumah, supaya tidak jadi tempat sembunyi nyamuk.

Bila perlu, gunakan obat nyamuk, baik bakar, semprot, atau elektrik. Pakailah krim anti nyamuk untuk mencegah nyamuk mendekat. Anda juga bisa memasang kelambu di kamar tidur.

Kemudian, jika memasang AC di rumah, pastikanlah buangannya tidak menggenang.

Baca Juga: Apakah Demam Berdarah (DBD) Bisa Menular?

Apa yang Harus Dilakukan ketika Gejala Muncul?

Menurut WHO, berikut adalah beberapa hal yang harus dilakukan ketika Anda atau anggota keluarga mengalami gejala demam berdarah:

  • Istirahat
  • Banyak minum air mineral
  • Konsumsi obat paracetamol
  • Hindari obat antiradang nonsteroid, semisal ibuprofen and aspirin

Selain itu, segeralah konsultasi ke dokter agar mendapat penanganan yang tepat secara cepat.

 

Sumber:

  • World Health Organization. (2011). Comprehensive guideline for prevention and control of dengue and dengue haemorrhagic fever.
  • Direktorat Promosi Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. Diakses pada Desember 2021. Demam Berdarah Dengue (DBD)
  • Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI (2017). Infodatin: Situasi Penyakit Demam Berdarah di Indonesia Tahun 2017. Kementerian Kesehatan RI
  • Dinas Kesehatan Provinsi NTB. 2017. Obat Pembunuh Jentik Nyamuk (ABATE)