Apa Itu Pneumonia

Pneumonia adalah penyakit yang disebabkan infeksi pada saluran pernapasan bagian bawah.

Penyakit ini bisa menyerang siapa saja termasuk anak-anak.

Biasanya, penyakit ini ditandai dengan demam dan beberapa keluhan yang berhubungan dengan gangguan pernapasan.

Untuk memastikan apakah anak mengalami pneumonia atau tidak, dokter membutuhkan hasil pemeriksaan fisik dan rontgen.

Lalu, apa penyebab, gejala, dan cara mengatasi pneumonia pada anak? Yuk, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!

Penyebab Pneumonia Pada Anak

Secara umum, pneumonia disebabkan oleh sejumlah mikroorganisme, semisal virus, jamur, dan bakteri S.pneumoniae.

Di antara sejumlah mikroorganisme tersebut, bakteri S.pneumoniae menjadi penyebab paling sering pneumonia bakterial di semua kelompok umur.

Selain itu, pada kasus pneumonia yang disebabkan oleh virus, kerap ditemukan pada anak di bawah usia lima tahun. Virus yang menjadi penyebab penyakit ini adalah Respiratory Syncytial Virus (RSV).

Faktor Risiko Pneumonia Pada Anak

Apabila infeksi terjadi pada anak dengan kondisi sehat, sistem imun di dalam tubuh akan langsung melawan infeksi tersebut.

Lalu, apa saja faktor risiko yang membuat seseorang rentan terkena pneumonia?

Berikut adalah beberapa faktor risiko penyakit pneumonia pada anak:

  • Sistem imun lemah
  • Kurang gizi
  • Kurang asupan ASI eksklusif pada bayi
  • Memiliki kondisi atau penyakit tertentu (contoh: infeksi campak)
  • Faktor lingkungan (orang tua perokok, polusi udara, tinggal di pemukiman padat penduduk, dan lain-lain)

 

Gejala Pneumonia pada Anak

Pneumonia bisa menginfeksi anak dan bayi. Pada bayi, gejala pneumonia biasanya ditandai dengan kondisi khas, semisal sulit minum, rewel, tempo napas cepat, dan merintih.

Sementara jika gejalanya sudah berat, anak akan mengalami:

  • Sesak napas
  • Napas cepat
  • Kebiruan pada bibir dan ujung jari
  • Demam
  • Menggigil
  • Sakit kepala
  • Rewel
  • Muntah
  • Kembung
  • Diare
  • Batuk
  • Pilek

Diagnosis Pneumonia pada Anak

Untuk menegakkan diagnosis, dokter akan mengajukan beberapa pertanyaan pada anak dan orang tuanya. Pertanyaan tersebut berhubungan dengan gejala apa saja yang dialami oleh anak.

Kemudian, dokter akan memeriksa fisik anak. Apabila hasil pemeriksaan fisik menunjukkan tanda-tanda pneumonia, dokter akan mengarahkan orang tua mendampingi anak untuk menjalani pemeriksaan penunjang.

Pemeriksaan penunjang untuk membantu penegakan diagnosis pneumonia di antaranya adalah rontgen dan pemeriksaan laboratorium.

Pengobatan Pneumonia pada Anak

Cara mengobati pneumonia pada anak tidak bisa diseragamkan karena harus disesuaikan berdasarkan penyebabnya.

Misalnya, jika pneumonia disebabkan oleh bakteri, dokter akan memberikan anak obat antibiotik.

Lalu, jika pneumonia disebabkan oleh virus, dokter akan memberikan anak obat antivirus.

Apabila obat dikonsumsi sesuai petunjuk dokter, gejala pneumonia akan berkurang dalam waktu beberapa hari.

Selain antibiotik atau antivirus, jenis pengobatan lain yang dapat diberikan adalah:

  • Obat penurun demam
  • Obat pereda nyeri
  • Terapi uap

Pencegahan Pneumonia pada Anak

Daripada mengobati, tentu akan lebih baik jika Anda dapat mencegah pneumonia menginfeksi anak. Berikut adalah beberapa cara yang dapat digunakan untuk mencegah pneumonia pada anak.

1. Imunisasi sesuai Jadwal

Agar terhindar dari pneumonia, pastikanlah anak telah menerima vaksin Hib, Pneumococcus, campak, dan pertusis.

2. Perhatikan Asupan Gizi

Sebagai orang tua, Sahabat MIKA juga harus memperhatikan nutrisi anak. Pastikan anak mengonsumsi sayur serta daging sebagai sumber protein dan vitamin.

Dengan asupan nutrisi yang cukup, imun dalam tubuh anak semakin kuat dan durasi sakit pun akan lebih singkat.

3. Ajari Anak Pola Hidup Sehat dan Bersih

Pola hidup sehat tidak hanya tentang olahraga dan makan makanan sehat, tetapi juga harus higienis. Ajarkanlah sedini mungkin untuk rajin mencuci tangan, menjaga kamar tidur sendiri tetap bersih, dan lain-lain.

Baca Juga: Kejang Demam pada Anak, Kenali Penyebab dan Penanganannya

Kapan Harus ke Dokter?

Sahabat MIKA harus menghubungi dokter spesialis anak apabila menemukan anak dalam kondisi berikut:

  • Sulit bernapas atau irama napas jadi lebih cepat
  • Ujung jari atau bibirnya berwarna kebiruan atau abu-abu
  • Demam dengan temperatur tubuh di atas 38,9°C atau di atas 38°C untuk bayi berusia di bawah 6 bulan

 

Sumber:

  • Medscape. 2024. Pediatric-pneumonia
  • P. Antonius, B. Hegar, S. Handryastuti, N. Idris, E. Gandaputra and E. Harmoniati, 2009. Pneumonia in Pedoman Pelayanan Medis, Jakarta, Ikatan Dokter Anak Indonesia, pp. 250-255
  • National Center for Biotechnology Information. 2024. Pediatric-Pneumonia
  • WHO. 2022. Pneumonia in Children
  • S. Bambang. 2016. Infeksi Respiratorik Bawah Akut pada Anak. Sari Pediatri, vol. 8, no. 2
  • Healthline. 2023. Pneumonia
  • Nation Wide Children. 2023. Condition-Pneumonia
  • Kidshealth. 2023. Pneumonia