Apa itu Stretch Mark? Penyebab, Gejala, & Cara Mengobatinya

Stretch mark adalah guratan atau garis halus pada kulit yang dapat muncul di beberapa bagian tubuh, seperti payudara, perut, pinggul, paha, dan bokong. Stretch mark dapat dialami oleh siapa saja karena berbagai faktor. Namun, kondisi ini sering kali muncul pada ibu hamil, terutama saat memasuki trimester terakhir.

 

Meski keberadaannya sering dianggap mengganggu penampilan, perlu diketahui bahwa stretch mark adalah hal yang terbilang normal. Mari ketahui lebih jauh seputar stretch mark, mulai dari penyebab, tanda-tanda, cara mencegah hingga cara menghilangkannya melalui ulasan berikut.

 

Apa itu Stretch Mark?

 

Stretch mark adalah guratan halus yang biasanya muncul di bagian tubuh yang mengandung lemak dan biasanya disertai rasa gatal. Ketika disentuh, stretch mark terasa seperti guratan kecil yang melekuk ke dalam atau ke luar kulit.

 

Adapun warna dari stretch mark sendiri bervariasi, mulai dari merah, merah muda, merah keungu-unguan, hingga putih atau kelabu. Secara medis, stretch mark merah dikenal sebagai striae rubra, sedangkan stretch mark berwarna putih dikenal sebagai striae distensae alba.

 

Stretch mark berwarna merah merupakan jenis stretch mark yang baru saja muncul di permukaan kulit. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh peningkatan berat badan secara drastis dan mengakibatkan terjadinya peregangan kulit yang terlalu cepat sehingga menunjukkan pembuluh darah di bawah kulit.

 

Di sisi lain, stretch mark berwarna putih menandakan bahwa pembuluh darah di bawah permukaan kulit telah menyempit karena sudah terjadi terlalu lama. Akibatnya, proses penghilangan stretch mark pun menjadi lebih sulit karena pengobatannya kurang efektif dan cenderung membutuhkan waktu yang cukup lama.

 

Penyebab Stretch Mark

 

Stretch mark adalah kondisi yang terbentuk akibat terjadinya peregangan pada kulit. Meski stretch mark merupakan tanda yang khas pada ibu yang sedang mengandung, sebenarnya siapa saja dapat mengalami kondisi kulit ini dengan tingkat keparahan yang berbeda tergantung dari penyebabnya. Adapun beberapa penyebab atau faktor risiko dari stretch mark lainnya adalah:

 

  • Berjenis kelamin wanita.

  • Faktor genetik atau riwayat keluarga dengan kondisi stretch mark.

  • Kenaikan atau penurunan berat badan secara drastis.

  • Peningkatan kadar hormon kortisol yang diproduksi oleh kelenjar adrenal.

  • Rendahnya kadar kolagen dalam tubuh.

  • Menurunnya elastisitas kulit.

  • Memiliki warna kulit yang terang.

  • Masa pubertas dengan pertumbuhan yang sangat cepat.

  • Sindrom Marfan.

  • Sindrom Cushing.

  • Efek samping dari obat-obatan yang digunakan untuk mengatasi peradangan (seperti kortikosteroid) yang dikonsumsi tidak sesuai anjuran dokter.

  • Riwayat menjalani operasi pembesaran payudara atau bokong.

 

Tanda-Tanda Munculnya Stretch Mark

 

Adapun beberapa tanda umum munculnya stretch mark adalah:

 

  • Muncul goresan atau garis membentang di beberapa bagian tubuh yang mengandung lemak.

  • Muncul garis-garis halus berwarna merah, merah muda, hingga keunguan.

  • Warna garis-garis yang muncul perlahan memudar menjadi lebih cerah.

  • Guratan halus menutupi area tubuh yang luas.

 

Cara Mencegah Stretch Mark

 

Pada dasarnya, stretch mark adalah kondisi yang tidak selalu dapat dicegah. Namun, ada beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko munculnya stretch mark, seperti:

 

1. Menjaga Berat Badan Ideal

 

Salah satu penyebab stretch mark adalah berat badan yang naik atau turun secara drastis. Oleh karena itu, seseorang perlu menjaga berat badan idealnya tetap konstan. Apabila tengah menjalani program menurunkan atau menaikkan berat badan, disarankan untuk melakukannya secara sehat dan bertahap.

 

2. Mencukupi Kebutuhan Cairan dalam Tubuh

 

Kulit yang tidak terjaga kelembapannya juga dapat mengalami peregangan. Di mana hal ini merupakan penyebab utama dari munculnya stretch mark. Oleh karena itu, pastikan untuk menghidrasi kulit dengan baik, salah satunya dengan minum air putih kurang lebih 2 liter per hari guna mencukupi kebutuhan cairan dalam tubuh.

 

Di samping itu, kurangi juga konsumsi minuman berkafein seperti kopi secara berlebihan karena bisa meningkatkan risiko munculnya guratan halus pada tubuh. Apabila tidak bisa mengurangi asupan kafein, cobalah menyeimbangkannya dengan minum air putih yang banyak.

 

3. Mengonsumsi Makanan yang Bernutrisi

 

Tubuh yang kekurangan nutrisi bisa menjadi pemicu munculnya stretch mark. Agar dapat mencegah hal tersebut, sebaiknya konsumsi makanan dengan kandungan gizi yang baik bagi kulit, seperti vitamin C, vitamin D, vitamin E, protein, dan zat besi.

 

Di samping konsumsi makanan sehat, disarankan pula untuk rutin berjemur di bawah sinar matahari di antara jam 8–10 pagi selama 10–15 menit guna mendapatkan vitamin D secara alami. Namun, pastikan untuk selalu memakai tabir surya (sunscreen) guna melindungi kulit dari paparan radiasi sinar ultraviolet (UV). Perlu diingat bahwa pemakaian tabir surya perlu diaplikasikan kembali setiap 2–3 jam.

 

Cara Menghilangkan Stretch Mark

 

Ada beberapa cara menghilangkan stretch mark yang bisa dilakukan, baik secara medis maupun nonmedis. Namun, perlu diketahui bahwa cara nonmedis yang menggunakan bahan-bahan alami hanya dapat membantu menyamarkan guratan-guratan halus tersebut.

 

Berikut merupakan beberapa cara alami yang dapat dicoba:

 

  • Rutin melakukan eksfoliasi kulit, namun jangan lakukan eksfoliasi kulit terlalu sering karena dapat berdampak pada penipisan lapisan kulit sehingga kulit menjadi rentan terhadap infeksi dan serangan bakteri.

  • Menjaga kelembapan kulit dengan menggunakan minyak zaitun, lidah buaya, minyak vitamin E, dan lain-lain.

  • Menggunakan krim topikal yang mengandung retinoid dan asam hialuronat Namun, penggunaan retinoid kurang disarankan bagi ibu hamil karena dapat memiliki efek samping pada janin. Sebaiknya konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu jika ingin menggunakan retinoid.

 

Sementara itu, sejumlah tindakan medis yang bisa dilakukan untuk membantu mengatasi stretch mark adalah:

  • Terapi sinar dan laser.

  • Merangsang produksi kolagen dengan microneedling.

  • Mengangkat lapisan luar kulit dengan mikrodermabrasi.

 

Sekian pembahasan seputar stretch mark yang perlu diketahui. Stretch mark merupakan suatu hal yang normal. Namun, jika keberadaannya dirasa cukup mengganggu penampilan, maka beberapa cara di atas dapat dicoba.