Ini Gejala Kaki Diabetes dan Pencegahannya

Ancaman dari penyakit diabetes selain kematian yang paling ditakuti adalah amputasi. Amputasi adalah tindakan medis yang bertujuan menghilangkan sebagian atau seluruh bagian anggota tubuh. Dalam kasus diabetes biasanya pada bagian kaki.

Tindakan amputasi jadi pilihan terakhir untuk menangani kaki diabetes tentunya dengan mempertimbangkan manfaat dan risikonya. Secara umum, amputasi tujuannya untuk menghilangkan rasa sakit.

Keputusan amputasi kaki diabetes tergantung kondisi lokal luka atau nekrosis luas dan kondisi sistemik penderita atau sepsis dengan sumber infeksi dari kaki diabetes.

Perlu diingat juga kalau amputasi tidak selamanya jadi pilihan terbaik karena risikonya yang tinggi. Bahkan menurut penelitian kurang lebih 50 persen penderita kaki diabetes yang amputasi meninggal dunia dalam waktu 5 tahun.

Gejala kaki diabetes

Kaki diabetik adalah komplikasi yang bisa membuat kaki harus diamputasi. Komplikasi ini diawali dengan peradangan seperti kaki terasa hangat dan bengkak, patah tulang, atau perubahan bentuk kaki pada kasus lebih parah.

Berikut ini beberapa gejala-gejala kaki diabetes yang perlu diwaspadai, yakni:

  • Nyeri pada kaki
  • Kesemutan
  • Mati rasa
  • Kemerahan
  • Rasa hangat
  • Bengkak
  • Perubahan bentuk kaki
  • Luka tak kunjung sembuh di bagian kaki.

Penyebab amputasi kaki diabetes

Kaki penderita diabetes bisa terancam diamputasi karena komplikasi parah yang terjadi. Komplikasi itu antara lain:

1. Kerusakan saraf atau neuropati diabetik

Neuropati diabetik adalah kerusakan saraf  akibat kadar gula darah tinggi. Saat jaringan saraf di kaki rusak, sensasi rasa sakit menjadi berkurang bahkan mati rasa. Penderitanya tidak bisa lagi merasakan sakit, panas, dingin, tusukan benda tajam, sampai infeksi.

Ketika penderita diabetes memiliki luka kaki dan sudah tidak bisa merasakan sensasi apapun ini masuk kondisi yang berbahaya. Lukanya bisa mengalami infeksi parah sampai jaringan tubuh mati. Jika sudah seperti itu, amputasi adalah pilihan satu-satunya untuk mengobati infeksi dan mencegah infeksi semakin luas ke bagian tubuh lainnya.

2. Penyakit arteri perifer

Diabetes bisa menyebabkan komplikasi penyakit arteri perifer yang membuat pembuluh darah arteri menyempit sehingga aliran darah ke kaki jadi berkurang. Kondisi ini membuat nutrisi dan oksigen yang mengalir ke jaringan kaki juga berkurang. Akibatnya penderita luka pada kaki akan susah sembuh serta luka ringan bisa dengan cepat berkembang menjadi luka besar dan parah.

Saat infeksi sudah parah, amputasi kaki adalah cara untuk mengobati infeksi dan mencegah infeksi melebar luar ke bagian tubuh lainnya.

Kedua kondisi di atas rentan diderita apalagi saat penderita diabetes memiliki beberapa faktor risiko seperti di bawah ini:

  • Riwayat keluarga diamputasi karena diabetes
  • Ada luka di bagian kaki
  • Patah kaki
  • Infeksi jamur kuku dan infeksi yang menyerang kaki
  • Kapalan yang tebal
  • Memiliki bunion
  • Merokok
  • Penyakit ginjal
  • Tekanan darah tinggi.

Oleh karena itu, penderita diabetes harus sangat berhati-hati bahkan harus memberikan perawatan ekstra pada luka kakinya.

Mencegah amputasi kaki diabetes

Menyadari adanya gejala kaki diabetes sejak dini akan membantu Anda mengambil tindakan cepat untuk mencegah munculnya luka diabetes dan terhindar risiko amputasi.

Berikut ini cara mencegah amputasi kaki diabetes dengan melakukan perawatan kaki diabetes sebaik mungkin, apa saja?

  • Memeriksa kondisi kaki setiap hari untuk deteksi dini terhadap masalah kaki.
  • Menjaga kebersihan kaki seperti mengganti alas kaki atau kaus kaki dan rajin mencuci kaki.
  • Mewarat kaki dengan hati-hati agar tidak sampai terluka, misalnya memotong kaki jangan terlalu dalam hingga terluka.
  • Memakai sepatu dan kaus kaki agar terhindar risiko terkena luka pada kaki.
  • Melakukan apa saja yang bisa melancarkan aliran darah seperti senam kaki diabetes seperti yoga, menari, jalan kaki, latihan peregangan, berenang dan bersepeda. Berhenti merokok bisa juga melancarkan aliran darah.
  • Melakukan pemeriksaan kaki ke dokter secara rutin untuk mengetahui apa pengobatan diabetes berhasil.