Apa Itu Refleks Jantung

Oculo – Cardiac Reflek (OCR) juga dikenal sebagai refleks Aschner, adalah fenomena yang terjadi ketika ada manipulasi atau tekanan pada bola mata, yang dapat menyebabkan penurunan refleks denyut jantung. OCR adalah busur refleks yang melibatkan saraf trigeminal, cabang ophthalmic dari saraf trigeminal, dan saraf vagus.

Ketika tekanan diterapkan pada bola mata, cabang oftalmik saraf trigeminal dirangsang, mengirimkan informasi sensorik ke batang otak. Batang otak kemudian mengaktifkan saraf vagus, yang menyebabkan penurunan denyut jantung. Respons refleksif ini merupakan adaptasi evolusioner untuk melindungi mata dan otak dari cedera dengan mengurangi aliran darah ke area ini selama periode peningkatan tekanan intraokular.

OCR dapat dipicu oleh berbagai prosedur mata, termasuk operasi katarak, operasi strabismus, dan perbaikan ablasi retina. OCR juga dapat terjadi selama trauma okular, seperti trauma benda tumpul atau fraktur orbita. Insiden OCR bervariasi tergantung

pada prosedur dan faktor pasien, tetapi umumnya dianggap sebagai fenomena yang relatif umum.

Dalam beberapa kasus, OCR dapat menyebabkan bradikardia cukup parah sehingga memerlukan intervensi. Pasien mungkin mengalami gejala seperti pusing, sinkop, atau sesak napas. Dalam kasus yang jarang terjadi, OCR dapat berkembang menjadi asistol, suatu kondisi di mana jantung berhenti berdetak sama sekali.

Untuk mencegah atau mengelola OCR, pasien yang menjalani prosedur mata harus dipantau secara ketat untuk perubahan denyut jantung dan tekanan darah. Bradikardia akibat OCR dapat dikelola dengan atropin atau glikopirrolat, obat yang menghalangi efek saraf vagus pada jantung. Dalam beberapa kasus, pemberian profilaksis obat ini dapat dipertimbangkan untuk mencegah terjadinya OCR.

Kesimpulannya, refleks okulo-kardiak adalah penurunan refleks denyut jantung yang dapat terjadi sebagai respons terhadap tekanan atau manipulasi bola mata. OCR adalah mekanisme perlindungan yang dirancang untuk mencegah cedera pada mata dan otak. Namun, dalam beberapa kasus, OCR dapat menyebabkan bradikardia atau bahkan asistol, yang membutuhkan intervensi. Pemantauan dan pengelolaan detak jantung dan tekanan darah yang cermat diperlukan untuk mencegah atau mengelola OCR selama prosedur oftalmik.

 

Referensi :

Pinosky ML, Fishman RL, Reeves ST, Harvey SC. The oculocardiac reflex: a review. J Clin Anesth. 1995;7(5):584-596. This article provides a comprehensive review of the oculo-cardiac reflex, including its history, mechanisms, and clinical significance.

Basheer A, Mathew A. Oculocardiac reflex: a review. J Maxillofac Oral Surg. 2015;14(1):6-10. This review article provides a detailed discussion of the oculo-cardiac reflex, including its clinical manifestations, incidence, and management.

Cadera W, Sammartino F, Rosenberg M, Sammartino G. The oculocardiac reflex in oral and maxillofacial surgery. J Oral Maxillofac Surg. 1999;57(4):415-418. This study evaluates the incidence and severity of the oculo-cardiac reflex in patients undergoing various oral and maxillofacial procedures.

Raza SS, Narang S, Bhatia A. Oculocardiac reflex during strabismus surgery. Oman J Ophthalmol. 2012;5(2):92-94. This case report describes the occurrence of the oculo-cardiac reflex during strabismus surgery and discusses the management of bradycardia resulting from the reflex.

Van der Spek AF, Jansen C, Baarsma GS. The oculocardiac reflex during vitreoretinal surgery in children. Br J Ophthalmol. 2001;85(3):330-332. This study evaluates the incidence of the oculo-cardiac reflex in children undergoing vitreoretinal surgery and discusses the management of bradycardia resulting from the reflex.