APa Itu Latah? Bahaya dan Penyebabnya

Dalam dunia medis, latah disebut dengan jumping frenchmen of maine. Ini merupakan kelainan atau penyakit langka yang ditandai dengan reaksi terkejut secara cukup ekstrem. Pertama kali istilah ini ditemukan pada akhir abad ke-19 di Maine, Amerika Serikat dan Quebec, Kanada. Ketika itu, kondisi tersebut ada pada para penebang pohon keturunan Kanada-Prancis yang terisolasi. Orang latah menunjukkan reaksi tak terduga saat terkejut. Reaksi tersebut bisa dibilang tidak biasa dan berlebihan. Beberapa contoh reaksi yang bisa muncul adalah mengulang kata tertentu, menjerit, melompat, memukul, dan sebagainya. Respon ini terjadi secara cepat, natural, dan tanpa disengaja atau direncanakan. Penyebab latah bisa berupa suara yang kencang atau tiba-tiba melihat sesuatu yang tak terduga. Orang yang menderita latah tidak bisa mengendalikan dirinya sendiri saat latah sehingga respon yang muncul tidak terduga. Pada anak-anak hingga usia 3 tahun, perilaku meniru kata-kata atau gerakan tertentu merupakan hal yang normal, karena merupakan bagian dari proses belajar berbicara. Namun, bila berlanjut sampai anak berusia lebih dari 3 tahun, kondisi ini perlu mendapatkan penanganan dari dokter.

Penyebab Latah

Reaksi terkejut merupakan respon yang umum terjadi bila seseorang mendengar suara atau mendapat sentuhan yang tidak terduga. Namun, pada orang yang latah, reaksi tersebut terjadi secara berlebihan.

Penyebab reaksi berlebihan pada orang latah belum diketahui secara pasti. Akan tetapi, latah diduga terjadi akibat kondisi atau penyakit tertentu.

1.      Latah pada anak-anak

Latah pada anak-anak bisa disebabkan oleh gangguan spektrum autisme, seperti sindrom Asperger.

2.      Latah pada orang dewasa

Beberapa kondisi atau penyakit yang menyebabkan latah pada orang dewasa yaitu :

a.      Afasia

b.      Cedera kepala

c.      Gangguan otak

d.      Penyakit Parkinson

e.      Demensia

f.       Radang otak (ensefalitis)

g.      Skizofrenia atau skizofrenia katatonik

h.      Stroke

i.       Epilepsi

Selain kondisi tersebut, latah pada orang dewasa juga bisa disebabkan oleh gangguan mental, seperti skizofrenia atau stres berat.

Gejala Latah

Berdasarkan bentuk reaksi yang muncul, orang latah akan menunjukkan salah satu dari perilaku berikut ini :

1.      Ekolalia (echolalia), yaitu mengulangi kata-kata yang diucapkan orang lain, baik mengucapkan nama benda sumber bunyi, seperti menyebut “mobil” ketika mendengar suara mobil lewat.

2.      Koprolalia, yaitu mengucapkan kata-kata kasar, kotor, atau vulgar.

3.      Ekopraksia, yaitu meniru gerakan yang dilakukan oleh orang lain.

4.      Automatic obedience, yaitu melakukan gerakan yang diperintahkan oleh orang lain.

Kapan Harus ke Dokter

Segera periksakan anak ke dokter jika ia masih mengulangi kata-kata atau perilaku tertentu sampai berusia di atas 3 tahun.

Dianjurkan untuk segera mencari pertolongan medis bila mengalami gejala latah, terutama setelah mengalami kecelakaan, terbentur, atau terjatuh. Segera bawa anak atau anggota keluarga ke IGD rumah sakit terdekat apabila muncul kondisi tersebut, terlebih bila disertai demam, kaku leher, kejang, hingga penurunan kesadaran.

Pemeriksaan Latah

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik menyeluruh, termasuk pemeriksaan saraf. Untuk memastikan diagnosis, dokter akan menyarankan pasien untuk menjalani pemeriksaan penunjang berikut :

1.      Tes kemampuan berbicara dan berbahasa.

2.      Pemindaian dengan CT scan atau MRI otak, untuk mendeteksi cedera, tumor, atau gangguan otak lain.

3.      Elektroensefalografi (EEG), untuk memeriksa epilepsy.

Pengobatan Latah

Pengobatan latah bertujuan untuk mengatasi penyebab yang mendasarinya. Metode pengobatan yang dapat dilakukan oleh dokter di antaranya :

1.      Terapi Wicara

Pada orang latah dengan perilaku ekolalia, dokter akan memberikan terapi wicara. Terapi wicara bertujuan untuk melatih penderita latah dengan ekolalia agar dapat menyampaikan kata atau kalimat yang mereka pikirkan secara benar.

Sebagai contoh, dokter akan mengajukan satu pertanyaan, kemudian meminta pasien untuk menjawabnya setelah diberikan jeda waktu beberapa detik.

2.      Obat-obatan

Jika latah disebabkan oleh atau menyebabkan gangguan kecemasan atau stres, dokter akan memberikan obat, seperti antidepresan atau anticemas. Selain itu, dokter dapat memberikan obat antiepilepsi bila keluhan latah disebabkan oleh penyakit epilepsi.

Komplikasi Latah

Latah yang tidak ditangani dapat menurunkan kualitas hidup penderitanya dan menyebabkan gangguan pada aktivitas sehari-hari, seperti :

1.      Gangguan dalam sekolah dan pekerjaan.

2.      Masalah psikologis, seperti malu atau mengisolasi diri dari lingkungan.

3.      Depresi dan stres.

4.      Rentan mengalami perundungan.

Pencegahan Latah

Untuk mencegah latah pada anak, orang tua perlu mengajari anak kemampuan berbicara dengan sering mengajaknya berkomunikasi dua arah. Orang tua juga dianjurkan untuk mengenalkan banyak kosakata dan frasa pada anak.

Sementara pada orang dewasa, beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah gangguan kesehatan yang memicu latah adalah :

1.      Menjaga kadar gula darah dan tekanan darah, untuk mencegah stroke.

2.      Menerapkan pola hidup bersih dan sehat, untuk mencegah meningitis dan radang otak.

3.      Berhati-hati dalam berkendara dan kenakan alat pelindung untuk menghindari cedera kepala.

4.      Rutin berobat dan kontrol ke dokter jika memiliki riwayat skizofrenia atau epilepsy.

 

Referensi :

Lim, T., et al. 2022. A South East Asian Perspective of Neuropsychiatric Startle Syndromes of Latah. Parkinsonism & Related Disorders, 95, pp. 138-42.

Lanska, D. 2018. Jumping Frenchmen, Miryachit, and Latah: Culture-Specific Hyperstartle-Plus Syndromes. Neurologic-Psychiatric Syndromes in Focus-Part II, 42, pp. 122-31.

National Organization for Rare Disorders. 2022. Jumping Frenchmen of Maine.

National Institute of Health. 2022. National Library of Medicine. Coprolalia.

National Institute of Health. 2022. National Library of Medicine. Echolalia.

National Institute of Health. 2020. MedlinePlus. Preventing Head Injuries in Children.

Psych Central. 2021. Echopraxia in Schizophrenia, Autism, and Tourette Syndrome.