Ini Bahaya Pengawet Makanan Bagi Kesehatan

Pengawet makanan adalah zat aditif atau bahan tambahan pangan yang digunakan untuk memperpanjang umur simpan dari suatu makanan. Meski dapat menjaga kesegaran makanan, penggunaan bahan pengawet ini tetap perlu dibatasi karena dapat menimbulkan masalah kesehatan jika dikonsumsi secara berlebihan. Apa saja dampak pengawet makanan terhadap kesehatan?

 

Salah satu bahaya pengawet makanan bagi kesehatan jika dikonsumsi berlebihan adalah dapat meningkatkan risiko gangguan jantung. Hal tersebut dapat terjadi karena pengawet makanan, terutama jenis natrium nitrat, turut merusak pembuluh darah hingga melemahkan jaringan jantung.

 

Untuk mengenal dampak pengawet makanan terhadap kesehatan selengkapnya, Anda dapat menyimak ulasan berikut ini.

 

Mengenal Pengawet Makanan

 

Pengawet makanan merupakan zat aditif yang ditambahkan ke dalam suatu produk atau makanan untuk mempertahankan kesegaran serta memperpanjang umur simpan. Adapun cara kerja pengawet makanan adalah dengan menghambat proses fermentasi dan pertumbuhan mikroba yang dapat mempercepat pembusukan.

 

Jenis-Jenis Pengawet Makanan

 

Berdasarkan pembuatannya, bahan pengawet dibedakan menjadi dua jenis, yaitu pengawet alami dan buatan. Berikut masing-masing penjelasannya.

 

Pengawet Makanan Alami

 

Pengawet makanan alami merupakan bahan pengawet yang tersedia secara langsung di alam. Beberapa jenis bahan pengawet makanan alami yang kerap digunakan di antaranya garam, gula, cuka, dan bawang putih.

 

Pengawet Makanan Buatan

 

Sesuai dengan namanya, pengawet makanan buatan merupakan jenis bahan pengawet yang dibuat dan dikembangkan oleh manusia. Menurut Peraturan Kepala BPOM Nomor 36 Tahun 2013, ada beberapa jenis bahan pengawet makanan buatan yang aman untuk dikonsumsi, di antaranya:

  • Asam sorbat. Bahan pengawet ini sering digunakan untuk memperpanjang umur simpan buah, sayuran, minuman ringan, dan produk olahan susu.
  • Asam benzoat. Asam benzoat umumnya digunakan untuk mengawetkan saus, bumbu dapur, dan minuman ringan.
  • Asam propionat. Asam propionat berfungsi untuk mencegah serta menghambat pertumbuhan jamur pada produk roti, olahan susu, dan saus.
  • Sulfit. Sulfit kerap digunakan pada produk buah kering, saus, makanan ringan, dan selai.
  • Nitrit dan nitrat. Dua jenis bahan pengawet makanan ini diketahui dapat menambah cita rasa asin pada makanan. Umumnya digunakan pada produk daging olahan.

 

Dampak Pengawet Makanan Terhadap Kesehatan

 

Apakah pengawet makanan berbahaya? Sebetulnya, pengawet makanan masih aman untuk dikonsumsi apabila digunakan dalam batas wajar. Penggunaan pengawet makanan ini juga diawasi secara ketat oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melalui Peraturan Kepala BPOM Nomor 36 Tahun 2013.

 

Namun, bila digunakan melebihi batas aman, ada beberapa dampak pengawet makanan terhadap kesehatan yang perlu Anda waspadai, di antaranya:

 

1. Gangguan Jantung

 

Salah satu dampak pengawet makanan terhadap kesehatan bila dikonsumsi berlebihan adalah dapat meningkatkan risiko gangguan jantung. Bahan pengawet makanan, terutama yang mengandung garam, dapat menyebabkan pembuluh arteri mengeras dan menyempit hingga memicu tekanan darah tinggi (hipertensi). Bila dibiarkan, kondisi ini bisa mengganggu kerja jantung dan meningkatkan risiko terjadinya serangan jantung.

 

2. Masalah Pencernaan

 

Penting bagi setiap individu untuk membatasi konsumsi pengawet makanan yang mengandung asam etanoat (asam cuka) karena dapat meningkatkan risiko terjadinya gangguan pencernaan. Pasalnya, kadar asam etanoat yang tinggi di dalam pengawet makanan dapat menyebabkan iritasi pada lambung dan meningkatkan risiko terjadinya asam lambung naik hingga GERD.

 

3. Gangguan Perilaku pada Anak

 

Dampak pengawet makanan terhadap kesehatan yang perlu diwaspadai berikutnya adalah turut memicu terjadinya gangguan perilaku. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa kombinasi bahan pengawet jenis natrium benzoat (bentuk garam dari asam benzoat) dan pewarna makanan berisiko menyebabkan anak dengan attention-deficit hyperactivity disorder (ADHD) menjadi lebih hiperaktif.

 

4. Gangguan Ginjal

 

Mengonsumsi makanan yang mengandung bahan pengawet secara berlebihan diketahui berisiko menyebabkan gangguan fungsi ginjal. Dampak pengawet makanan terhadap kesehatan satu ini dapat terjadi karena bahan pengawet, terutama yang mengandung garam tinggi, turut meningkatkan tekanan darah di dalam tubuh sehingga akan membebani organ ginjal.

 

5. Meningkatkan Risiko Kanker

 

Meningkatkan risiko penyakit kanker juga menjadi dampak pengawet makanan terhadap kesehatan bila asupannya tidak dibatasi. Walaupun jarang terjadi, senyawa benzena yang terbentuk dalam suasana asam dari kombinasi natrium benzoat dan vitamin C sebagai pengawet makanan juga diduga dapat memicu perkembangan sel kanker pada tubuh manusia.

 

Selain itu, penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Nutrients tahun 2019 juga menyebutkan bahwa konsumsi daging olahan yang mengandung nitrit secara berlebihan dapat memicu pembentukan senyawa N-nitroso yang bersifat karsinogenik dan meningkatkan risiko kanker usus besar. Namun, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan hubungan antara konsumsi daging olahan yang mengandung nitrit dengan risiko kanker usus besar.

 

Pengasapan makanan yang merupakan metode pengawetan alami juga meningkatkan risiko kanker, yaitu kanker nasofaring.

 

Cara Mencegah Bahaya Pengawet Makanan

 

Terdapat beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mencegah timbulnya dampak pengawet makanan terhadap kesehatan, di antaranya:

  • Mengolah makanan sendiri dari bahan yang segar, seperti sayur, buah, daging segar, susu, dan telur.
  • Membatasi konsumsi makanan olahan, seperti makanan kaleng, camilan kemasan, dan minuman ringan.
  • Membaca informasi nilai gizi dan label komposisi pada makanan maupun minuman kemasan.