Apa itu Penyakit Liver? Gejala, Penyebab dan Pengobatan

Liver disease atau penyakit liver adalah kondisi medis yang dapat memengaruhi fungsi hati dalam proses metabolisme tubuh. Kondisi ini kerap disebabkan oleh pola makan yang tidak sehat, konsumsi alkohol berlebih, infeksi virus, hingga praktek hubungan seksual tak sehat.

 

Mari kenali jenis, penyebab, gejala, hingga pengobatan penyakit liver selengkapnya melalui ulasan di bawah ini.

 

Apa itu Penyakit Liver?

 

Liver disease atau penyakit liver merupakan gangguan kesehatan yang terjadi karena adanya kerusakan pada organ hati. Umumnya, seseorang dapat dikatakan menderita penyakit ini jika kerusakan sel-sel dalam organ hatinya telah mencapai 75%.

 

Penyakit hati dapat menyebabkan penurunan fungsi hati yang perkembangan penyakitnya melalui beberapa tahap, di antaranya:

  • Tahap 1: kondisi yang terjadi ketika terdapat peradangan pada sel-sel hati sehingga menyebabkan jaringan hati menjadi lunak dan membengkak.
  • Tahap 2: pada tahap ini, jaringan liver mulai terjadi fibrosis atau pembentukan jaringan parut sehingga turut memengaruhi fungsi hati.
  • Tahap 3: tahapan yang ditandai dengan sirosis atau kerusakan parah karena adanya penumpukan jaringan parut pada hati dan sudah berlangsung lama. Pada tahap ini, hati sudah tidak dapat berfungsi dengan baik dan dapat menimbulkan gejala yang lebih serius.
  • Tahap 4: kondisi ketika fungsi hati telah hilang sepenuhnya atau dikenal dengan gagal hati. Pada tahap ini, kerusakan hati sudah bersifat terminal atau tidak dapat disembuhkan lagi sehingga memerlukan penanganan khusus, salah satunya adalah transplantasi hati.

 

Jenis-Jenis Penyakit Liver

 

Terdapat beragam jenis penyakit yang dapat memengaruhi fungsi liver di dalam tubuh, di antaranya:

 

1. Hepatitis

 

Hepatitis adalah kondisi medis berupa peradangan pada hati. Berdasarkan penyebabnya, hepatitis dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu:

  • Hepatitis A: hepatitis yang disebabkan oleh infeksi virus hepatitis A (HAV). Umumnya, hepatitis jenis ini dapat menyebar melalui feses dan konsumsi makanan atau minuman yang telah terkontaminasi virus HAV.
  • Hepatitis B: peradangan hati yang disebabkan oleh infeksi virus hepatitis B (HBV). Hepatitis B dapat ditularkan melalui hubungan seksual, cairan tubuh, luka terbuka, dan transfusi darah. Selain itu, ibu hamil yang terinfeksi virus hepatitis B juga dapat menularkannya ke janin dalam kandungan.
  • Hepatitis C: hepatitis yang disebabkan oleh infeksi virus hepatitis C (HCV).
  • Hepatitis D: peradangan hati yang terjadi karena infeksi virus hepatitis delta (HDV). Penyakit ini hanya dapat terjadi pada seseorang yang juga mengidap penyakit infeksi HBV. Meski jarang terjadi, hepatitis D perlu diwaspadai karena dapat menimbulkan gangguan kesehatan yang serius.
  • Hepatitis E: peradangan hati yang terjadi karena infeksi virus hepatitis E (HEV). Hepatitis E dapat menyebar dengan mudah pada lingkungan dengan sanitasi yang buruk.

 

2. Fatty Liver Disease

 

Fatty liver disease atau perlemakan hati adalah kondisi yang terjadi ketika hati mengandung lemak yang terlalu tinggi sehingga mengakibatkan peradangan pada hati yang berkembang menjadi jaringan parut permanen. Penyakit ini sering ditemukan pada seseorang yang obesitas. Kondisi ini dapat berkembang menjadi sirosis hati yang berisiko menimbulkan kanker hingga mengancam nyawa.

 

Adapun sejumlah gejala umum dari fatty liver disease di antaranya:

  • Sakit perut sebelah kanan atas.
  • Berat badan menurun tanpa alasan yang jelas.
  • Edema pada kaki dan perut.
  • Perut kembung.
  • Nafsu makan menurun.
  • Penyakit kuning.

 

3. Inherited Liver Disease

 

Inherited liver disease atau penyakit liver yang diturunkan adalah kondisi medis yang disebabkan oleh kelainan genetik sehingga dapat mengganggu fungsi hati dalam tubuh. Adapun dua jenis inherited liver disease yang umum terjadi adalah defisiensi alfa-1 antitripsin dan hemokromatosis.

 

4. Sirosis Hati

 

Sirosis hati adalah kondisi ketika terbentuknya jaringan parut pada hati yang bersifat kronis. Kebiasaan konsumsi minuman beralkohol dan infeksi hepatitis jangka panjang menjadi penyebab utama terjadinya sirosis hati.

 

Sirosis hati termasuk kondisi serius karena dapat memicu terjadinya gagal hati. Karena itu, penderita sirosis hati dianjurkan untuk menjalani pola hidup sehat, menerapkan diet rendah garam, serta mengonsumsi obat-obatan sesuai anjuran dokter guna mencegah komplikasi yang lebih serius.

 

5. Kanker Hati

 

Kanker hati adalah masalah kesehatan berupa pertumbuhan sel yang abnormal pada hati. Beberapa jenis kanker hati yang umum terjadi di antaranya hepatocellular carcinoma (HCC), cholangiocarcinoma, dan hepatoblastoma. Kondisi ini kerap menjadi komplikasi dari hepatitis B dan C dalam jangka waktu panjang.

 

6. Penyakit Liver Kolestasis 

 

Penyakit liver akibat kolestatis dapat disebabkan oleh berkurangnya atau tersumbatnya cairan empedu dari hati sehingga menyebabkan penumpukan bilirubin dan menimbulkan penyakit kuning.

 

7. Hepatitis Toksik 

 

Penyakit hepatitis toksik disebabkan oleh paparan senyawa kimia beracun yang dapat berasal dari obat, suplemen makanan, atau zat kimia lainnya. Beberapa jenis obat yang perlu diwaspadai adalah paracetamol, allopurinol, diclofenac, amoxicillin, isoniazid, dan fenitoin.

 

8. Penyakit Liver Terkait Alkohol

 

Penyakit liver ini disebabkan oleh konsumsi minuman beralkohol secara berlebihan. Alkohol bersifat toksik dan dapat merusak sel-sel hati, terutama ketika penyaringan alkohol dari dalam darah terjadi di hati.

 

Penyebab Penyakit Liver

 

Adapun sejumlah faktor yang dapat menyebabkan penyakit liver adalah sebagai berikut:

  • Infeksi virus, seperti virus hepatitis.
  • Penyakit autoimun yang menyebabkan sistem imun tubuh menyerang sel atau jaringan sehat pada hati.
  • Faktor genetik.
  • Kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan.
  • Pola makan tidak sehat.
  • Obesitas.
  • Penyalahgunaan obat-obatan.
  • Paparan senyawa kimia beracun.
  • Pertumbuhan sel kanker.
  • Pemakaian jarum suntik bersama dengan orang lain.
  • Melakukan tato atau tindikan dengan alat yang tidak steril.
  • Hubungan seksual yang tidak aman atau tanpa pelindung.

 

Gejala Penyakit Liver

 

Gejala penyakit hati ini sangat bervariasi tergantung pada jenis dan penyebab yang mendasarinya. Namun, sejumlah gejala umum dari gangguan hati adalah sebagai berikut:

  • Nyeri perut (terutama di sisi sebelah kanan atas).
  • Mual dan muntah.
  • Nafsu makan menurun.
  • Penurunan gairah seksual.
  • Perubahan warna feses menjadi pucat atau kehitaman.
  • Menderita sakit kuning.
  • Asites atau perut membengkak dan berisi cairan.
  • Warna urine menjadi gelap.
  • Kulit menjadi gatal dan mudah memar.

 

Pengobatan Penyakit Liver

 

Pengobatan penyakit hati cenderung beragam sesuai dengan penyebab, tingkat keparahan, serta kondisi pasien. Namun, sejumlah tindakan yang umum dilakukan untuk menangani penyakit hati adalah sebagai berikut:

 

1. Konsumsi Obat-obatan

 

Adapun jenis obat-obatan yang dapat diresepkan dokter untuk menangani penyakit liver di antaranya:

  • Obat diuretik untuk menangani asites.
  • Antivirus jika penyakit liver disebabkan oleh infeksi virus.
  • Obat kortikosteroid.
  • Obat antihipertensi.
  • Protease inhibitor.

 

2. Perubahan Gaya Hidup

 

Sebagai upaya mengendalikan gejala serta mengoptimalkan pengobatan, penderita penyakit liver juga dianjurkan untuk mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat. Gaya hidup yang dianjurkan untuk penderita penyakit liver di antaranya:

  • Menghentikan kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan.
  • Mengonsumsi makanan sehat dengan gizi seimbang.
  • Membatasi asupan makanan berlemak tinggi.
  • Melakukan diet rendah garam pada pasien dengan asites.
  • Berhenti merokok.
  • Rutin berolahraga.

 

3. Transplantasi Hati

 

Apabila kerusakan hati sudah cukup parah hingga mencapai tahap gagal hati, dokter dapat menganjurkan transplantasi hati untuk menangani penyakit liver.

 

Cara Mencegah Penyakit Liver

 

Penyakit hati dapat dicegah dengan menjaga kebersihan diri serta menerapkan pola hidup sehat sebaik mungkin. Adapun sejumlah cara yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya gangguan hati adalah sebagai berikut:

  • Menjaga berat badan ideal.
  • Menerapkan pola makan sehat dengan gizi seimbang.
  • Melakukan vaksinasi hepatitis.
  • Membatasi konsumsi minuman beralkohol.
  • Menjaga kebersihan lingkungan sekitar.
  • Rutin berolahraga.
  • Mengonsumsi obat-obatan sesuai dengan anjuran dokter.
  • Mencuci tangan terlebih dahulu sebelum mengolah makanan, sebelum makan, dan setelah menggunakan toilet.
  • Tidak menggunakan jarum suntik dan barang pribadi bersama orang lain.
  • Melakukan hubungan seksual yang aman, seperti tidak bergonta-ganti pasangan dan  menggunakan pelindung.
  • Konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu sebelum mengonsumsi obat-obatan tertentu (terutama yang bersifat toksik terhadap liver) maupun obat herbal.

 

Penyakit hati merupakan kondisi medis yang dapat mengganggu proses metabolisme tubuh. Oleh karenanya, masalah kesehatan ini perlu ditangani dengan tepat agar tidak menimbulkan komplikasi serius.