Apa Itu Hemarthrosis

Sendi merupakan bagian tubuh yang berfungsi sebagai penghubung antar tulang. Sendi juga membantu manusia dapat menggerakkan tubuhnya untuk melakukan berbagai aktivitas. Sendi sangat berperan penting dalam kehidupan manusia sehingga ketika muncul masalah pada persendian akan timbul nyeri atau rasa tidak nyaman. Lutut, siku, pergelangan tangan dan kaki merupakan bagian tubuh yang cukup sering mengalami nyeri sendi. Namun, nyeri sendi yang terjadi berulang bukanlah hal yang wajar sebab kondisi ini dapat mengindikasikan adanya masalah pada persendian. Salah satu masalah kesehatan yang menyebabkan nyeri pada persendian adalah hemarthrosis. Hemarthrosis adalah kondisi ketika darah masuk ke dalam sendi. Kondisi ini dapat disebabkan oleh cedera atau kondisi lain, seperti hemofilia. Hemarthrosis paling sering terjadi pada sendi sinovial, yaitu : lutut pergelangan kaki kaki siku pinggul bahu pergelangan tangan. Perdarahan sendi ini dapat terjadi ketika mengalami cedera, tetapi juga dapat terjadi akibat komplikasi dari hemofilia. Hemofilia adalah kelainan perdarahan genetik yang menyebabkan darah tidak membeku secara normal karena protein pembekuan darah rusak atau hilang. Hemarthrosis menyebabkan rasa sakit yang parah dan pembengkakan pada sendi, bahkan menyebabkan kelainan bentuk. Jika kondisi ini tidak segera diobati maka dapat menyebabkan kerusakan permanen pada persendian. Pada hemarthrosis, darah masuk ke dalam sendi. Tidak seperti cairan sinovial, darah yang masuk ke dalam sendi dapat menyebabkan kerusakan sendi. Bersama dengan darah, lemak juga dapat masuk ke dalam sendi. Kondisi ini disebut lipohemarthrosis.

Penyebab Hemarthrosis

Hemarthrosis dapat disebabkan oleh berbagai kondisi. Penyebabnya dapat digolongkan dalam 2 (dua) jenis, yaitu :

1.      Hemarthrosis akibat cedera

Penyebab utama dari hemarthrosis adalah cedera, baik ringan maupun berat. Cedera dapat menyebabkan hemarthrosis pada satu sendi atau lebih.

Cedera pada sendi yang dapat menyebabkan hemarthrosis antara lain : robekan ligamen, regangan otot, dan keseleo.

2.      Hemarthrosis akibat kondisi selain cedera

Ada beberapa kondisi selain cedera yang dapat menyebabkan hemarthrosis, yaitu :

a.      Gangguan darah, seperti hemofilia

b.      Obat pengencer darah, seperti warfarin dan aspirin

c.      Defisiensi vitamin C parah (skorbut)

d.      Infeksi

e.      Peradangan pada sendi (osteoarthritis)

f.       Kanker

g.      Komplikasi tindakan operasi, seperti artroskopi

Gejala Hemarthrosis

Gejala hemarthrosis dapat bervariasi, mulai dari yang ringan hingga yang berat. Jika jumlah darah yang masuk ke dalam banyak, dapat muncul gejala berat pada sendi, seperti :

1.      Pembengkakan yang teraba hangat

2.      Nyeri

3.      Kemerahan

4.      Memar

5.      Kaku

Selain gejala di atas, penderita juga dapat mengalami keterbatasan gerak.

Kapan Harus ke Dokter

Lakukan pemeriksaan ke dokter jika Anda mengalami gejala-gejala di atas dan tidak membaik setelah melakukan perawatan di rumah. Pemeriksaan sejak dini diperlukan untuk mencegah kondisi menjadi lebih buruk.

Segera ke dokter jika sendi Anda bengkak dan nyeri, terutama setelah mengalami cedera. Anda juga perlu memeriksakan diri ke dokter apabila menderita gangguan pembekuan darah dan sendi Anda membengkak.

Pemeriksaan Hemarthrosis

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, terutama pada area yang mengalami keluhan. Dalam pemeriksaan fisik, dokter akan menggerakkan sendi di area tersebut untuk mengukur kemampuan pasien dalam bergerak.

Untuk menegakkan diagnosis, dokter juga dapat melakukan pemeriksaan penunjang, seperti :

1.      Foto Rontgen, untuk mendeteksi adanya kerusakan di sendi.

2.      MRI atau CT scan, untuk melihat lebih jelas kondisi sendi, tendon, dan otot, serta mendeteksi adanya kelainan di sendi.

3.      Tes darah, untuk memeriksa fungsi pembekuan darah.

4.      Pemeriksaan sampel cairan sendi (arthrocentesis), untuk mendeteksi penyebab peradangan sendi.

Penanganan Hemarthrosis

Penanganan hemarthrosis tergantung pada penyebab dan tingkat keparahan kondisi yang dialami pasien. Pengobatan bertujuan untuk meredakan gejala, menghilangkan darah dalam sendi, serta mencegah perdarahan yang lebih banyak pada sendi.

1.      Perawatan mandiri

Sebagai pertolongan pertama dapat dilakukan perawatan mandiri di rumah dengan metode Rest, Ice, Compression, dan Elevation (RICE). Langkahnya adalah sebagai berikut :

a.      Rest : mengistirahatkan sendi yang bermasalah (rest).

b.      Ice : mengompres dingin area sendi yang bermasalah selama 15-20 menit setiap 2-3 jam.

c.      Compression : membebat area sendi yang bermasalah dengan perban elastis, tetapi jangan terlalu ketat.

d.      Elevation : memosisikan area sendi yang bermasalah lebih tinggi daripada dada ketika berbaring.

2.      Obat-obatan

Pasien yang mengonsumsi obat-obatan pengencer darah (antikoagulan) dianjurkan untuk berhenti mengonsumsi obat tersebut. Pasien juga tidak disarankan untuk mengonsumsi obat pereda nyeri jenis OAINS tanpa saran dokter, karena obat-obatan tersebut dapat memperparah perdarahan.

3.      Operasi

Jika hemarthrosis menimbulkan gejala yang parah, dokter dapat melakukan beberapa metode pengobatan lain, yaitu :

a.      Arthrocentesis, untuk menyedot darah dan cairan yang berlebihan di dalam sendi.

b.      Operasi sinovektomi, untuk mengangkat lapisan sendi yang mengalami peradangan.

c.      Pemberian suntikan faktor VIII, untuk menghentikan perdarahan pada pasien yang menderita hemophilia.

d.      Terapi fisik (fisioterapi), untuk melatih fungsi pergerakan pada sendi setelah pasien menjalani pengobatan.

 

Referensi :   

Safun Rahmanto, dkk. 2019. Hubungan Riwayat Cidera Lutut terhadap Pasien yang Berpotensi Hemarthrosis Lutut di Puskesmas Dinoyo Kota Malang. Jurnal Kesehatan Program Fisioterapi Universitas Muhammadiyah Malang.

Lyons, L., et al. 2021. Blood in the Joint : Effects of Hemarthrosis on Meniscus Health and Repair Techniques. Osteoarthritis and Cartilage, 29(4), pp. 471-9.

Potpally, N., et al. 2021. A Review of Current Management of Knee Hemarthrosis in the Non-Hemophilic Population. Cartilage, 13(1), pp. 116S-121S.

Ravi, B., et al. 2019. Recurrent Hemarthrosis After Total Knee Arthroplasty: Evaluation and Treatment. Journal of the American Academy of Orthopaedic Surgeons, 27(17), pp. 652-8.

National Institutes of Health. 2021. National Library of Medicine. Hemarthrosis.

Verywell Health. 2021. Overview of Hemarthrosis.

WebMD. 2021. What is the RICE Method for Injuries?