Ini Dampak Bahaya Kurang Minum Air Putih

Air merupakan komponen terpenting yang dibutuhkan tubuh manusia. Sebagian besar tubuh manusia terdiri dari air. Sekitar 55-60?rat tubuh manusia dewasa terdiri dari air sedangkan pada anak-anak sekitar 65?rat tubuhnya. Pada bayi sekitar 80?rat tubuh terdiri dari air. (Prayitno 2012).

Memperhatikan konsumsi air putih setiap harinya mampu membuat dampak positif bagi tubuh.

Dampak negatif kekurangan air putih di pagi hari bagi tubuh manusia

1. Sistem imun melemah

Ketika tidur, tubuh kita memperbaiki diri, sehingga sistem imun kita bekerja keras. Agar sistem imun kita tetap kuat dan enggak gampang melemah, kita harus memberinya energi dengan cara minum air putih.

2. Sulit fokus

Otak kita terdiri dari 73% air, sehingga tentunya butuh asupan air yang cukup untuk membuat kita tetap bisa fokus, terutama di pagi hari. Jika kita di pagi hari sudah bisa fokus, tentu kita akan lebih mudah menjalani hari di sepanjang harinya.

3. Memicu bad mood

Belakangan ini selalu bad mood saat bangun tidur percaya atau tidak, minum air putih di pagi hari ternyata juga bisa membuat mood kita lebih bahagia

4. Menyebabkan kulit tampak kusam dan bermasalah

Sudah tahu betapa pentingnya air putih untuk kulit kita tanpa air putih, kulit tidak bisa menghilangkan racun yang bisa membuatnya jadi tampak lebih kusam dan berjerawat.

5. Tekanan darah menurun

Saat tubuh kurang minum air putih atau cairan lain, seseorang bisa mengalami dehidrasi. Dehidrasi dapat membuat volume plasma darah yang mengandung protein menurun. Dampaknya, tekanan darah orang yang kurang minum air putih juga bisa ikut turun.

6. Mual dan muntah

Saat suhu meningkat atau sedang melakukan aktivitas fisik, tubuh manusia secara alami menghilangkan panas di tubuh dengan berkeringat. Apabila pengeluaran cairan tersebut tidak diimbangi dengan asupan cairan pengganti, kenaikan suhu tubuh menyebabkan mual dan muntah.

7. Kram otot

Akibat kurang minum air putih terutama setelah olahraga atau melakukan aktivitas fisik adalah kram otot. Berkeringat bisa menyebabkan penurunan volume plasma darah dan kadar elektrolit seperti natrium dan kalium. Apabila tidak diimbangi dengan minum air putih atau cairan lainnya, seseorang rentan terkena kram otot.

8. Sembelit

Akibat kurang minum air putih bisa berimbas pada gangguan pencernaan. Pasalnya, air putih membantu kelancaran sistem pendernaan. Kurang minum air putih bisa atau cairan lain menghambat kelancaran proses tersebut. Salah satu dampaknya adalah sembelit atau susah buang air besar (BAB).

9. Penyakit batu ginjal dan infeksi saluran kencing

Kurang minum air putih dan cairan lainnya juga dapat meningkatkan risiko penyakit batu ginjal dan infeksi saluran kencing. Saat kekurangan cairan, tubuh lebih sulit menghilangkan bakteri biang infeksi saluran kencing. Tak hanya itu, mineral pembentuk batu yang biasanya bisa hilang dengan minum air putih juga bisa mengendap di ginjal.

10. Kurang bertenaga

Dilansir dari Eating Well, akibat kurang minum juga bisa berimbas pada merosotnya tingkat energi. Dampaknya, tubuh jadi kurang bertenaga dan lemas sepanjang hari. Kondisi ini bisa dipengaruhi keseimbangan cairan di dalam tubuh terganggu.

11. Susah berpikir dan sakit kepala

Otak manusia sekitar 80 persen terdiri atas air. Agar kinerja otak bisa optimal, organ vital ini memerlukan asupan air. Akibat kurang minum air putih dan cairan lainnya bisa menyebabkan kinerja otak jadi tidak optimal. Salah satu imbasnya, otak jadi tidak fokus, susah berpikir, mengantuk, susah mengingat sesuatu, sampai sakit kepala.

12. Murung dan sedih

Dehidrasi juga bisa berdampak pada kesehatan mental, salah satunya membuat suasana hati memburuk. Tak pelak, orang yang kurang minum air putih dan cairan lainnya jadi mudah murung, sedih, mudah tersinggung, dan rewel.

13. Makan berlebihan

Kurang minum air putih juga dapat menyebabkan seseorang jadi makan berlebihan. Terkadang, rasa haus tumpang tindih dengan rasa lapar. Ketika seseorang minum air putih sebelum makan, isyarat rasa sangat lapar di tubuh bisa ditekan, sehingga makan jadi tidak berlebihan.

 

Referensi:

Sutanto, Teguh. 2015. Terapi Air Putih. Medika, Yogyakarta

Ramadhani, Aditya. 2012. Perancangan Kampanye Sosial Gerakan Minum Air Putih., Bandung: Universitas Telkom