Ini Daftar OLahraga yang COcok Bagi Penderita Sakit Jantung

Penyakit kardiovaskular masih menjadi penyebab kematian nomor satu bagi orang dewasa di seluruh dunia. Aktivitas fisik yang teratur sangat dianjurkan sebagai upaya yang efektif untuk meningkatkan kebugaran dan menurunkan angka kematian pada pasien dengan penyakit jantung. Aktivitas fisik yang direkomendasikan adalah latihan aerobik. Namun belakangan ini latihan kekuatan dan latihan interval juga sudah mulai digunakan sebagai metode yang disarankan. Latihan aerobik memacu seseorang menggunakan jantung dan paru-paru untuk waktu yang lama. Metode olahraga ini dapat meningkatkan fungsi kerja jantung, meningkatkan konsumsi oksigen maksimal oleh jantung dan meningkatkan toleransi secara umum terhadap latihan fisik yang pada akhirnya dapat meningkatkan status kesehatan seseorang.

Latihan aerobik telah lama dianjurkan untuk mencegah penyakit jantung koroner dan sebagai bagian dari rehabilitasi setelah kejadian sakit jantung akut. American College of Sports Medicine dan American Heart Association merekomendasikan olahraga dengan intensitas sedang hingga berat selama 30 menit per hari, dilakukan sebanyak tiga kali dalam seminggu untuk meningkatan status kesehatan fisik seseorang. Aktivitas fisik teratur menurunkan resiko kematian yang salah satunya disebabkan oleh sakit jantung. Beberapa penelitian terbaru telah menggambarkan efek latihan teratur selama rehabilitasi jantung. Namun hingga saat ini, belum ada pola latihan baku yang digunakan secara universal bagi penderita sakit janutung,

Sebagai contoh, pada pasien gagal jantung kronis yang menyelesaikan tiga sesi bersepeda selama 40 menit per minggu selama 8 minggu, diikuti dengan dua hari latihan per minggu selama 12 bulan pada intensitas dan durasi yang sama, terbukti mengalami peningkatan kualitas hidup. Dibandingkan dengan kelompok yang tidak berolahraga, orang yang berolahraga memiliki 42% lebih sedikit kejadian sakit jantung, 23% lebih sedikit kematian akibat penyakit jantung, dan penurunan resiko hingga 71%  untuk dirawat di rumah sakit dengan gejala sakit jantung. Penelitian menunjukan bahwa latihan fisik teratur dapat meningkatkan kebugaran, status kesehatan, dan kualitas hidup pada pasien jantung.

Para professional trainer sebaiknya menekankan bahwa latihan aerobik termasuk jalan kaki dapat meningkatkan kebugaran dan mengurangi risiko penyakit jantung koroner serta onset komplikasi yang mungkin terjadi. Namun, disarankan untuk melakukan minimal 150 menit per minggu agar efektif dan terasa dampak yang signifikan, dan terdapat hubungan di mana semakin banyak latihan memberikan manfaat yang lebih besar. Namun, hal ini mungkin tidak praktis bagi orang yang sedang pulih dari kejadian sakit jantung atau mereka yang sebelumnya jarang berolahraga. Orang tersebut mungkin cepat merasa lelah, dan ketidaknyamanan yang terkait dengan olahraga dapat mengurangi keinginan untuk melakukan latihan berikutnya, sehingga dapat mempengaruhi ketaatan. Secara keseluruhan, disarankan untuk melakukan minimal 30 menit per hari latihan aerobik sedang, dapat dilakukan dalam satu sesi atau beberapa sesi yang lebih pendek, untuk mencegah angka kekambuhan serangan jantung serta memaksimalkan pemulihan pada orang yang telah mengalami penyakit jantung.

Terlepas dari ketakutan sebelumnya bahwa latihan resistensi akan menyebabkan komplikasi kardiovaskular, sekarang latihan resistensi diakui sebagai komponen penting dari rehabilitasi jantung. Adaptasi fisiologis latihan resistensi meliputi peningkatan kekuatan otot, kepadatan tulang, dan toleransi olahraga serta peningkatan suasana hati, kemandirian, kualitas hidup, penurunan tekanan darah dan lemak visceral. Namun, sedikit yang diketahui tentang keamanan dan kemanjurannya pada pasien jantung berisiko tinggi seperti mereka dengan hipertensi dan/atau aritmia yang tidak terkontrol.

Latihan resistensi harus dimulai kira-kira 3 minggu setelah pemasangan stent atau 5 minggu setelah operasi bypass atau serangan jantung, selama pasien telah menyelesaikan latihan aerobik yang diawasi hingga 4 minggu. Selain itu, ada penelitian mengungkapkan bahwa aktivitas yang setara dengan membawa 30 pon aman pada pasien serangan jantung setelah 3 minggu pasca kejadian serangan yang dialami. Pemantauan denyut jantung dan tekanan darah secara teratur selama setiap sesi latihan sangat disarankan untuk memastikan bahwa respons kardiovaskular terhadap olahraga adalah normal. Pertimbangan khusus untuk pasien cangkok bypass arteri koroner adalah untuk menghindari beban berat yang ditempatkan di dada agar tidak mengganggu proses penyembuhan pasca operasi. Fokus awal latihan harus pada pengulangan yang sering dengan beban rendah untuk meningkatkan daya tahan otot. Pasien berisiko rendah dapat melakukan latihan resistensi di bawah pengawasan personel nonmedis; sedangkan pasien dengan berisiko tinggi harus dipantau oleh tenaga medis.

 

Referensi:

Astorino TA, Schubert MM. Exercise programming for cardiovascular disease. Strength Cond J. 2012;34(5):60-64. doi:10.1519/SSC.0b013e31825ab1aa

Pinckard K, Baskin KK, Stanford KI. Effects of Exercise to Improve Cardiovascular Health. Front Cardiovasc Med. 2019;6(June):1-12. doi:10.3389/fcvm.2019.00069