Cara Menyimpan Obat yang Benar

Penyimpanan obat adalah suatu kegiatan pengaturan obat agar terhindar dari kerusakan fisik maupun kimia, agar aman dan mutunya terjamin. Penyimpanan obat merupakan suatu kegiatan menyimpan dan memelihara dengan cara menempatkan obat dan perbekalan kesehatan yang diterima pada tempat yang dinilai aman dari pencurian serta gangguan fisik yang dapat merusak mutu obat dan perbekalan kesehatan. Dalam pengobatan suatu penyakit, ada beberapa jenis obat yang berbeda, baik dalam bentuk sediaan atau kemasan sehingga perlu diperhatikan cara menyimpan obat yang baik dan benar. Jika cara penyimpanan obat tidak memenuhi persyaratan, maka akan terjadi perubahan sifat obat, merusak obat sehingga zat berkhasiat dalam obat tersebut juga ikut rusak. Keadaan tersebut dapat mempengaruhi proses pengobatan suatu penyakit hingga penyembuhannya.

Penyebab Obat Rusak

1.      Udara yang lembab

2.      Sinar matahari

3.      Suhu

4.      Goncangan fisik

Penyimpanan Obat Harus Mempertimbangkan Berbagai Hal

Penyimpanan obat harus mempertimbangkan berbagai hal yaitu :

1.      Bentuk dan jenis sediaan.

2.      Mudah atau tidaknya meledak / terbakar.

3.      Stabilitas, narkotika dan psikotropika disimpan dalam lemari khusus.

Tujuan Penyimpanan Obat

1.      Memelihara mutu obat.

2.      Menghindari penyalahgunaan dan penggunaan yang salah.

3.      Menjaga kelangsungan persediaan.

4.      Memudahkan pencarian dan pengawasan .

Dampak Penyimpanan Obat yang Salah

1.      Obat dapat mengalami kerusakan fisik maupun kimia.

2.      Mutu obat tidak dapat terpelihara.

3.      Terjadi penggunaan yang tidak bertanggung jawab.

4.      Tidak terjaganya ketersediaan.

5.      Mempersulit pengawasan

Penyimpanan Obat di Rumah Sakit

Penyimpanan obat / bahan obat harus disimpan dalam wadah asli dari pabrik. Dalam hal pengecualian atau darurat dimana isi dipindahkan pada wadah lain, maka harus dicegah terjadinya kontaminasi dan harus ditulis informasi yang jelas pada wadah baru.

Untuk perbekalan farmasi disimpan berdasarkan bentuk sediaan (tablet, injeksi, sirup disimpan terpisah), berdasarkan farmakologi, stabilitas obat, tanggal kadaluarsa (FEFO yang kadaluarsa pendek diletakkan paling depan sehingga keluar lebih dulu).

Penyimpanan Obat Khusus

1.      Narkotika & psikotropika : lemari khusus dua pintu dengan dilengkapi kunci ganda.

2.      Obat mudah terbakar (aseton, eter, & alkohol) : lemari yang berventilasi baik, jauh dari bahan yang mudah terbakar dan peralatan elektronik.

3.      Suhu penyimpanan obat terbagi menjadi :

a.      Lemari pembeku

Lemari pembeku menunjukkan ruangan dengan suhu dipertahankan secara termostatik antara -25º dan -10ºC, misal untuk menyimpan vaksin.

b.      Dingin

Dingin adalah kondisi suhu tidak lebih dari 8ºC, lemari pendingin mempunyai suhu antara 2ºCdan 8ºC, misal Insulin.

c.      Sejuk

Adalah kondisi suhu antara 8ºC dan 15ºC.

d.      Suhu ruang  terkendali

Adalah suhu yang dipertahankan secara termostatik antara 15º dan 30ºC.

Bagaimana cara menyimpan obat di rumah?

1.      Ikuti petunjuk penyimpanan pada label / kemasan.

2.      Simpan obat dalam kemasan asli dan dalam wadah tertutup rapat. Jangan pernah mengganti kemasan botol ke botol lain. Tidak melepas etiket pada wadah obat, karena tercantum nama, cara penggunaan, dan informasi penting lainnya.

3.      Simpan obat pada suhu kamar dan hindari sinar matahari langsung.

4.      Jangan menyimpan obat di tempat panas atau lembab.

5.      Jangan menyimpan obat bentuk cair dalam lemari pendingin agar tidak beku, kecuali jika tertulis pada etiket obat.

6.      Jangan menyimpan obat yang telah kadaluarsa atau rusak.

7.      Jangan meninggalkan obat di dalam mobil untuk jangka lama.

8.      Dijauhkan dari jangkauan anak-anak.

9.      Perhatikan tanda-tanda kerusakan obat dalam penyimpanan, seperti perubahan warna, bau, penggumpalan.

10.   Periksa secara rutin tanggal kadaluarsa dan kondisi obat.

Cara penyimpanan obat jika disesuaikan dengan bentuk sediaannya

1.    Tablet dan kapsul

Hindari menyimpan tablet atau kapsul di tempat yang panas atau lembab.

2.    Sediaan obat cair (sirup dan suspense)

Hindari menyimpan obat dalam bentuk cair di dalam lemari pendingin (freezer) agar tidak beku, kecuali jika ditentukan pada etiket atau kemasan obat.

3.    Sediaan vagina dan anus

Sediaan obat yang digunakan dengan memasukkan ke dalam vagina (Ovula) atau anus (Suppositoria) disimpan dalam lemari es karena dalam suhu kamar akan mencair.

4.    Sediaan aerosol atau spray

Hindari menyimpan di tempat suhu tinggi untuk sediaan bentuk aerosol atau spray karena dapat menyebabkan ledakan.

Penyimpanan obat yang tepat sangat penting untuk menjaga efektifitas obat. Umumnya obat harus disimpan di tempat sejuk dan kering. Beberapa obat memerlukan penyimpanan dengan suhu khusus seperti di lemari es atau bahkan freezer. Tidak semua obat perlu diletakkan pada lemari es. Baca ketentuan pada kemasan obat atau menanyakan pada apoteker untuk penyimpanan obat.

 

Referensi :

Munawaroh Madinatul. 2020. Evaluasi Kesesuaian Penyimpanan Obat di Gudang Farmasi Rumah Sakit Umum Dr. H Koesnadi Bondowoso Tahun 2019-2020. Skripsi Program Studi Farmasi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

Indriani Rahma Diah. 2020. Gambaran Tingkat Ketepatan Cara Penyimpanan Obat di Rumah pada Masyarakat Bandung. Program Studi Diploma III Fakultas Farmasi Universitas Bhakti Kencana Bandung.