Ini Bahaya Pemanis Buatan Aspartam Bagi Kesehatan

Pemanis buatan adalah senyawa yang digunakan untuk menggantikan gula alami, salah satunya yaitu aspartam. Aspartam adalah pemanis buatan rendah kalori yang terbuat dari dua jenis asam amino, yaitu fenilalanin dan asam aspartat yang merupakan komponen pembangun protein.

 

Pada dasarnya, aspartam tidak membahayakan kesehatan tubuh selama dikonsumsi dalam batas yang wajar. Namun, jika dikonsumsi secara berlebihan, aspartam berisiko menimbulkan berbagai masalah kesehatan, mulai dari gangguan perilaku, diabetes, penyakit alzheimer, hingga kanker.

 

Mari pahami lebih lanjut mengenai aspartam dan bahayanya bagi kesehatan tubuh melalui ulasan berikut ini.

 

Apa itu Aspartam?

 

Aspartam adalah senyawa yang terbuat dari fenilalanin dan asam aspartat. Fungsi aspartam adalah untuk menggantikan gula atau pemanis pada produk makanan dan minuman yang dijual bebas di pasaran.

 

Meski digunakan dalam jumlah sedikit, aspartam dapat memberikan rasa lebih manis dibandingkan dengan gula alami atau sukrosa. Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Nutrients (2021), aspartam memiliki tingkat kemanisan sebesar 180–200 kali lebih manis daripada sukrosa. Karena itu, aspartam kerap digunakan sebagai gula diet untuk penderita diabetes.

 

Keamanan Aspartam sebagai Pemanis Buatan

 

Apakah aspartam berbahaya? Sebetulnya, aspartam adalah pemanis buatan yang tergolong aman selama dikonsumsi dalam batas yang wajar. Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI) mengizinkan aspartam sebagai pemanis buatan pada berbagai produk makanan dan minuman selama digunakan sesuai dengan batas jumlah asupan per harinya.

 

Bahkan, jika dikonsumsi sewajarnya, aspartam dapat memberikan berbagai manfaat untuk tubuh, di antaranya:

  • Membantu mengontrol berat badan.
  • Meningkatkan nafsu makan.
  • Dapat digunakan sebagai pengganti gula untuk penderita diabetes.

 

Bahaya Aspartam bagi Kesehatan jika Dikonsumsi Berlebihan

 

Meski dikategorikan sebagai pemanis buatan yang aman, penting bagi setiap individu untuk membatasi konsumsi aspartam. Pasalnya, pemanis buatan ini akan dipecah menjadi metanol yang berisiko menjadi racun pada tubuh jika kadarnya melebihi batas normal.

 

Adapun sejumlah gangguan kesehatan yang menjadi dampak negatif aspartam adalah sebagai berikut:

 

1. Meningkatkan Berat Badan

 

Bahaya aspartam bagi kesehatan tubuh jika dikonsumsi berlebihan adalah berisiko mengganggu metabolisme di dalam tubuh yang memicu peningkatan berat badan. Selain itu, makanan yang mengandung aspartam sering kali terbuat dari bahan lain yang memiliki kalori tinggi. Jika makanan tersebut dikonsumsi melebihi batas wajar, hal ini dapat menaikkan berat badan hingga menyebabkan obesitas.

 

2. Memperburuk Migrain

 

Saat diolah di dalam tubuh, aspartam dapat menghasilkan produk sampingan berupa glutamat. Apabila kadar glutamat melebihi batas normal, kondisi tersebut berisiko menyebabkan sakit kepala serta memperburuk gejala migrain.

 

3. Memicu Gangguan Perilaku

 

Konsumsi aspartam secara berlebihan diketahui dapat memicu gangguan perilaku. Aspartam mengandung asam aspartat dan fenilalanin yang akan diubah menjadi metanol, di mana senyawa-senyawa tersebut dapat memengaruhi fungsi kognitif, suasana hati, aktivitas motorik, pola tidur, serta nafsu makan seseorang.

 

4. Memicu Komplikasi Fenilketonuria

 

Fenilketonuria adalah kelainan genetik yang menyebabkan penderitanya tidak mampu mengurai fenilalanin dengan baik. Maka dari itu, penderita fenilketonuria perlu menghindari konsumsi produk yang mengandung fenilalanin, seperti aspartam, karena berisiko menimbulkan berbagai komplikasi, salah satunya adalah kerusakan otak.

 

5. Meningkatkan Risiko Diabetes

 

Salah satu gangguan kesehatan yang menjadi dampak negatif dari aspartam adalah diabetes. Meski kerap digunakan sebagai pengganti gula untuk penderita diabetes, konsumsi aspartam secara berlebihan justru dapat meningkatkan kadar gula darah yang memicu terjadinya kerusakan pankreas. Akibatnya, produksi hormon insulin dalam tubuh menjadi terganggu sehingga berisiko menyebabkan diabetes.

 

6. Meningkatkan Risiko Penyakit Alzheimer

 

Metanol merupakan hasil metabolisme aspartam yang berisiko meningkatkan kadar radikal bebas sehingga turut memicu kerusakan sel-sel di dalam tubuh, termasuk sel pada sistem saraf. Karena itu, aspartam yang dikonsumsi secara berlebihan dan dalam jangka panjang dapat memperburuk kerusakan sistem saraf yang meningkatkan risiko penyakit degeneratif progresif, salah satunya adalah penyakit alzheimer.

 

7. Meningkatkan Risiko Kanker

 

Berdasarkan penelitian yang dipublikasikan pada jurnal PLOS Medicine (2022), konsumsi pemanis buatan, terutama aspartam dan acesulfame-K secara berlebihan berpotensi  meningkatkan risiko terjadinya penyakit kanker, seperti kanker payudara dan kanker darah. Namun, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui dampak konsumsi aspartam terhadap risiko penyakit kanker.

 

Melalui ulasan di atas dapat disimpulkan bahwa aspartam adalah pemanis buatan yang perlu dibatasi konsumsinya agar tidak menimbulkan masalah kesehatan. Bagi Anda yang berencana mengganti asupan gula dengan aspartam, ada baiknya apabila Anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter untuk mencegah terjadinya risiko-risiko berbahaya.