Apa itu Tes MMPI dan Macam Jenisnya

Tes Minnesota Multiphasic Personality Inventory atau tes MMPI adalah salah satu tes psikologi yang paling banyak digunakan di dunia. Tes ini dirancang untuk mengukur berbagai aspek kepribadian, termasuk kecenderungan psikologis, emosi, dan perilaku.

 

Tes ini umumnya digunakan dalam pengujian psikologis, terutama dalam penilaian klinis, penempatan karir, dan penelitian. MMPI cukup terpercaya karena validitas dan reliabilitasnya yang tinggi dan telah menjadi alat penting dalam pengujian psikologis dalam waktu lama.

 

Apa itu Tes MMPI?

 

Tes MMPI adalah pemeriksaan kondisi psikologis individu untuk mengidentifikasi karakteristik kepribadian dan psikopatologi. Tes ini pertama kali diciptakan pada akhir tahun 1930-an, namun sudah mengalami beberapa perubahan untuk meningkatkan akurasi dan validitasnya.

 

Fungsi tes MMPI adalah untuk menguji individu yang dicurigai mengidap gangguan jiwa atau gangguan klinis lainnya. Meski begitu, tes ini juga sering dimanfaatkan dalam bidang lain, seperti kasus kriminal, evaluasi program terapi, dan persyaratan kerja.

 

Jenis-Jenis Tes MMPI

 

Terdapat beberapa jenis MMPI (Minnesota Multiphasic Personality Inventory) yang sering digunakan, di antaranya:

 

  • MMPI-2: MMPI-2 adalah tes standar pada orang dewasa. Tes ini terdiri dari 567 pertanyaan dengan jawaban benar atau salah. Waktu yang diberikan untuk menyelesaikan tes ini adalah 60–90 menit.
  • MMPI-2-RF (Retracted Form): Jenis tes ini dipublikasikan pada tahun 2008 dengan pertanyaan lebih sedikit daripada MMPI-2. Tes ini digunakan pada orang dewasa dengan 338 pertanyaan benar atau salah. Waktu yang diberikan untuk menyelesaikan tes ini adalah 40–50 menit.
  • MMPI-A (Adolescent): Tipe tes ini dibuat pada tahun 1992 dan dipraktekkan kepada anak-anak dan remaja usia 14–18 tahun. Pada tes MMPI-A, peserta harus menjawab 478 pertanyaan dalam waktu 60 menit.
  • MMPI-A-RF: Tes ini merupakan versi pendek dari MMPI-A. Tipe MMPI ini dirilis pada tahun 2016, berisikan 24 pertanyaan. Adapun waktu yang diberikan untuk menyelesaikan tes ini adalah 25–45 menit.
  • MMPI-3: Tipe MMPI ini merupakan versi paling baru dan baru dirilis pada tahun 2020. Tes ini sudah mendapatkan pembaruan pertanyaan, skala, dan norma. Tes MMPI-3 berisikan 335 pertanyaan dan membutuhkan waktu 25–50 menit untuk menyelesaikannya.

 

Persiapan Tes MMPI

 

Sebenarnya, tidak ada persiapan khusus dalam tes MMPI. Peserta hanya diminta untuk menjawab pertanyaan secara jujur. Meski begitu, ada beberapa tips untuk mempersiapkan diri agar lebih siap menjalani tes ini, di antaranya:

 

  • Tidur yang cukup di malam hari sebelum tes dan sarapan di pagi hari agar tetap bugar selama menjalani tes.
  • Usahakan untuk menjawab seluruh pertanyaan dengan jujur.
  • Jawab pertanyaan sesuai dengan hal pertama yang dipikirkan untuk menghemat waktu.
  • Terapkan sikap konsisten dalam menjawab pertanyaan.

 

Hasil Tes MMPI

 

Hasil tes kepribadian ini dapat memiliki 10 skala klinis yang dapat mendeskripsikan kondisi psikologis seseorang. Masing-masing skala dinilai dari kelompok pertanyaan tertentu dalam tes, namun tidak diperlihatkan secara terang-terangan kepada peserta.

 

MMPI juga memiliki skala validitas untuk menilai sikap peserta terhadap tes tersebut. Skala tersebut dapat mengidentifikasi apakah peserta mencoba menampilkan diri mereka secara berbeda selama tes dari bagaimana cara mereka memandang dirinya sendiri.

 

Secara umum hasil skor atau skala yang tinggi juga menunjukkan risiko tinggi adanya gangguan kesehatan mental pada seseorang. Berikut adalah 10 skala klinis MMPI yang masih banyak digunakan hingga saat ini.

 

1. Hypochondriasis (Hs)

 

Skala ini dirancang untuk mengetahui seberapa besar kepedulian seseorang terhadap kondisi kesehatan diri sendiri. Apabila hasil yang didapatkan tinggi, maka orang tersebut memiliki rasa peduli berlebihan terhadap kesehatannya sendiri, sehingga terkadang mengganggu proses interaksi dengan orang lain. Semakin tinggi skor yang didapat pada skala ini, maka berisiko tinggi mengalami psikosomatis.

 

2. Depression (D)

 

Tujuan skala 2 atau depression pada tes MMPI adalah mengidentifikasi tingkat kepuasan hidup seseorang. Pasalnya, orang dengan skor tinggi pada skala ini akan tampak mempunyai tingkat karakteristik moral yang buruk, tidak puas pada diri sendiri, dan harapannya terhadap masa depan cukup rendah.

 

3. Hysteria (Hy)

 

Skala ini digunakan untuk melihat kepribadian histeria atau gangguan mental akibat pengalaman stres yang berat. Lima aspek yang dinilai dalam parameter ini adalah sinisme, rasa malu, buruknya kesehatan fisik, nyeri kepala, dan neurotisme.

 

4. Psychopathic deviate (Pd)

 

Fungsi tes MMPI pada skala ini adalah mengidentifikasi kepribadian psikopat yang diukur melalui deviasi sosial, tindakan amoral, serta kurangnya penerimaan.

 

5. Masculinity/femininity (Mf)

 

Pada mulanya, skala ini digunakan untuk mengidentifikasi kecenderungan homoseksual dengan melihat hal-hal yang bersifat pribadi, seperti sensitivitas pribadi, hobi, minat, dan preferensi estetika.

 

6. Paranoia (Pa)

 

Skala paranoia bertujuan mengidentifikasi seseorang dengan gejala paranoid, seperti lebih sensitif, mudah curiga, berperilaku kaku, dan selalu merasa menjadi korban.

 

7. Psychasthenia (Pt)

 

Psychasthenia adalah salah satu parameter MMPI yang digunakan untuk merefleksikan kecemasan, gangguan obsesif kompulsif dan depresi.

 

8. Schizophrenia (Sc)

 

Seperti namanya, skala ini digunakan untuk mengukur kondisi skizofrenia pada seseorang. Hasil tesnya akan menunjukkan tingkat keparahan skizofrenia yang membuat pengidapnya jauh dari realita.

 

9. Hypomania (Ma)

 

Parameter ini dipakai untuk menilai karakteristik individu pengidap hipomania, yaitu kondisi psikologis yang membuat energi dan suasana hati seseorang meningkat sehingga berpotensi mengganggu aktivitas sehari-hari.

 

10. Social introversion (Si)

 

Skala introversion atau skala 0 bertujuan mengukur tendensi individu untuk menarik diri dari hubungan sosial. Pada skala ini akan terlihat tingkat kompetitif seseorang, kekakuan sikap, kepatuhan, serta kecenderungannya untuk bergantung dengan orang lain.

 

Hasil interpretasi MMPI-2 akan dievaluasi berdasarkan tiap skala dan dilaporkan berupa skor-T dengan skala 30–120. Namun, perlu diketahui bahwa skala normal skor-T adalah 50–65. Sehingga, bila skor-T di luar kisaran tersebut, maka akan dilakukan interpretasi lebih lanjut untuk mengidentifikasi masalah yang mungkin dialami.