Site icon Royal Institute of Nursing

Kenapa Nyeri Dada, Ini Penjelasannya

Nyeri dada adalah salah satu gejala yang tidak boleh dipandang remeh. Ketika seseorang mengalami rasa sakit di dada, bisa jadi tanda penyakit jantung koroner yang berpotensi mengancam jiwa.

Meskipun demikian, penyebab nyeri dada tidak selalu terkait dengan organ jantung. Hal ini tergantung pada karakteristik dan lokasi nyeri.

Untuk itulah, sangatlah penting untuk mengenali gejala tersebut agar pertolongan dapat diberikan dengan cepat dan tepat. Yuk, simak selengkapnya pada artikel berikut.

 

Gejala nyeri dada

Nyeri dada memang tidak selalu terkait dengan masalah pada jantung. Sebab, beberapa nyeri dada juga terkait dengan masalah otot dada, paru-paru dan lambung yang dapat memberikan gambaran serupa.

Untuk lebih jelasnya, berikut sejumlah gejala nyeri dada:

1. Gejala nyeri dada yang terkait jantung

Gejala nyeri dada yang diakibatkan oleh penyakit jantung koroner biasanya dirasakan sebagai perasaan tidak nyaman seperti ditekan, diremas, terbakar, ataupun rasa berat di bagian tengah dada atau di dada sebelah kiri.

Lokasi nyeri dada yang terkait dengan masalah jantung terjadi di beberapa titik, yaitu:

Rasa nyeri tersebut dapat menjalar ke leher, rahang, gigi, ulu hati, dan lengan kiri. Keluhan tersebut seringkali disertai dengan keringat dingin, sesak nafas, lemas, mual, muntah, dan terkadang rasa tidak nyaman di perut.

2. Gejala yang tidak terkait jantung

Sementara itu, rasa sakit di dada yang bukan disebabkan oleh jantung adalah sebagai berikut:

Khusus untuk penderita penyakit gula, dimana seringkali penyakit jantung koroner tidak memiliki gejala, kesadaran untuk pemeriksaan rutin kondisi jantung sangat dianjurkan.

 

Penyebab nyeri dada

Untuk mengetahui penyebab pasti dari nyeri dada, Sahabat MIKA sebaiknya menemui dokter spesialis penyakit jantung dan pembuluh darah jika rasa sakit berkaitan dengan jantung.

Sementara jika terkait saluran cerna, Sahabat MIKA dapat mengunjungi Gastroentero Hepatologi (Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Konsultan Penyakit Saluran Cerna dan Hati.

Sebagai gambaran berikut ini sejumlah penyebab nyeri dada:

1. Penyebab nyeri dada yang disebabkan jantung

Berikut ini penyebab nyeri dada yang berhubungan dengan jantung:

2. Penyebab nyeri dada karena gangguan pencernaan

Nyeri dada dapat disebabkan oleh gangguan pada sistem pencernaan. Nyeri dada karena masalah lambung biasanya disertai nyeri tekan pada bagian ulu hati disertai rasa asam atau pahit pada lidah. Namun, seringkali sangat sulit untuk mengetahui penyebab nyeri dada secara pasti.

Sejumlah kondisi medis terkait gangguan pencernaan yang ditandai rasa sakit di dada adalah sebagai berikut:

3. Penyebab terkait paru-paru

Nyeri karena penyakit paru biasanya disertai batuk dan timbul ketika menarik nafas panjang. Sejumlah gangguan paru-paru yang dapat memicu timbulnya nyeri dada, antara lain:

4. Penyebab lain

Beberapa jenis nyeri dada berhubungan dengan cedera dan masalah lain yang mempengaruhi struktur yang membentuk dinding dada, seperti:

 

Faktor pencetus dan pemicu nyeri dada 

Selain disebabkan oleh beberapa kondisi medis, nyeri dada juga dapat timbulkan ketika penderitanya melakukan faktor risiko tertentu. Biasanya, nyeri dada dicetuskan karena aktivitas berat, olahraga berat, cuaca dingin, dan stress emosional.

Jika terjadi karena faktor tersebut, rasa nyeri dapat berkurang dengan istirahat atau dengan pemberian obat di bawah lidah (nitrat).

Selain itu, kondisi ini dapat pula timbul saat penderitanya tidak melakukan aktivitas atau saat sedang beristirahat. Jika demikian, maka biasanya dikaitkan dengan serangan jantung yang membutuhkan penanganan segera.

Kemudian, ada beberapa faktor risiko terkait keadaan pasien, yaitu:

 

Diagnosis nyeri dada

Seiring dengan perkembangan zaman dan perubahan gaya hidup, sakit dada yang disebabkan oleh penyakit jantung koroner mulai terjadi pada usia yang lebih muda.

Dengan demikian, alangkah baiknya seseorang dengan faktor risiko di atas dengan gejala nyeri dada memiliki kesadaran yang lebih untuk menelusuri kemungkinan adanya penyakit jantung koroner.

Sahabat MIKA sebaiknya melakukan pemeriksaan yang komprehensif untuk menelusuri gejala dan faktor risiko, pemeriksaan fisik, dan peranan alat bantu medis dan laboratorium seringkali diperlukan untuk memastikan penyebab pasti nyeri dada.

Penelusuran faktor risiko merupakan hal yang sangat penting untuk menentukan kemungkinan seseorang terkena penyakit jantung koroner.

Adapun pemeriksaan paling sederhana yang dapat dilakukan adalah pemeriksaan rekam jantung atau elektrokardiografi (EKG). Namun pemeriksaan EKG tidak melulu dapat mendeteksi penyempitan pembuluh darah, sehingga diperlukan pemeriksaan uji latih jantung atau treadmil.

Pemeriksaan lainnya yang dapat dilakukan adalah CT-scan pembuluh darah jantung, ekokardiografi, pemeriksaan nuklir (SPECT), MRI jantung, sampai kateterisasi jantung.

Kemudian, dokter mungkin mengobati nyeri dada dengan obat-obatan, prosedur non-invasif, pembedahan, atau kombinasi dari metode sesuai penyebab dan tingkat keparahan nyeri dada yang dialami.

 

Pentingnya deteksi dini bagi penderita sakit dada

Memang tidak semua nyeri dada disebabkan oleh penyakit jantung koroner. Namun nyeri dada pada orang-orang dengan faktor risiko penyakit jantung koroner, seringkali merupakan petanda awal adanya penyakit ini.

Pada penderita diabetes kesadaran untuk memeriksakan diri secara rutin mampu menghindarkan keterlambatan diagnosa penyakit jantung koroner yang dapat berakibat fatal.

 

 

Sumber rujukan: 

Waspada serangan Jantung! Lokasi Keluhan Nyeri Dada (2019), from: http://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/penyakit-paru-kronik/page/25/waspada-serangan-jantung-lokasi-keluhan-nyeri-dada 

What’s Causing My Chest Pain? (2021), from: https://www.webmd.com/pain-management/guide/whats-causing-my-chest-pain 

Chest pain (2021), from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/chest-pain/symptoms-causes/syc-20370838 

What Are the Causes of Chest Pain? (2021), from: https://www.healthline.com/health/chest-pain 

Exit mobile version