Apa Itu Left Ventricular Assist Device?

Gagal jantung masih menjadi kondisi medis yang sering ditemukan di dunia. Saat ini diperkirakan terdapat sekitar 64 juta orang yang menderita gagal jantung di seluruh dunia dan angka ini semakin bertambah setiap tahunnya.(1) Gagal jantung terjadi ketika jantung tidak dapat memompa darah dengan cukup efektif untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung koroner, penyakit katup jantung dan penyakit jantung bawaan. Ketika gagal jantung terjadi, orang yang menderitanya dapat merasakan sesak napas, kelelahan, pembengkakan pada tungkai kaki dan kesulitan dalam beraktivitas sehari-hari.(2) Kondisi gagal jantung juga memiliki angka kematian yang tinggi, dimana secara rata-rata 33% penderitanya meninggal dalam satu tahun setelah diagnosis ditegakkan.(3) Untuk mengatasi kondisi ini, salah satu teknologi terkini yang dapat digunakan adalah Left Ventricular Assist Device (LVAD).

LVAD merupakan alat yang digunakan untuk membantu memompa darah dari rongga bawah jantung (ventrikel) ke seluruh tubuh. Sejarah Left Ventricular Assist Device (LVAD) dimulai pada tahun 1953, ketika mesin jantung-paru (heart-lung machine) pertama kali digunakan untuk membantu dokter bedah melakukan operasi jantung terbuka. Setelahnya, timbul ketertarikan dalam dunia medis untuk mengembangkan suatu alat yang menggunakan pompa mekanik untuk mengatasi lemahnya pemompaan jantung. Untuk itu, pada tahun 1964, National Heart, Lung, and Blood Institute di Amerika Serikat meluncurkan program untuk mengembangkan jantung buatan total (total artificial heart/TAH). Program ini berbuah hasil pada tahun 1966, dimana DeBakey dan timnya berhasil memasang LVAD pertama yang memiliki teknologi pompa pneumatik. Namun, pada saat itu, teknologi LVAD masih dalam tahap awal dan belum siap untuk penggunaan klinis. Pada tahun 1980-an, teknologi LVAD mulai berkembang pesat dan diikuti dengan pengujian klinis pada manusia. LVAD kemudian menjadi lebih umum digunakan pada tahun 2000-an ketika berbagai penelitian menunjukkan keberhasilan alat ini dalam meningkatkan kualitas hidup dan harapan hidup pasien dengan gagal jantung.(4),(5)

Dalam prinsipnya, LVAD bekerja sebagai suatu pompa kecil yang dipasang di rongga dada atau rongga perut dan dihubungkan ke jantung menggunakan pipa. Darah akan mengalir dari pipa yang dipasang pada ventrikel kiri jantung ke dalam pompa dan selanjutnya dialirkan ke seluruh tubuh melalui pipa yang tersambung ke pembuluh darah aorta pasien. Sejatinya, ventricular assist device dapat dipasang pada ventrikel kanan maupun kiri, namun alat ini lebih sering dipasang pada ventrikel kiri, sehingga disebut left ventricular assist device.(6)  Untuk memasang alat ini, dokter bedah akan melakukan operasi jantung terbuka, dimana tulang dada pasien akan dipotong dan dipisahkan untuk membuka rongga dada serta mendapatkan akses terhadap jantung. Jantung kemudian akan dihentikan dan disambungkan ke mesin jantung-paru/heart-lung machine selama pemasangan alat.(7)

LVAD memerlukan sumber listrik eksternal untuk dapat beroperasi. Alat ini memiliki komponen kabel yang dipasang melewati kulit dan menghubungkan pompa di dalam rongga dada dengan sumber listrik dan sistem controller di luar tubuh. Pada beberapa model LVAD terbaru, sumber listrik ini dapat berupa baterai portabel, sehingga dapat meningkatkan mobilitas dan fleksibilitas penggunanya dalam beraktivitas. Baterai yang dipakai dapat bertahan hingga 14 jam, tergantung alat yang digunakan. Oleh karena itu, pasien harus memantau daya baterai LVAD dan mengganti baterai secara teratur.(7),(8)

Pemasangan LVAD diindikasikan pada pasien dengan gagal jantung stadium akhir. Alat ini digunakan pada pasien yang menunggu transplantasi jantung sebagai “jembatan penghubung” (bridge to transplant)  sebelum prosedur transplantasi dilakukan. Pasien yang menerima donor jantung dapat menunggu dalam waktu yang lama hingga jantung donor tersedia, sehingga terdapat kemungkinan terjadi perburukan kondisi selama masa menunggu ini. Penggunaan LVAD dapat mencegah hal ini dan meningkatkan kualitas hidup resipien transplantasi jantung. Alat ini juga dapat dipasang secara permanen (destination therapy) pada pasien yang bukan kandidat transplantasi jantung. Pada pasien ini, LVAD dipasang jika berbagai modalitas terapi lainnya, seperti obat-obatan dan perubahan gaya hidup, tidak berhasil menghilangkan gejala dan meningkatkan kualitas hidup penderita gagal jantung.(8),(9)

Penelitian menunjukkan bahwa LVAD meningkatkan kualitas hidup dan harapan hidup pasien yang menderita gagal jantung. Salah satu studi pada tahun 2017 menunjukkan bahwa pasien yang menggunakan LVAD memiliki tingkat kelangsungan hidup sebesar 80% setelah satu tahun dan 70% setelah dua tahun. Pasien juga melaporkan peningkatan kualitas hidup, termasuk kemampuan untuk melakukan aktivitas fisik dan aktivitas sehari-hari.(10)

Namun, penggunaan LVAD bukanlah tanpa risiko. Alat ini menggunakan kabel yang menghubungkan pompa di dalam tubuh dengan baterai dan alat controller di luar tubuh melalui lubang kecil pada kulit, sehingga terdapat risiko infeksi jika lokasi ini tidak rutin dibersihkan. Risiko lain yang dapat terjadi adalah pembentukan gumpalan darah yang dapat terjadi ketika darah masuk ke dalam LVAD. Gumpalan darah yang terjadi berpotensi menyebabkan berbagai komplikasi seperti stroke dan serangan jantung. Oleh karena itu, pasien yang akan menggunakan LVAD harus mengetahui segala risiko yang dapat timbul akibat pemasangan alat ini. Setelah dipasang, pasien juga harus senantiasa menjaga kebersihan alat dan mengikuti diet yang sehat.(6),(8)

 

Referensi

Benjamin EJ, Blaha MJ, Chiuve SE, Cushman M, Das SR, Deo R, et al. Heart disease and stroke statistics—2017 update: A report from the American Heart Association. Circulation. 2017;135(10).

Emmons-Bell S, Johnson C, Roth G. Prevalence, incidence and survival of heart failure: A systematic review. Heart. 2022;108(17):1351–60.

Malik A, Brito D, Vaqar S, Chhabra L. Congestive Heart Failure [Internet]. 2022 [cited 2023Feb28]. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK430873/

Prinzing A, Herold U, Berkefeld A, Krane M, Lange R, Voss B. Left ventricular assist devices—current state and Perspectives. Journal of Thoracic Disease. 2016;8(8).

Eisen HJ. Left ventricular assist devices (LVADS): History, clinical application and complications. Korean Circulation Journal. 2019;49(7):568.

Miller LW, Rogers JG. Evolution of left ventricular assist device therapy for Advanced Heart Failure. JAMA Cardiology. 2018;3(7):650.

Ventricular assist device (VAD) [Internet]. Mayo Clinic. Mayo Foundation for Medical Education and Research; 2022 [cited 2023Feb28]. Available from: https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/ventricular-assist-device/about/pac-20384529

What is a left ventricular assist device? [Internet]. Cleveland Clinic. 2023 [cited 2023Feb28]. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/treatments/17192-left-ventricular-assist-devices-mechanical-circulatory-support-mcs

Pagani FD, Miller LW, Russell SD, et al. Extended Mechanical Circulatory Support with a Continuous-Flow Rotary Left Ventricular Assist Device. J Am Coll Cardiol. 2009;54(4):312-321.

Kirklin JK, Pagani FD, Kormos RL, et al. Eighth Annual INTERMACS Report: Special Focus on Dual- and Tri-Valve Procedures. J Heart Lung Transplant. 2017;36(10):1080-1086.