Apa itu Tremor? Penyebab, Gejala, & Cara Mengobatinya

Tremor adalah gerakan gemetar yang terjadi tanpa sadar dan berulang. Kondisi ini paling sering terjadi di tangan, namun bisa juga menyerang bagian tubuh lainnya, seperti kepala atau kaki. Tremor tidak selalu menandakan kondisi yang berbahaya, namun di beberapa kasus, tremor tetap perlu diwaspadai.

 

Lantas, apa yang menyebabkan seseorang mengalami tremor? Mari simak selengkapnya dalam ulasan di bawah ini.

 

Apa itu Tremor?

 

Tremor adalah kondisi di mana tubuh mengalami kontraksi otot ritmis tanpa sengaja atau tidak terkendali, sehingga menyebabkan timbulnya gerakan gemetar di satu atau lebih bagian tubuh. Kondisi ini kerap menyerang tangan, namun bisa juga terjadi pada kepala, badan, lengan, kaki, bahkan suara yang menjadi bergetar tanpa terkendali.

 

Lantas, apakah tremor berbahaya? Sebetulnya kondisi ini tidak berbahaya ataupun menandakan kondisi medis yang serius. Meski begitu, gerakan yang tak terkendali misalnya pada tangan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, seperti membuat penderitanya kesulitan menulis.

 

Tremor adalah kondisi yang tidak hanya bisa terjadi pada orang dewasa atau paruh baya, namun juga bisa terjadi di semua kalangan usia bahkan mulai dari anak-anak. Perlu diketahui, tremor kerap menjadi suatu kondisi yang diturunkan dari orang tua ke anaknya dengan risiko sebesar 50%.

 

Penyebab Tremor

 

Penyebab tremor adalah adanya gangguan pada bagian otak yang bertugas mengendalikan pergerakan otot. Gangguan tersebut mengakibatkan kontraksi otot menjadi tidak terkontrol, sehingga mengakibatkan timbulnya gerakan tremor atau gemetar.

 

Adapun beberapa kondisi lain yang juga dapat memicu terjadinya tremor adalah sebagai berikut:

 

  • Mengalami gangguan kecemasan.
  • Pertambahan usia.
  • Kelelahan otot.
  • Memiliki anggota keluarga dengan kondisi serupa.
  • Keracunan logam merkuri.
  • Mengonsumsi minuman berkafein.
  • Mengalami hipoglikemia.
  • Gagal hati.
  • Gagal ginjal.
  • Kecanduan minuman beralkohol.
  • Efek samping dari konsumsi obat-obatan tertentu.

 

Selain beberapa kondisi di atas, sejumlah gangguan medis yang bisa menyebabkan munculnya tremor adalah sebagai berikut:

 

  • Penyakit Parkinson.
  • Stroke.
  • Hipertiroidisme.
  • Cedera kepala.
  • Multiple sclerosis.
  • Tumor otak.

 

Jenis-Jenis Tremor

 

Berdasarkan gejala dan penyebabnya, tremor terbagi menjadi beberapa jenis. Berikut masing-masing penjelasannya.

 

1. Tremor Fisiologis

 

Tremor fisiologis adalah jenis tremor yang getarannya ringan dan tidak disertai penyebab dari otak. Kondisi ini bisa terjadi pada siapa saja, termasuk orang yang sehat. Gejala tremor fisiologis biasanya semakin memburuk saat kelelahan, mengalami stres emosional, mengonsumsi alkohol, dan hipoglikemia (kadar gula darah rendah).

 

2. Tremor Esensial

 

Tremor esensial adalah jenis tremor paling umum yang biasanya dimulai dari satu sisi tubuh, namun bisa memengaruhi sisi tubuh lainnya. Bagian tubuh yang paling sering mengalami tremor esensial adalah lidah, kepala, dan kaki.

 

3. Tremor Cerebellar

 

Tremor cerebellar merupakan tipe tremor yang muncul di akhir suatu gerakan yang dilakukan secara sadar, misalnya saat akan menekan tombol atau membuka pintu. Kondisi ini dipicu oleh kerusakan pada otak kecil (cerebellum) akibat tumor, stroke, atau gangguan kesehatan lainnya.

 

Tremor cerebellar terjadi secara lambat pada tungkai, dan biasanya sisi otak yang mengalami kerusakan juga sama dengan sisi tungkai yang mengalami tremor.

 

4. Tremor Distonik

 

Kondisi ini lebih sering menyerang orang dengan kondisi distonia, yaitu gerakan ketika seseorang mengalami kontraksi otot yang tanpa sadar menyebabkan gerakan melintir dan berulang serta postur tubuh abnormal yang menyiksa dan menyakitkan.

 

Tremor ini kerap muncul secara tidak teratur, dapat terjadi pada bagian tubuh mana saja, dan biasanya penderita membutuhkan istirahat total untuk mengatasi kondisi ini. Penderita pun dapat meredakan gejala tremor dengan menyentuh bagian tubuh yang sedang mengalami tremor.

 

5. Tremor Ortostatik

 

Gejala yang muncul akibat tremor ortostatik adalah kontraksi otot berirama pada kaki dan batang tubuh (torso atau trunkus) ketika seseorang berdiri. Penderita umumnya merasakan ketidakseimbangan tubuh ketika berdiri. Biasanya, tremor ini akan menghilang setelah istirahat selama beberapa saat.

 

6. Tremor Parkinson

 

Meski dinamakan tremor parkinson, kondisi ini tidak selalu disebabkan oleh penyakit Parkinson. Kondisi ini menimbulkan gerakan seperti jempol dan jari-jari yang sedang memutar-mutar sebuah pil (disebut juga sebagai gerakan “pill-rolling”). Beberapa faktor yang dapat memicu kondisi ini adalah infeksi, toksin, saraf, dan obat-obatan tertentu.

 

7. Tremor Psikogenik

 

Tremor psikogenik dikenal juga dengan sebutan tremor fungsional, biasanya kondisi ini tidak disadari oleh penderitanya. Pada beberapa kasus, tremor ini disebabkan oleh sugesti semata. Jenis tremor ini banyak terjadi pada orang dengan kelainan mental.

 

Gejala Tremor

 

Berdasarkan waktu munculnya gejala, tremor terbagi menjadi dua jenis, yaitu action dan resting tremor, berikut penjelasannya:

 

  • Action tremor: Terjadi saat seseorang melakukan gerakan, seperti mengangkat beban berat, menulis, tangan terlipat. Tremor ini sering kali menyerang tangan dan jari-jari tangan.
  • Resting tremor: Terjadi ketika seseorang sedang beristirahat, misalnya saat sedang duduk. Kerap kali tremor ini menyerang tangan dan kaki.

 

Sementara itu, beberapa gejala umum yang muncul ketika seseorang mengalami tremor adalah sebagai berikut:

 

  • Timbul gerakan gemetar yang tak terkontrol di lengan, kaki, tangan, dan kepala.
  • Sulit memegang atau menggenggam alat-alat tertentu.
  • Perubahan suara menjadi lebih bergetar ketika berbicara.
  • Tangan gemetar, sehingga kesulitan menggambar atau menulis.

 

Diagnosis Tremor

 

Sebelum menegakkan diagnosis, dokter akan melakukan anamnesis terkait gejala yang dialami pasien, riwayat kesehatan pasien dan keluarga, atau obat-obatan yang dikonsumsi. Kemudian, dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik dengan tujuan:

 

  • Mengetahui seberapa sering dan parah tremor terjadi.
  • Mengetahui sisi tubuh yang mengalami tremor.
  • Mengetahui kapan tepatnya tremor terjadi, saat istirahat atau melakukan aktivitas.

 

Selama menjalani pemeriksaan, dokter juga akan meminta pasien untuk menulis atau memegang sesuatu untuk mengetahui tingkat keparahan tremor. Selain itu, pasien juga akan menjalani pemeriksaan neurologis untuk mendeteksi gangguan di sistem saraf.

 

Guna membantu menegakkan diagnosis, beberapa pemeriksaan penunjang yang direkomendasikan untuk pasien tremor adalah:

 

  • Tes darah.
  • Tes pemindaian, dengan CT Scan atau MRI.
  • Pemeriksaan elektromiogram.

 

Cara Mengatasi Tremor

 

Tidak ada pengobatan khusus untuk mengatasi tremor, bahkan kondisi tremor yang ringan biasanya tidak memerlukan perawatan secara medis. Pengobatan yang dilakukan adalah untuk mengatasi penyebab yang mendasari terjadinya tremor.

 

Adapun beberapa pengobatan untuk tremor adalah sebagai berikut:

 

  • Obat antikejang.
  • Obat penenang.
  • Obat beta blocker.
  • Suntik botox.
  • Terapi fisik (fisioterapi), terapi wicara, dan terapi okupasi.
  • Operasi, seperti pemasangan implan deep brain stimulation (DBS).