Berapa dan Cara Menjaga pH Kulit Wajah Normal

Kadar pH kulit wajah merupakan salah satu faktor yang perlu diperhatikan untuk menjaga kesehatan dan kebersihan kulit secara optimal. Pasalnya, nilai pH kulit wajah yang tidak seimbang dapat memicu berbagai masalah kulit, seperti kulit kering, iritasi, hingga muncul jerawat.

 

Maka dari itu, mari kenali kadar pH kulit wajah yang normal beserta cara menjaga keseimbangannya melalui ulasan di bawah ini.

 

Apa itu pH Kulit Wajah?

 

Potential of Hydrogen (pH) kulit wajah adalah skala pengukuran  yang digunakan untuk menunjukkan derajat kebasaan atau keasaman pada kulit wajah. Keseimbangan pH pada kulit wajah ini dijaga oleh lapisan kulit, yaitu acid mantle, yang terdiri dari asam amino, lemak, dan sebum atau minyak alami.

 

Berapa pH Kulit Wajah Normal?

 

Secara umum, rentang nilai pH adalah berkisar dari 0–14, di mana pH 7 menunjukkan bahwa zat tersebut bersifat netral. Namun, berapa nilai pH pada kulit wajah yang normal? Pada dasarnya, nilai pH kulit wajah yang normal cenderung sedikit asam.

 

Dilansir dari penelitian yang dipublikasikan pada The Journal of Clinical and Aesthetic Dermatology tahun 2017, pH kulit wajah yang normal pada wanita adalah berkisar antara 4,5–5,5. Sementara itu, pH kulit wajah pria yang normal berada pada rentang 4–5,5.

 

Cara Mengetahui pH Kulit Wajah

 

Pada dasarnya, cara mengetahui nilai pH atau derajat keasaman kulit wajah dapat dilakukan dengan mengamati kulit, menggunakan alat ukur pH, hingga berkonsultasi dengan dokter spesialis dermatologi.

 

1. Mengamati Kulit

 

Cara mudah yang bisa dilakukan untuk mengetahui nilai pH pada kulit wajah adalah dengan mengamati kulit secara menyeluruh. Umumnya, kulit wajah yang memiliki nilai pH normal memiliki tekstur kulit yang halus, tidak terdapat tanda-tanda infeksi kulit, warna kulit merata, tidak terdapat iritasi atau ruam merah pada kulit, bertekstur lembut dan tidak terasa kering atau tertarik.

 

2. Menggunakan Alat Ukur pH Kulit

 

Cara mengetahui pH kulit wajah berikutnya adalah dengan menggunakan alat ukur pH kulit wajah. Umumnya, alat ukur pH kulit wajah berbentuk strip kertas yang dapat ditempelkan pada permukaan kulit wajah untuk mengetahui nilai pH tersebut.

 

3. Berkonsultasi dengan Dokter Spesialis Dermatologi

 

Berkonsultasi dengan dokter spesialis dermatologi juga bisa dilakukan untuk mengetahui kadar pH dari kulit wajah. Nantinya, dokter akan menggunakan cairan khusus untuk mengukur pH dari kulit wajah pasien.

 

Penyebab pH Kulit Wajah Tidak Seimbang

 

Terdapat beberapa kondisi yang bisa menyebabkan pH pada kulit wajah menjadi tidak seimbang, di antaranya adalah karena faktor usia, paparan sinar matahari berlebih, pola makan tidak sehat, hingga cara perawatan kulit yang tidak tepat. Berikut masing-masing penjelasannya.

 

1. Usia

 

Seiring dengan bertambahnya usia, nilai pH kulit wajah akan menjadi bersifat lebih basa. Kondisi inilah yang bisa menyebabkan munculnya tanda-tanda penuaan pada wajah, seperti kerutan atau garis-garis halus, hiperpigmentasi, keriput, dan masalah kulit wajah lainnya.

 

2. Paparan Sinar Matahari Berlebih

 

Paparan sinar matahari berlebih juga bisa menyebabkan ketidakseimbangan nilai pH pada kulit wajah. Pasalnya, paparan sinar matahari secara berlebihan dapat melemahkan lapisan acid mantle yang bisa memengaruhi pH kulit wajah menjadi lebih basa.

 

3. Pola Makan Tidak Sehat

 

Penyebab pH wajah tidak seimbang berikutnya adalah pola makan yang tidak sehat. Terlalu banyak mengonsumsi makanan yang bersifat asam, seperti minuman beralkohol, kafein, dan makanan yang mengandung gula tinggi diketahui dapat memengaruhi kadar pH kulit wajah menjadi lebih asam.

 

4. Perawatan Kulit Wajah yang Tidak Tepat

 

Perawatan wajah yang tidak tepat juga bisa mengganggu kadar pH pada kulit wajah. Adapun sejumlah perawatan kulit wajah yang tidak tepat dan bisa memengaruhi kadar pH kulit wajah adalah:

  • Sering mencuci wajah menggunakan air panas.
  • Menggunakan produk pembersih wajah dengan kandungan bahan kimia yang bersifat keras.
  • Menggosok wajah terlalu keras saat mengeringkan kulit wajah atau terlalu sering menggunakan scrub.
  • Terlalu sering mencuci wajah menggunakan sabun yang mengandung bahan eksfoliasi.

 

Cara Menjaga Keseimbangan pH Kulit Wajah

 

Perlu diketahui bahwa pH kulit wajah yang tidak seimbang dapat menyebabkan peningkatan produksi sebum atau minyak secara berlebihan sehingga bisa memicu timbulnya jerawat. Selain itu, pH kulit wajah yang terlalu tinggi juga bisa merusak lapisan acid mantle sehingga menyebabkan kulit wajah cenderung lebih sensitif, mudah teriritasi, hingga meningkatkan risiko infeksi bakteri penyebab penyakit kulit, seperti selulitiskandidiasis, dan impetigo.

 

Sebagai upaya menghindari kondisi-kondisi tersebut, berikut adalah sejumlah cara yang bisa dilakukan untuk menjaga keseimbangan pH kulit wajah.

 

1. Memilih Produk Skincare yang Tepat

 

Tips menjaga keseimbangan pH kulit wajah yang pertama adalah dengan memilih produk skincare yang tepat. Misalnya, jika memiliki kulit yang cenderung sensitif, lebih baik menggunakan produk skincare yang tidak mengandung alkohol, parfum, dan memiliki label hypoallergenic (berisiko lebih kecil untuk menimbulkan reaksi alergi).

 

Sementara itu, seseorang yang memiliki kulit wajah berminyak dan berjerawat dapat memilih produk skincare yang mengandung asam salisilat, benzoil peroksida, atau asam glikolat untuk menyeimbangkan pH kulit wajah dan mempercepat pemulihan kulit wajah dari jerawat.

 

Namun, penting untuk perhatikan penggunaan produk skincare yang mengandung senyawa asam sebaik mungkin. Sebab, bila tidak digunakan dengan tepat, kandungan asam dalam produk skincare tersebut justru bisa merusak lapisan minyak alami pada kulit.

 

2. Membersihkan Wajah secara Rutin

 

Membersihkan wajah secara rutin juga menjadi salah satu cara menyeimbangkan pH kulit wajah yang tidak kalah penting. Namun, pastikan untuk menggunakan sabun pembersih wajah yang telah diformulasikan khusus dengan kadar pH 5,5.

 

Selain itu, ada baiknya untuk menghindari sabun pembersih wajah dengan bahan pembersih yang keras, seperti sodium lauryl sulphate, sodium laureth sulphate, dan sodium sulfosuccinate. Bahan-bahan kimia tersebut diketahui dapat meningkatkan kadar pH serta memicu terjadinya iritasi pada kulit wajah.

 

3. Menggunakan Toner dan Pelembap

 

Setelah membersihkan wajah, keringkan kulit menggunakan tisu atau handuk bersih secara perlahan. Lalu, gunakan produk toner dan pelembap wajah untuk menghidrasi serta mengembalikan keseimbangan pH pada kulit wajah.

 

Tipsnya, gunakanlah pelembap yang mengandung bahan ceramide untuk membantu memperbaiki pH kulit wajah. Pasalnya, dilansir dari jurnal The Journal of Clinical and Aesthetic Dermatology, kandungan ceramide mampu meredakan gejala iritasi pada kulit, seperti kulit bersisik, kasar, dan kemerahan. Penting pula untuk memilih produk pelembap yang bersifat non-comedogenic guna menghindari risiko tersumbatnya pori-pori kulit wajah.

 

4. Menggunakan Tabir Surya

 

Sebagai upaya melindungi kulit wajah dari paparan sinar matahari, penting untuk mengaplikasikan tabir surya (sunscreen) setiap beraktivitas di luar ruangan pada siang hari. Gunakanlah tabir surya yang memiliki SPF minimal 30 agar dapat melindungi kulit wajah dari paparan sinar matahari secara optimal. Selain itu, jangan lupa untuk mengaplikasikan kembali tabir surya setiap 2 jam sekali.

 

5. Eksfoliasi Wajah Secukupnya

 

Eksfoliasi wajah adalah perawatan wajah yang bermanfaat untuk mengangkat sisa-sisa kotoran dan sel-sel kulit mati yang ada pada kulit wajah. Namun, hindari melakukan eksfoliasi secara berlebihan karena hal tersebut justru bisa mengganggu keseimbangan pH kulit wajah hingga menyebabkan iritasi pada kulit wajah.

 

6. Menjaga Pola Makan Sehat

 

Seperti yang telah dijelaskan, pola makan yang tidak sehat dapat mengganggu keseimbangan pH pada kulit wajah. Maka dari itu, disarankan untuk memperhatikan dan menjaga pola makan dengan membatasi konsumsi makanan yang mengandung gula, kafein, dan minuman beralkohol guna menjaga keseimbangan pH pada kulit wajah.