Jahe sebagai Obat Analgetik Komplementer

Respon awal stimulus nyeri melibatkan proses inflamasi yang merupakan upaya proteksi untuk memulai proses penyembuhan. Reaksi inflamasi akut terdiri dari perubahan vaskular yang terkait dengan perubahan pada tingkat seluler (Boarescu et al., 2023). Stres oksidatif memiliki dampak dalam mekanisme patofisiologi inflamasi akut, melalui aktivasi berbagai faktor transkripsi, yang menyebabkan ekspresi diferensial dari beberapa gen terlibat dalam jalur inflamasi, sehingga dapat menyebabkan kerusakan sel molekul seperti asam deoksiribonukleat (DNA), lipid atau protein (Hussain et al., 2016; Mansouri et al., 2015).

Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) umumnya digunakan dalam tatalaksana inflamasi akut dengan inhibisi sintesis metabolit arakidonat sekunder terhadap inhibisi siklooksigenase (COX) (Boarescu et al., 2023). Namun, pemberian OAINS dapat menyebabkan efek samping seperti hipertensi, gagal ginjal akut, ulkus gastrointestinal, dan kejadian kardiovaskular. Pembatasan efek samping OAINS dapat dicapai dengan pengurangan dosis dan durasi pengobatan. Obat-obatan herbal telah digunakan dan dikenal sepanjang sejarah sebagai salah satu terapi untuk menghilangkan rasa sakit (Sarmento-Neto et al., 2016).

Zingiber officinale roscoe (Z. officinale), umumnya dikenal sebagai jahe, adalah anggota keluarga Zingiberaceae, dengan senyawa biologis aktif, seperti gingerol, shogaol, dan paradol (Verma & Bisen, 2022)Gingerol, shogaol, dan senyawa terkait struktural lainnya dalam jahe mengekspresikan efek anti-inflamasi melalui inhibisi biosintesis prostaglandin dan leukotrien, sebagai respon terhadap supresi 5-lipoxygenase atau prostaglandin sintetase (Mashhadi et al., n.d.). 6-Shogaol diketahui menghambat infiltrasi leukosit ke jaringan yang meradang, mengurangi terjadinya edema, serta mempengaruhi jalur seperti NF?B dan MAPK (Bischoff-Kont & Fürst, 2021). Selain itu, terdapat senyawa zingerone yang dapat mengurangi stres oksidatif inflamasi, serta kadar enzim antioksidan dan secara signifikan menurunkan kadar NF-?B, TGF-?, TNF-?, IL-1?, IL-6 dan Hs-CRP sambil meningkatkan kadar IL-10 secara signifikan (Bashir et al., 2021)Studi eksperimental menunjukkan bahwa zingiberene, salah satu senyawa pada jahe ditemukan dapat mencegah kerusakan oksidatif pada gangguan neurodegeneratif (Togar et al., 2015).

Dua reseptor potensial terhadap stimulus nyeri antara lain transient receptor potential (TRP) – TRPA1 (reseptor ankyrin) dan TRPV1 (reseptor vaniloid) serta diekspresikan pada sensorik neuron perifer (Bashir et al., 2021). Jahe dikenal dapat secara khusus menginhibisi inflamasi pada reseptor yang peka terhadap rasa sakit dan khususnya saluran ion reseptor TRP. Saluran TRPV1 peka terhadap senyawa gingerol dan zingerone yang terdapat pada jahe. Jahe juga dikenal memiliki efek inhibisi sitokin pro-inflamasi seperti Interleukin-1 (IL-1), TNF-? dan Interleukin-8 (IL-8). Shogaol dapat menurunkan regulasi inflamasi yang dapat diinduksi nitric oxide synthase (iNOS) dan ekspresi gen siklooksigenase-2 (COX-2) dalam makrofag (Boarescu et al., 2023).

Dalam studi eksperimental yang dilakukan pada hewan pengerat, Zingiber officinale memiliki berbagai efek terapeutik untuk mengurangi nyeri neuropatik akibat cedera (Borgonetti et al., 2020; Fajrin et al., 2019) dan nyeri neuropatik yang diinduksi oxaliplatin (Szliszka et al., 2009). Studi oleh (Boarescu et al., 2023) menunjukkan pemberian jahe memiliki efek analgesik dan bersifat dose dependent, sesuai dengan penelitian sebelumnya (Murukesan & Kesavan, 2022). Jahe merupakan salah satu tanaman yang dapat dengan sangat mudah diperoleh terutama di Indonesia. Dengan adanya efek analgesi dari senyawa yang terkandung pada jahe, diharapkan dapat mengurangi maupun menurunkan dosis penggunaan OAINS, dengan demikian, efek samping akibat OAINS juga dapat semakin ditekan

 

Referensi :

Bashir, N., Ahmad, S. B., Rehman, M. U., Muzamil, S., Bhat, R. R., Mir, M. ur R., Shazly, G. A., Ibrahim, M. A., Elossaily, G. M., Sherif, A. Y., & Kazi, M. (2021). Zingerone (4-(four-hydroxy-3-methylphenyl) butane-two-1) modulates adjuvant-induced rheumatoid arthritis by regulating inflammatory cytokines and antioxidants. Redox Report26(1), 62–70. https://doi.org/10.1080/13510002.2021.1907518

Bischoff-Kont, I., & Fürst, R. (2021). Benefits of ginger and its constituent 6-shogaol in inhibiting inflammatory processes. In Pharmaceuticals (Vol. 14, Issue 6). MDPI. https://doi.org/10.3390/ph14060571

Boarescu, I., Pop, R. M., Boarescu, P. M., Boc?an, I. C., Gheban, D., Bulboac?, A. E., Buzoianu, A. D., & Bolboac?, S. D. (2023). Ginger (Zingiber officinale) Root Capsules Enhance Analgesic and Antioxidant Efficacy of Diclofenac Sodium in Experimental Acute Inflammation. Antioxidants12(3). https://doi.org/10.3390/antiox12030745

Borgonetti, V., Governa, P., Biagi, M., Pellati, F., & Galeotti, N. (2020). Zingiber officinale Roscoe rhizome extract alleviates neuropathic pain by inhibiting neuroinflammation in mice. Phytomedicine78. https://doi.org/10.1016/j.phymed.2020.153307

Fajrin, F. A., Nurrochmad, A., Nugroho, A., & Susilowati, R. (2019). The improvement of pain behavior and sciatic nerves morphology in mice model of painful diabetic neuropathy upon administration of ginger (Zingiber officinale Roscoe.) extract and its pungent compound, 6-shogaol. Journal of Natural Science, Biology and Medicine10(2), 149–156. https://doi.org/10.4103/jnsbm.JNSBM_219_18

Hussain, T., Tan, B., Yin, Y., Blachier, F., Tossou, M. C. B., & Rahu, N. (2016). Oxidative Stress and Inflammation: What Polyphenols Can Do for Us? In Oxidative Medicine and Cellular Longevity (Vol. 2016). Hindawi Limited. https://doi.org/10.1155/2016/7432797

Mansouri, M. T., Hemmati, A. A., Naghizadeh, B., Mard, S. A., Rezaie, A., & Ghorbanzadeh, B. (2015). A study of the mechanisms underlying the anti-inflammatory effect of ellagic acid in carrageenan-induced paw edema in rats. Indian Journal of Pharmacology47(3), 292–298. https://doi.org/10.4103/0253-7613.157127