Apa itu Hepatomegali? Penyebab, Gejala, & Cara Mengobatinya

Hepatomegali adalah kondisi ketika organ hati mengalami pembesaran melebihi ukuran normalnya. Biasanya, pembesaran organ hati ini dipicu oleh adanya gangguan pada organ hati itu sendiri maupun dari salah satu organ yang terkait dengan hati, misalnya kantung empedu.

 

Hati atau liver adalah organ terbesar dalam tubuh yang fungsinya cukup beragam, mulai dari membersihkan darah hingga menyimpan cadangan energi dan nutrisi. Lantas, apa yang akan terjadi jika organ hati mengalami pembesaran? Mari simak penjelasan berikut ini.

 

Apa itu Hepatomegali?

 

Hepatomegali adalah pembesaran organ hati melebihi ukuran normalnya. Kondisi ini bisa saja merupakan tanda dari penyakit serius, seperti gagal jantung kongestif atau penyakit liver. Penyebabnya pun beragam, mulai dari infeksi, hingga faktor genetik.

 

Normalnya, organ hati manusia memiliki berat sekitar 1,2–1,5 kg dengan ukuran lebar rata-rata 15 cm. Hepatomegali terjadi ketika organ hati mengalami pembesaran melebihi ukuran normal tersebut.

 

Penyebab Hepatomegali

 

Penyebab hepatomegali cukup beragam, mulai dari penyakit hati maupun gangguan pada organ lainnya. Adapun beberapa kondisi yang sering dikaitkan dengan penyebab hepatomegali adalah sebagai berikut:

 

  • Infeksi virus, seperti hepatitis A, B, dan C.

  • Infeksi dari organ lain, seperti demam tifoid.

  • Kanker hati atau tumor.

  • Penyebaran kanker dari organ lain (metastasis) ke hati.

  • Kelainan pada darah, seperti leukemia.

  • Penyakit genetik, seperti Wilson’s disease.

  • Penyakit jantung.

  • Kista hati atau abses hati.

  • Alcoholic fatty liver disease (AFLD).

  • Penyakit polikistik hati.

  • Penyakit perlemakan hati (fatty liver).

  • Penyakit kantung empedu dan salurannya.

  • Paparan racun.

  • Gangguan pembuluh darah di hati.

 

Faktor Risiko Hepatomegali

 

Adapun beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya hepatomegali adalah sebagai berikut:

 

  • Mengonsumsi obat atau vitamin secara berlebihan yang tidak sesuai dengan anjuran dokter.

  • Kecanduan minuman beralkohol.

  • Obesitas (berat badan berlebih).

  • Mengidap penyakit autoimun atau infeksi.

  • Memiliki kondisi penurunan fungsi hati yang ditandai dengan kadar SGOT dan SGPT tinggi.

  • Mengonsumsi obat herbal tertentu.

 

Tanda dan Gejala Hepatomegali

 

Pada beberapa kondisi, kondisi liver bengkak atau hepatomegali tidak menunjukkan gejala apa pun. Namun, jika pembengkakan tersebut disebabkan oleh penyakit liver, maka penderita akan merasakan sejumlah gejala, seperti:

 

  • Penurunan nafsu makan.

  • Kulit gatal-gatal.

  • Perut terasa penuh.

  • Mual.

  • Pembengkakan pada tungkai bawah.

  • Perut terlihat lebih besar.

  • Kelelahan dan lemas.

  • Nyeri otot.

  • Lebam pada kulit.

  • Penyakit kuning.

  • Penurunan berat badan.

  • Nyeri perut sebelah kanan atas.

 

Diagnosis Hepatomegali

Sebelum menegakkan diagnosis, dokter akan melakukan anamnesis atau wawancara medis terkait gejala, riwayat kesehatan, serta obat-obatan yang sedang dikonsumsi oleh pasien. Kemudian, dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik, seperti melihat ada atau tidaknya perubahan warna pada mata dan kulit serta pembengkakan pada perut.

 

Jika pasien diduga mengalami hepatomegali, maka dokter akan merekomendasikan beberapa tes penunjang untuk membantu menegakkan diagnosis, seperti:

 

  • Pemeriksaan darah: Memeriksa fungsi hati dan mendeteksi anemia atau infeksi lainnya.

  • USG perut: Mendeteksi penyebab pembesaran hati dan organ di sekitarnya.

  • CT scan dan MRI: memeriksa bentuk, ukuran, dan kondisi hati serta organ-organ lainnya yang terkait dengan hati seperti kantung empedu.

  • Biopsi hati: Pengambilan sampel jaringan hati untuk mendeteksi tumor atau kanker hati.

 

Komplikasi Hepatomegali

 

Apabila tidak segera mendapatkan pengobatan, beberapa komplikasi yang dapat disebabkan oleh hepatomegali adalah sebagai berikut:

 

  • Karsinoma hepatoseluler.

  • Gagal hati (kerusakan hati permanen).

  • Sirosis.

  • Kanker hati.

  • Sepsis.

  • Koma.

  • Hipertensi portal.

  • Penyebaran infeksi.

  • Mengganggu fungsi organ lain, seperti ginjal.

 

Penanganan Hepatomegali

 

Pengobatan hepatomegali akan disesuaikan dengan penyebab yang mendasarinya. Namun secara umum, pilihan pengobatan untuk hepatomegali adalah sebagai berikut:

 

  • Pemberian obat-obatan antivirus untuk mengatasi kondisi hepatomegali yang disebabkan oleh infeksi hepatitis.

  • Kemoterapi dan operasi jika hepatomegali disebabkan oleh kanker hati.

  • Transplantasi hati pada pasien dengan kerusakan hati permanen (gagal hati).

  • Penggantian atau penghentian obat-obatan, jika penyebab hepatomegali adalah karena konsumsi obat-obatan tertentu.

 

Sementara itu, sejumlah perawatan atau pencegahan yang dapat dilakukan secara mandiri di rumah yang dapat membantu mendukung proses pemulihan penderita hepatomegali adalah sebagai berikut:

 

  • Menghindari konsumsi minuman beralkohol.

  • Menjaga berat badan ideal.

  • Mengonsumsi makanan sehat bergizi.

  • Melakukan olahraga rutin, setidaknya 30 menit per hari.

 

Pencegahan Hepatomegali

 

Beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya hepatomegali adalah sebagai berikut:

 

  • Membatasi asupan minuman beralkohol.

  • Mengonsumsi makanan sehat untuk mencukupi kebutuhan nutrisi.

  • Hindari penggunaan obat-obatan terlarang dan jarum suntik secara bergantian.

  • Rutin berolahraga.

  • Menjaga berat badan ideal.

  • Mengonsumsi obat sesuai anjuran dokter.

  • Melakukan hubungan intim dengan aman untuk menghindari penularan virus hepatitis B dan C.

  • Hati-hati dalam memilih makanan, pilihlah makanan yang terjaga kebersihannya.

  • Hindari kebiasaan merokok.

  • Mengenakan alat perlindungan diri (APD), terutama bagi tim medis.

  • Rajin mencuci tangan dengan sabun antiseptik dan air mengalir.

  • Melakukan vaksinasi hepatitis.