Daftar Makanan untuk Menjaga Kestabilan Tekanan Darah

Secara pengertian, hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah sistolik pada tubuh seseorang lebih dari atau sama dengan 140 mmHg dan atau tekanan darah diastolik lebih dari atau sama dengan 90 mmHg. Tekanan darah tinggi atau hipertensi termasuk salah satu penyakit degeneratif yang sangat kompleks penyebabnya. Penyakit ini bukan single disease melainkan heterogeneous group of diseases karena dapat menyerang semua orang tanpa terkecuali, termasuk pula masyarakat Indonesia.. Kebanyakan penderita hipertensi tergolong ke dalam kategori hipertensi primer, artinya belum diketahui penyebabnya secara jelas. Misalnya, orang terkena hipertensi primer mungkin mungkin karena umur yang meningkat, stress psikologis, hereditas, atau pola makan yang buruk.

Tiga hal penting yang perlu dilakukan untuk mengatasi tekanan darah tinggi adalah membatasi asupan sodium (garam), mengurangi konsumsi kalori bagi penderita yang mengalami kegemukan, dan rutin berolahraga. Dari aspek kesehatan diketahui bahwa orang gemuk mengalami kesulitan mengekskresikan sodium sehingga kadarnya dalam tubuh meningkat dan terjadilah tekanan darah tinggi.

Bagi mereka yang sudah terlanjur terserang tekanan darah tinggi dianjurkan untuk meningkatkan asupan kalium. Tingginya rasio kalium/sodium diperkirakan ikut bertanggungjawab atas menurunnya tekanan darah. Kalium dapat mengurangi efek natrium pada tekanan darah. Sumber kalium terbaik adalah makanan, seperti buah-buahan dan sayuran, bukan suplemen. Pangan sumber kalium adalah pisang dan melon.

Untuk pengidap penyakit hipertensi dianjurkan untuk mengatur pola makan dengan gizi seimbang, selain membatasi gula dan garam serta protein hewani dan lemak. Penderita hipertensi dianjurkan mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran sebanyak 5 porsi (400-500 gram) per hari, 1 porsi setara dengan 1 buah jeruk, apel, mangga, pisang atau 3 sendok sayur yang sudah dimasak.

Untuk mencegah dan mengendalikan hipertensi, penderita penyakit hipertensi perlu melakukan diet garam rendah yaitu dengan membatasi asupan garam natrium seperti yang terdapat di dalam garam dapur (NaCl), soda kue (NaHCO3), baking powder, natrium benzoate, dan vetsin (mono sodium glutamat). Natrium adalah kation utama dalam cairan ekstraselular tubuh yang mempunyai fungsi menjaga keseimbangan cairan dan asam basa tubuh, serta berperan dalam transmisi saraf dan kontraksi otot. Asupan makanan sehari-hari umumnya mengandung lebih banyak natrium daripada yang dibutuhkan tubuh. Dalam keadaan normal, jumlah natrium yang dikeluarkan tubuh melalui urin sama dengan jumlah yang dikonsumsi, sehingga terdapat keseimbangan.

Dalam kondisi hipertensi, asupan garam natrium perlu dibatasi dengan cara menghindari bahan makanan yang diolah dengan menggunakan garam dapur dan atau baking powder serta soda seperti roti, biscuit, kue asin, keripik asin dan makanan kering lainnya. Makanan yang diawetkan dengan garam dapur seperti ikan asin, dendeng, sosis, abon, ebi, udang kering, terasi, telur asin, telur pindang, acar, asinan, tauco, daging asap, nugget juga sebaiknya dihindari. Makanan yang diawetkan dalam kaleng seperti ikan sarden, kornet, sosis, sayuran dan buah dalam kaleng. Bumbu seperti kecap, kaldu blok, bumbu penyedap, saus tomat, sambal botol, monosodium glutamate (MSG). Minuman bergas seperti minuman bersoda serta margarin, mentega dan keju.

 

Referensi:

Khomsan, Prof. Dr. Ir. Ali.2006. Solusi Makanan Sehat. Divisi Buku Olah Raga & Kesehatan. PT Rajagrafindo Persada Jakarta

Rafie Barratut Taqiyyah
https://kesehatan.kontan.co.id/news/berita-bagus-untuk-pasien-darah-tinggi-8-kebiasaan-ini-bisa-bikin-hipertensi-rontok?page=all, [Artikel 22 Juli 2023, diakses pada tanggal 26 Juli 2023 pukul 09.40]

Sunita Almatsier, DR. M.Sc.. (2006). Penuntun Diet edisi baru, Instalasi  Gizi Perjan RS Dr. Cipto Mangunkusumo dan Asosiasi Dietisien Indonesia. ? BUKU