Bagaimana Cara Pencegahannya MRSA pada Luka Pasca Operasi

MRSA adalah singkatan dari Methicillin-Resistant Staphylococcus Aureus, sejenis bakteri yang kebal terhadap beberapa antibiotik.

Bakteri MRSA dapat ditemukan dimana saja, baik di komunitas (lingkungan rumah, sekolah, kantor, tempat belanja dan fasilitas umum lainnya) maupun di dalam fasilitas kesehatan seperti rumah sakit. Bakteri MRSA sering kali menyebabkan infeksi pada kulit, namun dalam beberapa kasus MRSA juga dapat menyebabkan pneumonia (infeksi paru-paru) dan infeksi lainnya. Jika tidak diobati, infeksi MRSA dapat menjadi parah dan menyebabkan sepsis.

Siapa yang beresiko?

Siapapun bisa terkena bakteri MRSA. Resiko yang lebih tinggi dapat dialami oleh orang-orang yang beraktifitas di kerumunan, terjadi kontak antara kulit dengan kulit, dan juga penggunaan peralatan secara bersama-sama. Kelompok lain yang juga rentan terkena MRSA yaitu orang-orang dengan kondisi kulit yang tidak intak atau utuh seperti ketika terdapat lecet atau sayatan. Pasien yang telah menjalan operasi termasuk dalam kelompok orang yang rentan terkena infeksi MRSA, karena memiliki kulit yang tidak utuh dengan adanya luka sayatan pasca operasi. Oleh karena itu, pencegahan infeksi pasca operasi sangat perlu diketahui oleh pasien dan keluarga terutama saat pasien sudah berada di rumah.

Bagaimanakah MRSA dapat menyebar di masyarakat?

MRSA biasanya menyebar di masyarakat melalui kontak atau sentuhan dengan orang yang terinfeksi atau benda yang membawa bakteri tersebut. Hal ini juga termasuk melalui kontak dengan luka yang telah terkontaminasi MRSA atau berbagi barang pribadi, seperti handuk dan pisau cukur, yang telah menyentuh kulit yang terinfeksi.

Bagaimana cara mencegah penularan MRSA pada pasien pasca operasi?

Beberapa cara yang dapat dilakukan pasien dan keluarga saat dirumah untuk mengurangi risiko infeksi MRSA pada luka pasca operasi yaitu:

–          Menjaga kebersihan tangan dan tubuh dengan baik.

Sering-seringlah membersihkan tangan dan bersihkan tubuh secara rutin menggunakan sabun atau cairan antiseptic berbasis alkohol. Mencuci tangan perlu dilakukan sebelum dan setelah mengganti perban, mengganti pakaian pasien dan setelah menyentuh luka atau area sekitar luka.

–          Area sekitar luka pasca operasi harus dijaga tetap kering, bersih dan luka tertutup.

–          Menjaga lingkungan sekitar pasien harus tetap bersih.

–          Selalu melakukan pembersihan luka dengan prinsip steril.

Luka operasi harus dibersihkan secara berkala dengan tetap memperhatikan prinsip steril. Pasien pasca operasi dianjurkan untuk melakukan pembersihan luka Bersama dengan tenaga Kesehatan

–          Menghindari berbagi barang pribadi seperti handuk dan pisau cukur.

–          Cuci cucian sebelum digunakan oleh orang lain dan bersihkan tangan setelah menyentuh pakaian kotor.

–          Jika merasa memiliki tanda-tanda infeksi, segera periksa ke fasilitas Kesehatan.

 

Apa saja gejala Infeksi MRSA?

Gejala infeksi MRSA tergantung pada bagian tubuh yang terinfeksi. Berikut beberapa gejala infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri MRSA yang perlu diketahui:

–          Muncul benjolan

–          Kulit kemerahan

–          Bengkak

–          Terasa nyeri

–          Hangat saat disentuh

–          Muncul nanah atau cairan pada luka

–          Disertai dengan demam

Bagaimana jika melihat gejala ini?

Jika menyadari terdapat tanda dan gejala seperti diatas, maka yang adapat dilakukan yaitu segera menghubungi fasilitas Kesehatan terdekat, terutama jika gejalanya disertai demam. Pertolongan yang dilakukan sedini mungkin akan memberikan tingkat kesembuhan yang lebih baik.

 

Referensi:

Almira Disya Salsabil, Maftuchah Rochmanti, Agung Dwi Wahyu Widodo, 2022. Vancomycin Monotherapy vs Alternative Antibiotics for MRSA Patients: A Systematic Review. International Journal of Research Publications, Volume: 92, Issue: 1.

Centers for Disease Control and Prevention, National Center for Emerging and Zoonotic Infectious Diseases (NCEZID), Division of Healthcare Quality Promotion (DHQP), 2019. Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA)

Wisconsin Department of Health Services, 2023. Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus (MRSA)