Apa itu Infective Endocarditis

Infective Endocarditis (IE) merupakan peradangan pada lapisan endokardial jantung termasuk katub jantung yang dapat merusak jaringan luas dan berakibat fatal. Apakah IE berbahaya ? IE memiliki angka kematian 20%-25% walaupun dengan pengobatan yang tepat, dan 100% angka kematian jika tidak cepat disadari dan diobati segera. Secara klinis IE dapat diklasifikasikan dengan tiga acara, yaitu dari perjalanan klinis, jenis katub, dan dari organisme penyebabnya. Secara klinis IE dibagi menjadi IE akut dan subakut. IE akut lebih berbahaya dengan gejala yang lebih berat karena disebabkan oleh organisme yang lebih virulen dan invasif seperti Staphylococcus Aureus. Karena organisme yang lebih agresif, makan IE akut dapat menyebabkan kerusakan pada katub yang sebelumnya sehat. Sedangkan IE subakut memiliki gejala yang lebih ringan dan disebabkan oleh organisme yang tidak terlalu agresif seperti Streptococcus Viridans dan biasanya menginfeksi katub yang sudah mengalami kerusakan sebelumnya.

Dilihat dari katub yang terkena dapat dibedakan menjadi endocarditis pada katub alami, endocarditis pada katub prostetik atau buatan, dan endocarditis akibat penyalahgunaan obat melalui intravena. IE juga dapat diklasifikasi berdasarkan organisme penyebabnya. Penyebab tersering dari IE adalah coccus gram positif seperti kelompok Staphylococcus dan Streptococcus.

Bagaimana terjadinya IE ? Agar organisme dapat menginfeksi katub dan menyebabkan IE diperlukan beberapa kondisi yaitu: 1) cidera pada permukaan endokardial, 2) terbentuknya trombus dari trombosit dan fibrin di lokasi cidera, 3) masuknya bakteri ke sirkulasi,  dan 4) menempelnya bakteri di permukaan katub yang cidera. Kondisi pertama dan kedua menciptakan lingkungan yang cocok untuk infeksi. Penyebab utama cidera pada endokardial adalah turbulensi aliran darah yang dapat disebabkan oleh berbagai penyebab seperti kelainan katub, penyakit jantung bawaan, kardiomiopati, dan lainnya. Setelah terjadi cidera pada lapisan endokardial, trombosit akan menempel pada daerah luka tersebut dan membentuk trombus steril atau yang disebut vegetasi. Dalam kondisi ini, jika bakteri dapat masuk ke sirkulasi darah dan menempel pada katub yang cidera tersebut, maka terjadilah IE. Terdapat tiga faktor yang menentukan kemampuan suatu organisme untuk menyebabkan IE, yaitu: 1) akses masuk ke sirkulasi, 2) organisme dapat bertahan hidup di sirkulasi darah, 3) menempelnya organisme ke endokardium.

Bakteri dapat masuk ke sirkulasi melalui luka di mukosa atau kulit akibat trauma seperti prosedur pengobatan gigi, penyalahgunaan obat-obatan intravena dengan jarum yang tidak steril. Setelah masuk ke sirkulasi, hanya bakteri tertentu saja dapat bertahan di sirkulasi seperti bakteri gram positif yang memiliki dinding yang lebih tebal. Bakteri yang dapat menempel di endokardium yang terluka akan terlindung dari sel darah putih oleh benang-benang fibrin. Disana bakteri dapat berkembang dan menyebabkan banyak komplikasi seperti kerusakan pada katub hingga kerobekan katub, emboli akibat terlepasnya vegetasi yang dapat menyebabkan penyumbatan di pembuluh darah perifer dan menyebabkan stroke, serta penumpukkan kompleks imun yang dapat menyebabkan artritis, glomerulonefritis, dan vaskulitis. Komplikasi-komplikasi tersebut dapat berakibat fatal.

Gejala yang timbul dari IE dapat berupa demam, lemas, tidak nafsu makan, nyeri otot, hingga keringat malam. Gejala-gejala tersebut tidak bersifat spesifik sehingga dapat disangka sebagai infeksi bakteri lain. Emboli yang terjadi dapat menyebabkan kelainan saraf jika menyumbat pada pembuluh darah di otak, serta gagal ginjal jika menyumbat pada pembuluh darah ginjal. Manifestasi klinis pada kulit dapat berupa petechiae, splinter hemorrhage, Janeway lesion, Osler nodes, dan jika emboli terjadi di retina dapat ditemukan Roth spot pada pemeriksaan funduskopi.

Diagnosis IE dapat menggunakan Kriteria Duke yang terdiri dari beberapa kriteria minor dan kriteria mayor. Kriteria mayor didapatkan dari kultur darah dan dari pemeriksaan echocardiography sedangkan kriteria minor terdiri dari manifestasi klinis dari IE. Disebut definit IE jika memenuhi dua kriteria mayor, satu kriteria mayor dan tiga kriteria minor, atau lima kriteria minor. Dikatakan kemungkinan IE jika memenuhi satu kriteria mayor dan satu kriteria minor atau tiga kriteria minor.

Penanganan IE terdiri dari terapi antibiotik intravena dosis tinggi dan juga intervensi bedah untuk memperbaiki komplikasi mekanik seperti katub yang rusak. Pencegahan IE dapat dengan penanganan kondisi jantung yang dapat menyebabkan cidera endokardial, penggunaan antibiotik profilaksis sebelum prosedur tertentu, dan juga menghindari penyalahgunaan obat intravena dengan jarum yang tidak steril. Demikian kita mengetahui bahwa IE merupakan kondisi yang berbahaya dan dapat berakibat fatal jika tidak dideteksi dan ditangani dengan baik.

 

Referensi:

Leonard S. Lilly – Pathophysiology of Heart Disease 6th Ed (2015)