Apa Itu Jantung Koroner dan Anestesia

Penyakit Jantung Koroner (PJK) adalah suatu kondisi adanya penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah arteri koroner yang mengakibatkan tersumbatnya aliran darah ke otot jantung. Penyakit jantung koroner menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan antara kebutuhan dan penyediaan oksigen ke otot jantung yang disebabkan oleh berbagai faktor, Tindakan operasi cukup sering dilakukan pada pasien yang memilki resiko atau menderita penyakit jantung. Penyakit jantung dapat menjadi kontraindikasi relatif atau absolut terhadap tindakan anestesi. Obat-obatan anestesia dapat memperberat bahkan memicu timbulnya penyakit jantung karena terjadinya perubahan aliran darah pada tubuh selama pembiusan, sehingga dapat menimbulkan gangguan sirkulasi dalam mensuplai nutrisi pada jantung dan jaringan perifer. Secara umum penatalaksanaan anestesi bertujuan untuk keselamatan pasien dengan aplikasi teknik anestesi yang memberikan kestabilan hemodinamik, mencegah iskemia dan proteksi miokard, ekstubasi dan mobilisasi dini, menurunkan kejadian nyeri pascabedah.

Pada periode pra bedah dilakukan pengkajian riwayat anestesi sebelumnya, adanya ko-morbid yang menyertai, riwayat konsumsi alkohol dan rokok, serta penggunaan medikamentosa, riwayat alergi, serti menilai kapasitas fungsional berdasarkan aktifitas fisik yang dapat dilakukan pasien. Obat penyekat beta, obat penyekat kanal kalsium, obat golongan statin tetap dilanjutkan sampai hari operasi. Obat golongan ACE inhibitor sebaiknya dihentikan 24-36 jam sebelum operasi. Anti platelet dihentikan 7 hari sebelum operasi. Bagi pasien yang mendapatkan heparin berat molekul rendah, dosis terakhir diberikan 12 jam sebelum operasi dan pasien yang mendapatkan unfractionated heparin, dosis terakhir diberikan 6 jam sebelum operasi. Pemeriksaan fisik dilakukan secara komprehensif, dan melakukan evaluasi terhadap jalan napas serta melakukan prediksi ada tidaknya kesulitan tatalaksana jalan napas. Pemeriksaan penunjang yang dilakukan seperti laboratorium dasar, fungsi koagulasi, evaluasi fungsi organ renal dan hepar terkait metabolisme obat, serta elektrolit darah. Dapat juga dilakukan evaluasi terhadap rontgen thoraks, elektrokardiografi dan echocardiografi.

Pada periode intraoperatif, dilakukan teknik anestesi yang dapat mempertahankan tekanan perfusi koroner dan menurunkan kebutuhan oksigen miokard. Obat seperti opioid, hipnotik, dan pelumpuh otot diberikan secara titrasi, bertujuan untuk menjaga kestabilan hemodinamik, menghindari nyeri yang dapat menyebabkan takikardia, dan menghindari hipotensi. Lidokain laringotrakea atau intravena dapat diberikan untuk mengurangi respons simpatis akibat tindakan laringoskopi intubasi. Tatalaksana iskemi miokard intra operasi dapat diberikan dengan infus kontinu nitrogylcerin. Nitroglycerin pada dosis rendah menurunkan tonus vena, sedangkan pada dosis yang lebih besar akan menurunkan resistensi arteri dan arteri koroner epikardial. Calcium channel blocker seperti nicardipine memiliki efek vasodilator sistemik anti spasme koroner. Obat penyekat beta seperti esmolol dapat menurunkan tekanan darah dan laju nadi pada pasien iskemi miokard akut

Paska dilakukan pembedahan, dapat dilakukan pencegahan terhadap hipotermi, karena dapat menyebabkan pasien menggigil yang meningkatkan kebutuhan oksigen, meningkatkan perdarahan, infeksi, hingga kematian. Penatalaksanaan nyeri pascabedah secara adekuat sangat penting untuk membantu mengurangi aktivasi simpatis yang dapat menyebabkan iskemia miokard. Multimodal analgesia direkomendasikan sebagai tatalaksana anti nyeri paska bedah yang bertujuan agar dosis opioid dapat diminimalkan.

 

Referensi:

Muravchick  S.  Anesthesia  for  the  geriatric  patient.  In:  Barash  P,  Cullen  B,  Stoelting  R, editors. Clinical anesthesia. 5. 5th ed: Lippincott Wliiams; 2006. p. 1219-2

Fleisher   LA,   Fleischmann   KE.   2014   ACC/AHA   guideline   on   perioperative cardiovascular  evaluation  and  management  of  patients  undergoing  noncardiac surgery. Journal of The American College of Cardiology. 2014;64:77-137

Mittnacht A, London M, Puskas J,Kaplan J. Anesthesia for Myocardial Revascularization In: Kaplan J, Cronin B, Maus T, editors. Kaplan’s Essentials of Cardiac Anesthesia for Cardiac Surgery. 2nd ed. Philadelphia: Elsevier; 2018.p.322-51

Wallace A. Cardiovascular Disease In: Pardo C, Miller D, editors. Basics of Anesthesia.  7th ed.Philadelphia: Elsevier; 2018.p.420- 54