Apa itu Mood Swing? Penyebab, Gejala, & Cara Mengobatinya

Mood swing adalah kondisi berupa terjadinya perubahan suasana hati secara cepat dan drastis. Kondisi ini bisa dipicu oleh berbagai faktor mulai dari pengaruh lingkungan sekitar, gangguan mental, perubahan hormon, hingga kondisi medis tertentu.

 

Mari kenali penyebab, tanda-tanda, dan cara mengatasi mood swing selengkapnya melalui artikel di bawah ini.

 

Apa itu Mood Swing?

 

Mood swing adalah istilah untuk menggambarkan perubahan suasana hati (mood) secara cepat dan drastis yang bisa terjadi akibat pengaruh lingkungan maupun kondisi medis tertentu. Jika terjadi sesekali, mood swing adalah kondisi yang normal dan tidak perlu dikhawatirkan.

 

Namun, mood swing perlu diwaspadai apabila terjadi dalam kurun waktu lama hingga mengganggu aktivitas sehari-hari karena bisa saja merupakan tanda dari adanya kelainan tertentu.

 

Penyebab Mood Swing

 

Pada dasarnya, terdapat berbagai faktor yang bisa memicu terjadinya mood swing. Berikut penjelasan lengkapnya.

 

1. Perubahan Hormon

 

Mood swing adalah kondisi yang bisa dipicu oleh perubahan kadar hormon di dalam tubuh. Kondisi ini sering dialami oleh wanita dengan premenstrual syndrome (PMS), ibu hamil, serta wanita yang telah memasuki masa menopause.

 

Selain itu, perubahan kadar hormon di dalam tubuh juga bisa dipicu oleh berbagai faktor eksternal, di antaranya adalah:

  • Perubahan cuaca. Kurangnya paparan sinar matahari, seperti pada saat musim dingin atau hujan, dapat menurunkan kadar hormon serotonin (hormon yang memengaruhi suasana hati) sehingga kerap memicu terjadinya mood swing. Kondisi ini sering dikenal dengan seasonal affective disorder (SAD).

  • Konsumsi obat, makanan, atau minuman tertentu, seperti mengonsumsi pil KB atau minuman beralkohol secara berlebihan.

 

2. Kondisi Medis Tertentu

 

Mood swing adalah kondisi yang bisa dipicu oleh stres berlebih, penyakit tiroid, gangguan sistem kardiovaskular, gangguan pada paru-paru, serta gangguan sistem saraf pusat, seperti tumor otakstrokemeningitis, dan lain-lain. Kondisi-kondisi tersebut dapat mengganggu keseimbangan senyawa kimia di dalam otak, seperti dopamin, GABA, norepinefrin, dan serotonin, yang berfungsi untuk mengendalikan suasana hati.

 

3. Kadar Gula Darah Rendah

 

Saat sedang merasa lapar, tak jarang dari individu yang mengalami perubahan mood secara signifikan. Kondisi tersebut bisa terjadi pada beberapa orang ketika mereka tidak makan untuk waktu yang lama. Gula darah yang rendah mungkin dapat membuat seseorang menjadi mudah kesal, marah, bahkan ingin menangis.

4. Gangguan Mental

 

Gangguan mental juga dapat menimbulkan gejala berupa perubahan mood yang terjadi secara drastis dan ekstrem. Adapun sejumlah gangguan mental yang dapat menyebabkan seseorang mengalami mood swing adalah:

  • Stres.

  • Gangguan bipolar.

  • Borderline personality disorder (BPD).

  • Depresi.

  • Skizofrenia.

  • Attention-deficit hyperactivity disorder (ADHD).

 

5. Efek Samping Obat-obatan

 

Konsumsi obat-obatan tertentu, seperti kortikosteroid, diketahui bisa menimbulkan sejumlah efek samping, salah satunya adalah mood swing atau perubahan suasana hati secara drastis.

 

6. Kurang Tidur

 

Saat kurang tidur, tubuh tidak memiliki waktu yang cukup untuk memulihkan energinya. Kondisi inilah yang bisa memicu terjadinya mood swing, seperti mudah marah dan uring-uringan. Selain itu, kurang tidur juga bisa memengaruhi kemampuan berpikir yang sering kali membuat seseorang tidak dapat mengambil keputusan dengan baik.

 

Tanda-Tanda Mood Swing

 

Ciri utama mood swing adalah perubahan suasana hati yang terjadi secara cepat dan drastis. Selain itu, sejumlah ciri-ciri umum dari mood swing adalah:

  • Emosi yang tidak terkontrol, seperti mudah marah dan tersinggung atau cemas dan sedih terus-menerus.

  • Bertindak impulsif atau terlalu gegabah.

  • Insomnia.

  • Bicara dengan cepat.

  • Kelelahan dan kurang berenergi atau sebaliknya, selalu berenergi dan sibuk beraktivitas.

  • Gangguan pada nafsu makan yang menyebabkan berat badan turun atau naik.

  • Kesulitan untuk memusatkan fokus dan konsentrasi.

  • Kesulitan untuk memahami atau menyampaikan informasi dengan baik.

  • Kesulitan untuk membuat keputusan dengan baik.

  • Terkadang juga disertai dengan gejala fisik lain, seperti sakit kepala atau gangguan sistem pencernaan.

  • Hilangnya minat pada aktivitas yang semula digemari.

 

Pada kasus yang lebih serius, mood swing juga bisa disertai dengan perilaku destruktif, seperti melukai diri sendiri (self-harm) hingga keinginan untuk bunuh diri.

 

Cara Mengatasi Mood Swing

 

Apabila tidak mengganggu aktivitas sehari-hari, mood swing bisa mereda dengan sendirinya tanpa memerlukan penanganan khusus. Kendati demikian, terdapat sejumlah cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi ataupun mencegah terjadinya mood swing, yaitu:

  • Mengelola stres dengan bermeditasi serta meluangkan waktu untuk diri sendiri.

  • Menjalani gaya hidup sehat sebaik mungkin, seperti rutin berolahraga, mengonsumsi makanan sehat dengan gizi seimbang, dan tidur yang cukup.

  • Menulis jurnal harian untuk membantu mengenali berbagai faktor yang dapat memicu mood swing.

  • Membatasi konsumsi makanan yang mengandung tinggi gula, alkohol, dan kafein secara berlebihan.

  • Berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater untuk mengidentifikasi penyebab mood swing dan mendapatkan perawatan yang tepat.