Apa Itu Pruritis

Pruritis merupakan sensasi tidak nyaman yang mencetuskan keinginan untuk menggaruk, rasa gatal bisa terjadi di bagian tubuh yang kecil seperti hidung atau bisa juga terjadi di hampir seluruh bagian tubuh. Terkadang semakin kita menggaruk maka keluhan gatal akan makin terasa. Yang perlu diperhatikan kebiasaan menggaruk yang berlebihan dan terlalu kuat sehingga dapat menimbulkan luka serta menyebabkan terjadinya infeksi sekunder.

Pruritis atau rasa gatal pada kulit kebanyakan berhubungan dengan penyakit primer yang mendasari seperti Xerosis (kulit terlalu kering), dermatitis atopic (peradangan pada kulit akibat riwayat atopik atau genetik), urtikaria, psoriasis dan lain sebagainya. Ketika kulit primer tidak bisa di identifikasi sebagai penyebab pruritis maka penyakit sistemik atau penyakit neuropati kemungkinan menjadi penyebab dari keluhan ini.

Pruritis merupakan tanda dari kondisi klinis kompleks seperti :

1.      Penyakit internal seperti penyakit hati (liver), anemia, gangguan tiroid dan kanker, gatal biasanya terjadi diseluruh tubuh dan kulit tampak normal.

2.      Penyakit yang mempengaruhi persarafan seperti multiple sclerosis, diabetes (kencing manis), dan lain-lain.

3.      Efek samping obat-obatan misalnya antibiotik, obat antifungal, obat kanker, dan lain-lain.

4.      Reaksi alergi

5.      Kehamilan juga bisa menyebabkan kulit gatal terutama pada area yang membesar dengan cepat karena kulit yang meregang seperti perut dan payudara.

Sensasi rasa gatal bisa muncul di kaki, tangan hingga seluruh tubuh dengan ditandai kemerahan pada kulit di area gatal, kulit kering dan mengelupas, kulit yang kasar dan bersisik, bentol, bintik-bintik dan lepuhan pada kulit. Pruritis menjadi masalah kesehatan karena dapat memberi dampak negatif terhadap kualitas hidup pasien, bukan hanya mengganggu istirahat saja, kondisi ini juga memicu kecemasan atau depresi. Garukan akibat peningkatan rasa gatal dapat memicu cedera kulit, infeksi dan jaringan parut.

Langkah-langkah untuk menghindari gatal dalam intensitas ringan dengan menghindari mengenakan pakaian berbahan wol, menjaga agar kulit tidak kering dengan menggunakan atau oleskan pelembab hypoallergenic dan bebas pewangi, kelola stres dengan baik karena dapat memperburuk rasa gatal, mandi air hangat, jangan menggaruk kulit yang gatal dan sesuaikan suhu ruangan dengan kenyamanan. Menghindari alergen yang dapat menyebabkan kondisi pruritis.

Dalam penanganan pruritis diberikan secara individual dan perlu mempertimbangkan usia, intensitas gatal, penyakit penyerta, serta menjalankan pola hidup sehat agar terhindar dari penyakit yang memicu pruritis.

 

Referensi :

Tutik Rahayu & Dwi Retno S. Mekanisme Terjadinya Pruritis. https://researchunissula.ac.id.

Melody Febrian Andardewi, dkk. Perkembangan Terapi Sistemik pada Pruritis. http://ejournal.ukrida.ac.id.

Novia Indriyani Adisty, M. Yulianto L. Pruritis. http://jurnal.unair.ac.id.