APa Itu Penyakit Crohn

Penyakit Crohn adalah penyakit radang kronis pada saluran pencernaan. Gejalanya meliputi sakit perut dan diare, terkadang berdarah, serta penurunan berat badan. Perawatan Crohn’s disease terdiri dari perubahan gaya hidup, seperti olahraga dan diet sehat, serta anti-diarrhetics yang dijual bebas dan resep obat anti-inflamasi.

Orang dengan penyakit Crohn dapat memiliki gejala yang parah diikuti oleh periode tanpa gejala yang dapat berlangsung selama berminggu-minggu atau bertahun-tahun. Gejala-gejalanya tergantung pada di mana penyakit itu terjadi dan seberapa parah dengan tanda-tanda sebagai berikut : diare kronis, sering berdarah, dan mengandung lendir atau nanah, penurunan berat badan, demam, nyeri perut, perasaan massa atau penuh di perut, serta pendarahan dubur. Penyakit ini terjadi seumur hidup, tetapi bisa dikontrol dengan pengobatan yang tepat. Crohn’s disease atau penyakit Crohn merupakan kondisi yang terjadi dalam jangka panjang (kronis). Penyakit ini tergolong salah satu jenis radang usus selain kolitis ulseratif. Crohn’s disease dapat menyebabkan nyeri perut dan diare parah. Peradangannya juga dapat menyebar ke lapisan usus yang lebih dalam dan menimbulkan komplikasi yang mengancam nyawa.

Penyebab Crohn’s Disease

Penyebab penyakit Crohn belum diketahui secara pasti. Namun, Crohn’s disease diduga terkait dengan kombinasi faktor genetik, gangguan pada sistem kekebalan tubuh, dan pengaruh lingkungan.

Kombinasi ketiga faktor di atas dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit Crohn pada orang-orang dengan kondisi berikut :

  1. Memiliki keluarga yang menderita penyakit Crohn.
  2. Merokok
  3. Mengonsumsi makanan dengan kadar lemak tinggi.
  4. Mengonsumsi obat anti-inflamasi non-steroid (OAINS.

Gejala Crohn’s Disease

Gejala penyakit Crohn tergantung pada bagian sistem pencernaan yang terserang, luas peradangan, dan tingkat keparahannya. Gejala awal penyakit ini biasanya muncul pada masa kanak-kanak atau dewasa awal, kemudian berkembang seiring waktu.

Berikut ini adalah gejala-gejala yang dapat muncul pada penderita penyakit Crohn :

  1. Sakit perut
  2. Diare
  3. Kram perut
  4. Hilang nafsu makan
  5. Berat badan menurun
  6. BAB berdarah
  7. Sariawan
  8. Demam
  9. Pucat
  10. Lemas
  11. Saluran abnormal yang terbentuk di sekitar dubur (fistula ani)

Pemeriksaan Crohn’s Disease

Pemeriksaan fisik seperti denyut nadi, suhu tubuh, tekanan darah, dan pemeriksaan pada area perut juga akan dilakukan oleh dokter. Selain itu, dokter juga dapat melakukan beberapa pemeriksaan penunjang untuk mendiagnosis penyakit Crohn, yaitu :

  1. Tes darah, untuk mendeteksi infeksi atau anemia dan menentukan seberapa parah peradangan dalam tubuh.
  2. Pemeriksaan feses, untuk mendeteksi darah di tinja serta mencari tahu apakah gejala disebabkan oleh kondisi lain, seperti infeksi parasit atau Clostridium difficile.
  3. Pemindaian dengan CTE (Computerised Tomography Enterography / Enteroclysis) atau MRE (Computerised Tomography Enterography / Enteroclysis), untuk melihat kondisi usus halus dan jaringan di sekitarnya secara lebih rinci.
  4. Kolonoskopi, untuk mengetahui seberapa parah dan luas peradangan di dalam usus besar.
  5. Biopsi atau pengambilan sampel jaringan saluran pencernaan, untuk mendeteksi perubahan pada sel-sel di dinding saluran pencernaan.

Penanganan Crohn’s Disease

Pengobatan Crohn’s disease bertujuan untuk meredakan gejala, mencegah terjadinya komplikasi, serta memperpanjang periode remisi.

1.  Obat-obatan

Ada beberapa jenis obat-obatan yang dapat diresepkan oleh dokter, yaitu :

  • Obat anti-radang.
  • Imunosupresan untuk menekan kerja sistem kekebalan tubuh yang terlalu aktif.
  • Antibiotik untuk mengatasi infeksi pada fistula ani yang terjadi akibat Crohn’s disease.
  • Obat terapi biologis untuk menekan kerja sistem kekebalan tubuh yang terlalu aktif.
  • Obat anti-diare untuk menghentikan diare berkepanjangan.
  • Obat pereda nyeri perut.

2.  Penambahan nutrisi

Penambahan nutrisi umumnya dilakukan melalui selang makan atau melalui infus. Tujuannya adalah agar asupan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh bisa terpenuhi.

Penambahan nutrisi juga dapat mengurangi kerja saluran pencernaan sehingga peradangan dapat berkurang. Nutrisi yang diberikan akan disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi masing-masing pasien.

3.  Operasi

Operasi merupakan pilihan terakhir untuk mengatasi penyakit Crohn. Prosedur ini dilakukan jika berbagai pengobatan lain telah dilakukan dan tidak membuahkan hasil yang memuaskan.

Operasi dilakukan dengan mengangkat bagian saluran pencernaan yang rusak, lalu menyambungkan bagian yang masih sehat. Selain itu, operasi juga dapat digunakan untuk menutup fistula, atau mengalirkan nanah di saluran pencernaan yang muncul akibat infeksi.

Meski bagian saluran pencernaan yang rusak telah diangkat, penyakit Crohn masih dapat kambuh kembali. Kambuhnya penyakit Crohn umumnya terjadi pada jaringan sambung yang dibuat setelah pengangkatan. Oleh sebab itu, dokter akan tetap memberikan obat untuk memperkecil kemungkinan penyakit ini kambuh.

 

 

Referensi :

Humairah Medina Lubis. 2017. Crohn Desease. Jurnal Ibnu Sina Biomedika, Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Medan.

Scarallo, L., & Lionetti, P. 2021. Dietary Management in Pediatric Patients with Crohn’s Disease. Nutrients, 13(5), pp. 1611.

National Health Service UK. 2021. Health A to Z. Crohn’s Disease.

National Institutes of Health. 2021. MedlinePlus. Crohn’s Disease.

NHS Information. 2023. Illnesses and Conditions. Crohn’s Disease.

Cleveland Clinic. 2020. Disease & Conditions. Crohn’s Disease.

Mayo Clinic. 2022. Diseases & Conditions. Crohn’s Disease.