Apa itu Kentut? Bagaimana Cara Mengurangi Kentut?

Kentut adalah aktivitas yang normal dan alami ketika gas di dalam usus dilepaskan melalui anus. Aktivitas ini dapat dihasilkan dari proses pencernaan makanan, penghirupan udara bersamaan dengan makanan dan minuman yang tertelan, atau fermentasi bakteri dalam saluran pencernaan.

 

Sering kali, kentut yang dikeluarkan dalam tubuh berbau tidak sedap. Lantas, apakah bau kentut tidak sedap ini menandakan adanya penyakit yang harus diwaspadai? Untuk mengetahui lebih banyak tentang kentut, mari simak penjelasan dari dr. Ignatius Bima Prasetya, Sp.PD dalam tayangan video berikut ini.

 

 

Apa itu Kentut?

 

Flatus atau biasa disebut kentut adalah proses pelepasan gas dari dalam saluran pencernaan manusia melalui anus, sebagai hasil dari proses pencernaan dalam tubuh manusia.

 

dr. Ignatius Bima Prasetya, Sp.PD melalui kanal Youtube Siloam Hospitals menjelaskan, proses kentut diawali dari gas yang ikut tertelan bersama makanan dan minuman. Kemudian, makanan dan minuman tersebut dicerna di dalam lambung oleh bakteri alamiah yang hidup di dalam saluran pencernaan. Dari proses pencernaan inilah dihasilkan gas-gas seperti metana, hidrogen, dan sulfur yang dikeluarkan dalam bentuk kentut. Gas-gas inilah yang menyebabkan kentut berbau tidak sedap.

 

Tentu, kentut tidaklah lepas dari sejumlah manfaat untuk tubuh. Manfaat kentut yang penting untuk tubuh adalah dapat menjadi indikator kesehatan seseorang. Karakteristik kentut seperti bau, frekuensi, atau perubahan tiba-tiba dapat memberikan petunjuk mengenai kesehatan saluran pencernaan.

 

Bagaimana Cara Mengurangi Kentut?

 

Normalnya, seseorang bisa menghasilkan kentut sebanyak 7–14 kali dalam sehari. Namun, jika kentut dirasa terlalu banyak dan ingin dikurangi, maka Anda dapat melakukan hal-hal berikut.

 

Makan dengan perlahan dan mengunyah secara menyeluruh. Mengunyah makanan dengan baik dan makan dengan perlahan membantu mengurangi jumlah udara yang tertelan saat makan atau minum. Udara yang tertelan dapat menyebabkan penumpukan gas dalam sistem pencernaan dan meningkatkan frekuensi kentut.

 

Tinjau pola makan. Beberapa jenis makanan dan minuman tertentu dapat menyebabkan produksi gas yang lebih banyak dalam sistem pencernaan. Hindari makanan yang dikenal dapat memicu produksi gas berlebih atau sayuran pemicu asam lambung seperti kacang-kacangan, kubis, bawang, brokoli, minuman berkarbonasi, susu atau keju, dan makanan pedas.

 

Perhatikan juga apakah Anda memiliki intoleransi makanan tertentu, seperti makanan yang mengandung laktosa atau gluten, dan batasi konsumsi makanan yang mengandung zat-zat tersebut.

 

Adapun diketahui makanan yang dapat mengurangi bau kentut di antaranya adalah kayu manis, jahe, paper mint, peterseli, dan yogurt.

 

Kapan Harus ke Dokter?

 

Berbahayakah sering kentut? Secara umum, seseorang tidak perlu langsung mendatangi dokter hanya karena gejala kentut biasa. Namun, ada beberapa situasi di mana seseorang harus mempertimbangkan untuk berkonsultasi dengan dokter jika gejala kentut menjadi mengkhawatirkan, menyebabkan ketidaknyamanan yang signifikan, dan disertai dengan gejala gangguan pencernaan lainnya.

 

Berikut adalah beberapa situasi di mana disarankan untuk mencari nasihat medis:

 

  • Kentut yang tidak normal: Terdapat perubahan drastis dalam frekuensi kentut, seperti kentut yang terus menerus atau sangat jarang.
  • Bau kentut yang tidak normal atau berlebihan: Kentut berbau busuk, tidak biasa, atau berbeda dari biasanya.
  • Kentut yang disertai dengan gejala lain yang mengganggu: Kentut disertai dengan nyeri perut yang parah, perubahan warna atau konsistensi tinja, penurunan berat badan yang signifikan, atau gejala gangguan pencernaan lainnya yang mengkhawatirkan.
  • Gangguan sosial atau psikologis: Jika kentut yang berlebihan atau bau yang tidak sedap sudah menyebabkan gangguan sosial atau psikologis yang signifikan, seperti kecemasan atau penurunan kualitas hidup.