Apa itu PCOS (Sindrom Ovarium Polikistik)? Penyebab, Gejala, & Cara Mengobatinya

PCOS (Polycystic Ovary Syndrome) adalah kondisi gangguan hormonal pada wanita. Kondisi ini biasanya ditandai dengan siklus menstruasi yang tidak teratur, pertumbuhan rambut berlebihan, dan masalah kesuburan. Jika dibiarkan, PCOS dapat memengaruhi kesehatan secara keseluruhan. Lantas, adakah cara mengatasi PCOS pada wanita? Mari simak penjelasan selengkapnya berikut ini.

 

Apa itu PCOS (Polycystic Ovary Syndrome)?

 

Sindrom polikistik ovarium atau PCOS adalah kondisi gangguan hormon pada wanita yang sedang dalam usia subur. Kondisi ini dapat menyebabkan terganggunya siklus menstruasi serta meningkatnya hormon androgen.

 

Ketika ovulasi tidak terjadi, maka hal ini bisa mengakibatkan ovarium memproduksi kantong berisi cairan (kista) dalam jumlah banyak. Akibatnya, sel-sel telur tidak dapat berkembang dengan sempurna, sehingga gagal dilepaskan dengan teratur. Selain itu, kista-kista yang berkembang di ovarium menghasilkan hormon androgen yang berkontribusi pada tingginya kadar hormon androgen dalam tubuh wanita dengan PCOS.

 

Terdapat tiga kelainan utama yang menjadi gejala PCOS, di antaranya sebagai berikut:

 

  • Haid yang tidak teratur atau berkepanjangan, di mana indung telur (ovarium) tidak melepaskan sel telur atau melakukan proses ovulasi secara rutin. Haid yang berlangsung lebih lama dari yang biasanya atau interval antar haid yang melebihi 35 hari merupakan gejala PCOS yang umum terjadi. Selain itu, penderita PCOS juga biasanya sulit untuk hamil.
  • Produksi hormon androgen (hormon reproduksi pria) secara berlebihan. Dalam kondisi normal, jumlah hormon androgen pada wanita umumnya hanya sedikit. Terjadinya peningkatan kadar hormon androgen ini dapat mencegah terjadinya proses pelepasan sel telur dari indung telur (ovulasi), mengganggu siklus menstruasi, serta menyebabkan terjadinya berbagai gejala PCOS lain seperti kulit berjerawat dan berminyak.
  • Ovarium polikistik, yaitu indung telur nampak membesar dan terlihat gambaran folikel-folikel berisi sel telur imatur berukuran <1 cm berjumlah ≥12.
  • Kelebihan rambut di tubuh seperti di dada, perut, dan punggung (hirsutisme).
  • Penambahan berat badan.
  • Bercak kulit gelap atau tebal di bagian belakang leher, ketiak, dan bawah payudara.
  • Kebotakan atau rambut menipis.

 

Secara umum, seseorang dianggap mengalami PCOS bila terdapat sekurangnya 2 dari 3 kelainan di atas dan telah menjalani sejumlah pemeriksaan penunjang lainnya.

 

Diagnosis PCOS

 

Sebelum menegakkan diagnosis, umumnya dokter akan melakukan anamnesis dengan menanyakan gejala yang dialami pasien serta melakukan pemeriksaan fisik, seperti melihat tanda-tanda pertumbuhan rambut halus, munculnya jerawat, dan lain-lain.

 

Kemudian, dokter biasanya akan melakukan sejumlah pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosis PCOS, antara lain:

 

  • Pemeriksaan darah untuk memeriksa kadar hormon FSH, LH, AMH, tiroid, androgen, kadar gula puasa dan hormon insulin, serta kadar kolesterol dan trigliserida.
  • Pemeriksaan ultrasonografi (USG) untuk memeriksa kondisi indung telur.

 

Jika pasien telah didiagnosis menderita PCOS, maka dokter mungkin akan melakukan beberapa tes tambahan untuk mendeteksi apakah terdapat risiko komplikasi terkait penyakit.

 

Cara Mengatasi PCOS

 

Cara mengatasi PCOS umumnya tergantung dari beberapa faktor, antara lain usia, derajat keparahan gejala yang dialami, kondisi kesehatan pasien secara umum, dan rencana pasien dalam memiliki momongan. Beberapa cara mengatasi PCOS yang bisa dilakukan adalah:

 

1. Rutin Berolahraga

 

Cara mengatasi PCOS yang pertama adalah dengan rutin berolahraga. Dalam hal ini, olahraga bermanfaat untuk mengendalikan kadar gula darah, kolesterol, dan hormon insulin dalam tubuh. Selain itu, olahraga juga dapat membantu menjaga kesehatan jantung, meningkatkan suasana hati, dan menjaga pola tidur. Penderita disarankan untuk memulainya dengan olahraga intensitas ringan secara rutin.

 

2. Mengonsumsi Suplemen

 

Mengonsumsi suplemen juga bisa menjadi cara mengatasi PCOS, terutama untuk mengontrol gejala yang sering muncul. Beberapa jenis suplemen yang disarankan bagi penderita PCOS antara lain omega-3, selenium, vitamin B kompleks, D, dan D kompleks.

 

Meski begitu, efektivitas vitamin tersebut dalam mengatasi PCOS masih memerlukan penelitian lebih lanjut. Jadi, sebaiknya konsultasikan dengan dokter sebelum memutuskan untuk mengonsumsi vitamin atau obat apapun.

 

3. Menjaga Pola Makan Sehat

 

Gaya hidup sehat cukup penting untuk mengatasi PCOS, itulah mengapa penderita harus memerhatikan pola makannya sehari-hari.

 

Penderita PCOS umumnya memiliki kadar insulin tinggi atau disebut juga dengan hiperinsulinemia. Hal ini terjadi karena adanya resistensi insulin dalam tubuh sehingga hormon insulin terus diproduksi untuk menjaga keseimbangan kadar gula darah. Hiperinsulinemia kemudian mendorong produksi hormon androgen dari ovarium.

 

Apabila kondisi ini terus berlanjut karena kebiasaan mengonsumsi makanan yang kurang sehat, maka hal tersebut dapat meningkatkan risiko komplikasi berupa diabetes.

 

Maka dari itu, cobalah mengarungi jenis makanan tinggi karbohidrat dan gula, seperti roti putih, nasi putih, dan minuman bersoda, serta mulai memperbanyak asupan sayur, buah, dan protein tanpa lemak.

 

4. Menjaga Berat Badan Ideal

 

Perlu diketahui bahwa penderita PCOS dengan berat badan berlebih cenderung mempunyai risiko lebih tinggi mengalami komplikasi, seperti diabetes, penyakit jantung, dan gangguan metabolik lainnya. Itulah alasan mengapa menjaga berat badan ideal menjadi salah satu cara mengatasi PCOS dan mengurangi risiko munculnya komplikasi.

 

5. Menerapkan Pola Tidur Sehat

 

Gaya hidup sehat tak cukup jika hanya berolahraga secara rutin dan menjaga pola makan sehat. Agar lebih optimal, terapkan pula pola tidur yang baik sebagai salah satu cara mengatasi PCOS. Cobalah meningkatkan kualitas tidur dengan menerapkan jam tidur yang teratur, setidaknya 7–9 jam per hari dan menghindari makan sebelum tidur, terutama makanan tinggi lemak.

 

6. Mengonsumsi Obat-obatan dari Dokter

 

Pertanyaan mengenai peluang penderita PCOS bisa hamil sering kali diajukan oleh penderita. Jawabannya adalah penderita PCOS tetap memiliki kesempatan untuk hamil. Namun, dibutuhkan usaha lebih keras dalam hal ini, yaitu dengan melakukan penerapan pola hidup sehat dan menjalani pengobatan secara rutin.

 

Adapun jenis pengobatan PCOS yang dapat diberikan pada pasien yang ingin mendapatkan kehamilan antara lain:

 

  • Pemberian metformin (obat diabetes), untuk mengatasi kondisi resistensi insulin. Obat ini dapat membantu ovarium untuk kembali berovulasi dan memperbaiki siklus haid.
  • Pemberian obat-obatan penyubur, seperti clomiphene citratearomatase inhibitors, atau injeksi gonadotropin untuk menstimulasi pembesaran folikel sehingga dapat mendorong pelepasan sel telur (ovulasi). Pasien juga dapat mempertimbangkan penggunaan terapi lanjutan seperti inseminasi atau bayi tabung atau fertilisasi in vitro (IVF).

 

Sementara itu, pada pasien yang tidak atau belum berencana hamil dapat dipertimbangkan obat kontrasepsi oral (pil KB) untuk menghentikan produksi hormon androgen yang berlebih. Obat-obatan ini juga bermanfaat memperbaiki siklus haid dan mengurangi jerawat serta pertumbuhan rambut halus berlebih di tubuh.

 

7. Terapi bedah 

 

Bila semua pilihan terapi lain dianggap tidak efektif, maka terapi bedah dapat dipertimbangkan untuk memperbaiki kesuburan dan kualitas hidup pasien secara keseluruhan. Salah satu pilihan terapi yang dapat dilakukan adalah prosedur laparoskopi dengan melakukan “drilling” pada ovarium untuk memperbaiki keseimbangan hormon sehingga membantu memicu terjadinya ovulasi atau pelepasan sel telur.

 

Sampai saat ini, penyakit PCOS memang belum dapat disembuhkan sepenuhnya, namun sudah tersedia berbagai pilihan terapi sebagai cara mengatasi PCOS, mencegah terjadinya komplikasi jangka panjang, dan memperbaiki kesuburan.