Hubungan Infeksi Mulut Terhadap Penyakit Jantung

Salah satu hipotesis yang bisa menjelaskan peran untuk penyakit mulut pada penyakit jantung adalah mekanisme peradangan umum atau infeksi lokal dan interaksi bakteri tertentu. Bakteri gram negatif yang paling sering ditemukan pada radang jaringan gusi ikut dalam peredaran darah yang disebut bakteremia. Keberadaan bakteri dalam darah menyebabkan potensi kerusakan pada lapisan endotel pembuluh darah. Potensi kerusakan ini merangsang tubuh untuk melakukan suatu mekanisme pertahanan.

Mekanisme pertahanan tubuh dapat berupa agregasi atau penempelan keping darah dan infiltasi atau proliferasi monosit yang merupakan sel radang. Perubahan ini menimbulkan munculnya plak pada pembuluh darah yang mengalami bahaya. Mekanisme ini mengakibatkan sumbatan pembuluh darah atau trombus. Penyakit periodontal paling sering disebabkan oleh bakteri yang ditemukan pada plak gigi. Sekitar 10 spesies telah diidentifikasi sebagai bakteri yang sering ditemukan pada penyakit periodontal, terutama bakteri dengan jenis batang gram-negatif.

Actinobacillus actinomycetemcomitansPorphyromonas gin givalis, dan Bacteroidesforsythus adalah bakteri gram negatif yang paling sering dikaitkan dengan periodontitis. Bukti penelitian menunjukkan bahwa bakteri P. gingivalis yang ditermukan pada plak gigi memiliki kemampuan untuk menyerang sel-sel endotel. Bakteri ini dapat dengan aktif melekat dan menyerang sel-sel hati sapi dan sel endotel dari pembuluh darah jantung. Oleh karena itu, kehadiran mikroorganisme ini dalam aliran darah, yang berasal dan mulut, dapat meningkatkan risiko penyakit jantung koroner.

Beberapa riset kesehatan menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang erat antara kesehatan gigi dan gusi dengan kesehatan tubuh secara keseluruhan. Gangguan yang terjadi pada gigi dan gusi diketahui dapat menyebabkan berbagai penyakit yang lebih serius, seperti penyakit jantung, diabetes, demensia, gangguan kehamilan, dan stroke.

Bagaimanakah Gangguan pada Gusi Membahayakan Jantung?

Meskipun para ahli belum menemukan hubungan langsung antara sakit gigi dan gusi dengan kesehatan jantung, ada beberapa hal yang menjadi alasan mengapa kemungkinan kedua hal tersebut terkait.

Salah satu alasannya adalah peradangan, yang ditemukan pada gingivitis (tahap awal penyakit gusi) dan ateroskelosis (proses penyempitan pembuluh arteri). Proses peradangan yang terjadi pada penyakit gusi akan turut memicu terjadinya sumbatan pembuluh darah yang pada akhirnya dapat memengaruhi kinerja jantung.

Sakit gusi terutama disebabkan oleh bakteri akibat penumpukan plak yang awalnya terlihat tidak berbahaya. Namun, pada beberapa orang yang lebih rentan, tubuh dapat bereaksi berlebihan pada bakteri dan menyebabkan peradangan.

Proses peradangan secara perlahan dan dalam jangka panjang inilah yang diduga menyebabkan gangguan pada pembuluh darah jantung dan otak.

Alasan kedua yang mendasari kemungkinan adanya keterkaitan antara sakit gigi dan gusi dengan kesehatan jantung adalah kemiripan jenis bakteri. Bakteri yang ditemukan pada penyakit gusi juga ditemukan pada pembuluh darah yang mengalami aterosklerosis.

Secara umum, ada 2 (dua) jenis gangguan atau penyakit gusi yang umum terjadi, yaitu :

  1. Gingivitis, yaitu peradangan pada gusi yang ditandai dengan gusi nyeri, bengkak, dan memerah.
  2. Periodintitis, yaitu terbentuknya kantung yang berisi nanah di dekat akar gigi akibat infeksi bakteri. Jenis gangguan gusi inilah yang dikhawatirkan berisiko menyebabkan gangguan jantung karena bakteri dari gusi yang terinfeksi dapat berpindah ke jantung.

Cara Menjaga Kesehatan Gigi dan Gusi 

Agar terhindar dari risiko terkena penyakit jantung berikut adalah caranya :

  1. Gosok gigi minimal 2 (dua) kali sehari, yaitu setelah sarapan dan sebelum tidur, dengan sikat gigi berbulu halus dan pasta gigi yang mengandung Pilihlah produk pasta gigi yang dapat memberikan perlindungan secara maksimal.
  2. Lakukan flossing gigi dan gunakan obat kumur untuk membantu mengilangkan sisa makanan dan kotoran di dalam mulut setelah menyikat gigi.
  3. Ganti sikat gigi setidaknya 3 (tiga) bulan sekali.
  4. Periksakan gigi dan gusi ke dokter gigi secara rutin, setidaknya setiap 6 (enam) bulan sekali.

Saat ini masih banyak orang yang salah kaprah dengan hanya menyikat gigi ketika mandi. Perlu Anda ketahui bahwa waktu yang tepat untuk menyikat gigi adalah 30 menit setiap selesai makan dan sebelum tidur.

Hal ini karena menggosok gigi di waktu yang tepat efektif untuk mencegah penumpukan plak, mengurangi pertumbuhan bakteri di mulut, kerusakan gigi, serta munculnya karang gigi dan gigi berlubang.

Rajin sikat gigi mulai sekarang tidak hanya dapat mengurangi risiko terjadinya berbagai penyakit dan meningatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan, kesehatan gigi dan gusi yang terjaga dengan baik juga dapat membuat gigi menjadi lebih kuat. Jadi, yuk, sikat gigi sekarang!

Selain menjaga kebersihan gigi dan gusi, guna mengurangi risiko penyakit jantung, penting juga untuk menjalani gaya hidup sehat dengan berhenti merokok, berolahraga, menjaga berat badan ideal, mengurangi konsumsi alkohol, dan rutin melakukan pemeriksaan jantung.

 

 

Referensi :

Henri Y. Mandalas. 2018. Sakit Jantung Karena Gigi Berlubang. Rumah Sakit Maranata Bandung.

Nguyen et al. NCBI. 2015. Periodontal Associations in Cardiovascular Diseases : The Latest Evidence and Understanding. Journal of Oral Biology and Craniofacial Research. 5(3), pp. 203-206.

Dhadse, P., Gattani, D., Mishra, R. 2010. The Link Between Periodontal Disease and Cardiovascular Disease: How Far We Have Come in Last Two Decades? Journal of Indian Society of Periodontology. 14(3), pp. 148-154.

American Heart Association. 2018. Bad Toothbrushing Habits Tied to Higher Heart Risk.

Harvard Health Publishing Harvard Medical School. 2021. Gum Disease and the Connection to Heart Disease.

Salinas, T. Mayo Clinic. 2020. Will Taking Care of My Teeth Help Prevent Heart Disease?

Watson, K. Healthline. 2020. Should I Brush My Teeth Before or After Breakfast?

Healthline. 2019. Everything You Need to Know about Dental and Oral Health.

WebMD. 2019. The Mouth-Body Connection: 6 Ways Oral Hygiene Helps Keep You Well.