Awas Bahaya Gatal pada Kemaluan dan Cara Mengobatinya

Gatal kemaluan, baik pada wanita maupun pria, bisa disebabkan oleh berbagai kondisi. Penyebab gatal pada kemaluan yang paling sering terjadi yaitu karena infeksi jamur dan iritasi.

Sebagian besar gatal akibat iritasi atau infeksi dapat sembuh dengan sendirinya tetapi penyebab gatal lainnya juga dapat memerlukan perawatan lain yang lebih intensif karena bisa termasuk gejala dari penyakit tertentu.

Jika merasa khawatir gatal-gatal di area genital, terutama kondisi ini tidak kunjung hilang, sebaiknya bicarakan dengan dokter sehingga Anda bisa mendapatkan perawatan yang tepat.

Cari tahu apa yang bisa menyebabkan area kemaluan gatal dan cara mengobatinya pada artikel berikut ini.

 

Penyebab gatal pada kemaluan 

Ada banyak penyebab gatal pada vagina maupun penis. Berikut ini beberapa diantaranya:

1. Infeksi jamur

Gatal pada kemaluan wanita bisa terjadi karena adanya infeksi jamur Candida Albicans. Dalam kondisi normal, jamur ini hidup di vagina dan berbagai tempat di dalam tubuh. Infeksi jamur akan tumbuh subur di lingkungan yang lembab.

Gejala infeksi jamur akan berbeda-beda, bisa gejala ringan hingga gejala berat. Infeksi yang diakibatkan jamur dikeluhkan berupa rasa gatal dan panas pada kemaluan. Pada wanita, muncul keputihan dengan konsistensi keabu-abuan dan hijau

Sementara itu, gatal karena jamur juga bisa muncul di selangkangan sehingga dapat memicu iritasi dan rasa gatal yang hebat di daerah kemaluan. Infeksi jamur bukan merupakan PMS tapi pasangan bisa tertular sehingga sebaiknya memakai pengaman seperti kondom saat hubungan seks

Infeksi jamur dapat menular dari berbagi handuk, pakaian, atau melalui kontak dekat dengan orang lain. Meski begitu, cukup mudah untuk mengobati dan menyembuhkan gatal karena jamur ini dengan obat antijamur.

Simak juga penjelasan mengenai gatal pada kemaluan di Bincang Sehat MIKA bersama dr. Niken Wening, Sp. OG dari Mitra Keluarga Waru, yang berjudul “Gatal pada Kemaluan? Bisa Jadi karena Jamur” pada video berikut:

 

2. Iritasi

Gatal pada kemaluan juga bisa dipicu karena iritasi. Penyebab iritasi yang memicu gatal pada kemaluan yaitu alergi terhadap kain tertentu, bahan kimia, lotion, pelumas, dan sabun.

Sebaiknya baca dan tinjau bahan-bahan dari setiap produk perawatan kulit baru sebelum Anda mulai menggunakannya. Pada wanita, cairan alami seperti air mani dapat menyebabkan gatal pada alat kelamin.

Iritasi pada kulit juga dapat terjadi karena berkeringat dan akibat pakaian ketat.

3. Luka bakar akibat pisau cukur

Jika Sahabat MIKA rutin mencukur daerah kemaluan secara teratur, Anda mungkin mengalami luka bakar akibat pisau cukur atau rambut yang tumbuh ke dalam.

Secara alami, keduanya bisa menyebabkan gatal dan terasa mengganggu. Memotong rambut di area ini dapat menyebabkan iritasi, yang bisa lebih buruk jika seseorang mencukur terlalu cepat atau menggunakan pisau cukur yang tumpul.

Luka bakar akibat pisau cukur biasanya muncul sebagai area kulit yang kemerahan, terjadi bersamaan dengan benjolan merah yang lembut dan gatal.

Namun, perlu dicatat bahwa luka bakar akibat pisau cukur dan rambut yang tumbuh ke dalam dapat memiliki kemiripan yang mencolok dengan gejala Penyakit Menular Seksual (PMS) tertentu.

4. Kutu kemaluan

Kutu kelamin (Pediculosis pubis) juga disebut sebagai kutu kepiting (crabs), karena jika dilihat secara mikroskopiknya menyerupai kepiting. Kutu kelamin termasuk serangga parasit yang sering kali ditemukan di area kemaluan manusia.

Saat kemaluan terkena kutu, maka dapat menyebabkan gatal, iritasi, dan benjolan merah di area kemaluan.

Selain kutu, gatal pada kemaluan juga disebabkan tungau kecil yang bersembunyi di bawah kulit dan bertelur, atau kondisi ini disebut kudis. Iritasi pada kulit ini ditandai dengan benjolan merah kecil.

Kutu kemaluan dan kudis dapat mengganggu dan dapat menular sebagai akibat dari kontak seksual, tetapi secara teknis ini bukan PMS.

5. Kondisi kulit 

Sejumlah kondisi kulit juga dapat menyebabkan gatal pada penis maupun vagina. Kondisi ini bukan PMS, tetapi mungkin tampak seperti itu dalam bentuk benjolan merah gatal di tubuh.

Wanita dan pria dengan alat kelamin gatal mungkin mengalami satu atau lebih kondisi berikut, meliputi:

  • Eksim (dermatitis atopik).
  • Psoriasis.
  • Lichen sclerosus.
  • Tinea cruris (gatal selangkangan)

6. Penyakit Menular Seksual

PMS seperti klamidia dan gonore sering menyebabkan gatal, perih, atau sensasi terbakar di dalam vagina atau penis. Namun, HPV dan herpes juga menyebabkan munculnya benjolan kecil gatal di area kemaluan.

Selain itu, gejala PMS juga mungkin datang dan pergi. Jadi, jangan pernah berasumsi bahwa Anda sudah sembuh dari PMS hanya karena gejalanya telah hilang.

7. Kondisi kronis pada area sekitar kemaluan

Meskipun jarang terjadi, sejumlah kondisi kronis juga dapat menyebabkan gatal pada kemaluan. Berikut ini beberapa kondisi kronis yang menyebabkan gatal pada area genital:

  • Paget’s Extramammary Disease (EMPD) adalah suatu kondisi yang berhubungan dengan kanker yang mendasarinya. Hal ini ditandai dengan ruam kulit kronis di sekitar daerah genital, terasa sakit atau berdarah saat digaruk. EMPD dapat menyerang pria dan wanita, tetapi paling sering terjadi pada wanita berusia 50 hingga 60 tahun.
  • Kanker vulva yang menyerang permukaan luar vagina. Penyakit ini ditandai gatal disertai dengan nyeri dan perdarahan yang tidak normal pada vagina.
  • Beberapa jenis kanker kulit dapat menyebabkan gatal di selangkangan penis atau vulva. Selain itu, gatal akibat kanker kulit juga dapat menyebabkan bercak merah tebal, kulit mengeluarkan cairan atau mengering, dan mungkin lebih sensitif atau rentan terhadap pendarahan.

Faktor yang memperparah gatal pada kemaluan

Gatal pada kemaluan dapat sembuh atau semakin parah. Berikut ini beberapa faktor yang harus Sahabat MIKA hindari jika tak ingin gatal terasa semakin parah:

  • Pemakaian celana dalam yang ketat.
  • Melakukan pembersihan yang tidak diperlukan.
  • Penggunaan obat yang tidak sesuai resep
  • Kondisi lain yang memicu seperti menopause, stress, hamil, dan obesitas.
  • Penyakit Imunitas
  • Diabetes melitus
  • Keganasan seperti HIV
  • Orang yang melakukan cangkok organ

Cara mengobati gatal pada kemaluan

Saat area genital, baik penis maupun vagina terasa gatal, sangat penting untuk menjaga kebersihan kemaluan. Sahabat MIKA dapat melakukan sejumlah cara untuk mengobatinya, yaitu:

  • Usahakan mencuci vagina menggunakan air yang mengalir. Setelah buang air kecil atau buang air besar, usap dari depan ke belakang untuk mencegah bakteri dari anus masuk ke dalam vagina .
  • Hindari produk kimia seperti douche vagina atau semprotan kebersihan kewanitaan, yang dapat mengganggu keseimbangan asam vagina .
  • Hindari produk pembersih kewanitaan yang beraroma pada panty liner, pembalut, dam sabun.
  • Sementara pada pria cuci penis dengan baik, termasuk area di bawah kulup pada pria yang tidak disunat. Jaga agar area tersebut tetap kering, karena kelembapan di area genital dapat menyebabkan infeksi.
  • Lakukan gaya hidup yang sehat dengan cara konsumsi makan yang bergizi dan olahraga yang teratur.
  • Istirahat cukup
  • Hindari seks bebas atau berhubungan seks tanpa kondom, terutama jika khawatir Anda atau pasangan mungkin mengalami infeksi.
  • Hindari penggunaan antibiotik berlebihan
  • Pria harus mengambil langkah-langkah berikut untuk membantu menghindari gatal pada alat kelamin:
  • Kenakan pakaian dan pakaian dalam yang longgar dan berserat alami. Ganti pakaian dalam setidaknya setiap 24 jam.
  • Keringkan secara menyeluruh setelah mandi dan berenang . Hindari tinggal di pakaian basah untuk waktu yang lama.

 

Sumber rujukan: 

Why Is My Pubic Area Itchy and How Can I Treat It? (2018), from: https://www.healthline.com/health/itchy-pubic-hair 

Genital Itching (2020), from: https://www.webmd.com/sexual-conditions/sexual-health-genital-itching 

Sexual Health: Genital Itching (2021), from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/12324-sexual-health-genital-itching 

Pubic Itching: 6 Common Causes, from: https://samedaystdtesting.com/pubic-itching-6-common-causes/