Apa itu Trauma? Gejala, Penyebab dan Pengobatan

Trauma adalah kondisi yang timbul sebagai akibat dari pengalaman atau peristiwa buruk yang dialami oleh seseorang, seperti kecelakaan, korban kekerasan fisik, atau bencana alam. Kondisi ini dapat memengaruhi mental dan emosi seseorang terutama saat mengingat peristiwa buruk tersebut.

 

Mari pahami penyebab, gejala, efek, serta cara menghilangkan trauma melalui ulasan di bawah ini.

 

Apa itu Trauma?

 

Trauma adalah respons tubuh ketika dihadapkan dengan peristiwa buruk yang dapat membahayakan kondisi fisik maupun mental. Trauma adalah kondisi yang umum terjadi dan bisa dialami oleh siapa saja. Kendati demikian, kondisi ini tetap memerlukan penanganan yang tepat agar tidak menimbulkan efek berkepanjangan yang dapat mengganggu kualitas hidup penderitanya.

 

Berdasarkan penyebabnya, trauma dikelompokkan menjadi beberapa jenis, yaitu trauma akut, trauma kronis, dan trauma kompleks.

  • Trauma akut, yaitu jenis trauma karena peristiwa membahayakan yang terjadi satu kali, seperti kecelakaan atau bencana alam.
  • Trauma kronis, yaitu jenis trauma karena kejadian buruk yang terjadi secara terus-menerus, seperti bullying atau kekerasan dalam rumah tangga.
  • Trauma kompleks, yaitu jenis trauma yang disebabkan oleh beberapa kejadian traumatis.

 

Penyebab Trauma

 

Penyebab utama dari trauma adalah kejadian atau peristiwa buruk yang dapat memengaruhi kondisi fisik maupun emosi, seperti bencana alam, kecelakaan, pelecehan seksual, dan kekerasan fisik. Selain itu, sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami trauma adalah sebagai berikut:

  • Mengalami bullying.
  • Diabaikan oleh orang terdekat dan keluarga.
  • Memiliki riwayat masalah kesehatan mental, seperti gangguan cemas atau depresi.
  • Memiliki keluarga dengan riwayat gangguan mental.
  • Memiliki pekerjaan yang berisiko menimbulkan kejadian traumatis, seperti anggota militer atau tenaga medis.
  • Penyalahgunaan NAPZA.
  • Mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan.

 

Gejala Trauma

 

Gejala trauma pada setiap individu cenderung beragam tergantung dari kondisi dan tingkat keparahannya. Namun, berdasarkan pengaruhnya, gejala trauma dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu reaksi fisik serta reaksi psikis dan emosional. Berikut masing-masing penjelasannya.

 

Reaksi Fisik

 

Adapun sejumlah reaksi fisik yang dapat muncul sebagai akibat dari trauma adalah sebagai berikut:

  • Sakit kepala.
  • Kelelahan.
  • Gangguan pencernaan.
  • Jantung berdebar.
  • Tubuh mengeluarkan keringat berlebih.

 

Reaksi Psikis dan Emosional

 

Sementara itu, sejumlah reaksi psikis dan emosional yang kerap timbul saat seseorang mengalami trauma adalah:

  • Takut, panik, dan cemas berlebih.
  • Cenderung tertutup dan enggan bersosialisasi.
  • Kesulitan untuk memusatkan fokus dan berkonsentrasi.
  • Insomnia.
  • Depresi.
  • Perubahan pola makan.

 

Diagnosis Trauma

 

Untuk memastikan trauma yang dialami oleh pasien, dokter akan melakukan evaluasi psikologis dengan menanyakan keluhan, riwayat kondisi medis, serta peristiwa yang pernah dialami. Selain itu, diagnosis trauma juga dapat dilakukan dengan mengarahkan pasien untuk mengisi kuesioner psikologis.

 

Gangguan Mental yang Berkaitan dengan Trauma

 

Adapun sejumlah gangguan kesehatan mental yang berkaitan dengan trauma psikologis adalah sebagai berikut:

 

1. Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD)

 

Post-traumatic stress disorder (PTSD) merupakan gangguan mental yang terjadi ketika seseorang mengalami atau melihat peristiwa bersifat traumatis. Beberapa gejala yang kerap dialami oleh penderita PTSD adalah:

  • Sering kali mengingat kejadian traumatis yang pernah dialaminya.
  • Cenderung mengelak dan enggan membicarakan peristiwa traumatis.
  • Insomnia.
  • Sulit berkonsentrasi.

 

2. Depresi

 

Depresi adalah gangguan mental yang berkaitan dengan suasana hati dan dapat memengaruhi kondisi fisik, emosional, perilaku, dan cara berpikir seseorang. Depresi menjadi salah satu respons yang umum terjadi saat seseorang mengalami trauma.

 

3. Borderline Personality Disorder (BPD)

 

Borderline personality disorder (BPD) adalah kondisi psikologis yang dapat memengaruhi emosi, perasaan, dan cara berpikir penderitanya. Belum diketahui secara pasti apa penyebab dari BPD. Namun, para ahli menduga bahwa kondisi ini bisa dipicu oleh beberapa hal, seperti peristiwa traumatis, faktor genetik, serta kelainan struktur dan fungsi otak.

 

4. Anxiety Disorder

 

Anxiety disorder merupakan gangguan suasana hati yang menyebabkan seseorang merasa cemas, takut, dan khawatir secara berlebihan. Anxiety disorder dapat muncul ketika seseorang mengalami atau mengingat kejadian traumatis yang pernah dialaminya. Beberapa gejala umum dari anxiety disorder adalah sebagai berikut:

  • Kesulitan untuk mengontrol rasa takut dan cemas berlebih.
  • Mudah gelisah tanpa penyebab yang jelas.
  • Kesulitan untuk berkonsentrasi.
  • Mengalami panic attack.

 

Cara Mengatasi Trauma

 

Penanganan trauma dilakukan berdasarkan penyebab yang mendasarinya. Namun, sejumlah tindakan medis yang umum dilakukan untuk menangani trauma adalah sebagai berikut:

 

1. Psikoterapi

 

Psikoterapi adalah terapi psikologis untuk mengendalikan cara berpikir dan perasaan yang berhubungan dengan trauma. Psikoterapi yang umum dilakukan untuk mengatasi trauma adalah cognitive behavioral therapy (CBT) dan somatic experiencing.

 

2. Konsumsi Obat-Obatan

 

Jika diperlukan, dokter juga dapat meresepkan obat-obatan untuk membantu mengatasi trauma. Adapun dua jenis obat yang kerap digunakan untuk menangani trauma di antaranya:

  • Tranquiliser untuk mengurangi kecemasan dan membantu tidur.
  • Antidepresan untuk menangani depresi yang muncul sebagai akibat dari trauma.

 

3. Perawatan Mandiri

 

Selain tindakan medis, seseorang yang mengalami trauma juga disarankan untuk melakukan perawatan mandiri di rumah, seperti:

  • Mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang.
  • Mencukupi waktu tidur.
  • Berolahraga secara rutin.
  • Bercerita dengan keluarga atau orang terdekat.