Apa itu Glasgow Coma Scale (GCS)? Penyebab, Gejala, & Cara Mengobatinya

Seseorang yang mengalami cedera kepala atau gangguan neurologis lainnya, penting untuk melakukan evaluasi terhadap tingkat kesadaran dan keparahan cedera tersebut. Dalam hal ini, Glasgow Coma Scale (GCS) adalah alat yang umum digunakan oleh dokter untuk menilai tingkat kesadaran pasien.

 

Mari mengenal lebih dalam mengenai GCS mulai dari pengertian, tiga komponen penilaian, skor penilaian, cara mengukur, hingga kekurangan dari penggunaan GCS melalui ulasan di bawah ini.

 

Apa itu Glasgow Coma Scale?

 

GCS adalah metode pemeriksaan dasar yang digunakan secara luas untuk mengevaluasi tingkat kesadaran dan sering kali digunakan untuk menilai fungsi neurologis pasien, salah satunya pada kasus yang terkait dengan keparahan cedera otak. Dalam dunia medis, tujuan GCS adalah sebagai standar untuk mengukur respons dan status neurologis pasien.

 

Dengan menggunakan GCS, dokter dapat memberikan penilaian objektif mengenai tingkat kesadaran pasien dan mengikuti perubahan status neurologis selama proses penanganan medis.

 

3 Komponen Pengukuran GCS

 

GCS terdiri dari tiga komponen utama yang digunakan untuk mengevaluasi respons pasien terhadap rangsangan eksternal. Adapun tiga komponen GCS adalah sebagai berikut:

 

Respons Mata (Eye Opening Response)

 

Komponen pertama GCS adalah kemampuan pasien untuk membuka mata sebagai respons terhadap rangsangan secara spontan. Nilai glasgow coma scale yang diberikan adalah sebagai berikut:

 

  • Nilai 4: Dapat membuka mata secara spontan.
  • Nilai 3: Dapat membuka mata sebagai respons terhadap perintah verbal.
  • Nilai 2: Membuka mata sebagai respons terhadap rangsangan nyeri atau paksaan.
  • Nilai 1: Tidak dapat membuka mata sama sekali terhadap rangsangan apa pun.

 

Respons Verbal (Verbal Response)

 

Komponen ini mengevaluasi respons pasien dalam memberikan respon verbal atau kata-kata terhadap rangsangan. Skor yang diberikan pada GCS adalah sebagai berikut:

 

  • Nilai 5: Oriented (pasien sadar dan merespons pertanyaan dengan benar).
  • Nilai 4: Confused (pasien bingung atau disorientasi (tidak mengetahui waktu atau  tempat mereka berada saat itu, bahkan kadang tak mengenali identitas diri sendiri), namun masih bisa menjawab pertanyaan).
  • Nilai 3: Words (pasien memberikan respons tidak sesuai dengan instruksi atau pertanyaan).
  • Nilai 2: Sounds (pasien hanya dapat mengeluarkan suara yang tidak dapat dipahami).
  • Nilai 1: No response (pasien tidak memberikan respons verbal terhadap rangsangan apapun).

 

Respons Motorik (Motor Response)

 

Komponen terakhir dalam GCS adalah respons motorik yang menilai gerakan fisik pasien terhadap rangsangan. Skor yang diberikan adalah sebagai berikut:

 

  • Nilai 6: Obeys commands (pasien dapat melakukan gerakan sesuai perintah).
  • Nilai 5: Moves to localized pain (pasien dapat mengarahkan gerakan ke sumber rangsangan nyeri).
  • Nilai 4: Flexion or withdrawal from painful stimuli (terjadi fleksi atau pasien menarik atau menghindari rangsangan nyeri).
  • Nilai 3: Abnormal flexion (pasien menunjukkan gerakan fleksi sebagai respons terhadap rangsangan).
  • Nilai 2: Abnormal extension (pasien menunjukkan gerakan ekstensi sebagai respons terhadap rangsangan).
  • Nilai 1: No response (pasien tidak memberikan respons motorik terhadap rangsangan apa pun).

 

Cara Mengukur Tingkat Kesadaran

 

Terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan penurunan tingkat kesadaran seseorang, sehingga tes GCS perlu dilakukan. Beberapa penyebab umum turunnya kesadaran meliputi:

 

  • Cedera kepala.
  • Penyakit jantung.
  • Gagal ginjal.
  • Stroke.
  • Demensia.
  • Overdosis obat-obatan.
  • Dan lainnya.

 

Jika pasien mengalami penurunan kesadaran, maka dokter akan melakukan penilaian GCS. Berikut adalah langkah-langkah penilaian tingkat kesadaran pada pasien:

 

  • Pertama-tama, dokter akan melakukan evaluasi terhadap tiga komponen utama yang telah disebutkan sebelumnya (respons mata, verbal, dan motorik terhadap rangsangan).
  • Selanjutnya, dokter akan menstimulasi pasien dengan memberi rangsangan jika pasien tidak dapat memberi respons secara spontan. Misalnya, dokter akan menginstruksikan pasien untuk membuka mata, menjawab pertanyaan, dan lainnya.
  • Dari hasil evaluasi, dokter akan mencatat skor dari masing-masing komponen GCS dan menjumlahkannya untuk mendapatkan nilai total GCS pasien.
  • Dokter akan menggunakan hasil penilaian GCS untuk memantau perubahan tingkat kesadaran pasien dari waktu ke waktu.

 

Skor terendah dalam GCS adalah 3 poin yang menandakan kondisi koma. Skor ini biasanya diberikan jika pasien tidak dapat membuka mata (skor respons mata 1), tidak memberikan respons verbal (skor respons verbal 1), dan tidak memberikan respons motorik (skor respons motorik 1).

 

Sedangkan skor tertinggi adalah 15 poin yang menunjukkan kesadaran normal pasien. Skor ini diberikan jika pasien dapat membuka mata secara spontan (skor respons mata 4), memberikan respons verbal yang jelas dan koheren (skor respons verbal 5), serta dapat melakukan gerakan motorik sesuai perintah (skor respons motorik 6).

 

Kekurangan dalam Menggunakan GCS

 

Meskipun metode GCS adalah pemeriksaan dasar umum yang digunakan untuk mengukur tingkat kesadaran seseorang, GCS tetap memiliki kekurangan dalam penerapannya. Berikut adalah beberapa kekurangan dari penilaian GCS:

 

  • Subjektivitas dan variasi antar pemeriksa: Penilaian GCS melibatkan interpretasi subjektif dari respons pasien oleh pemeriksa. Ini dapat menyebabkan perbedaan hasil antara pemeriksa yang berbeda.
  • Terbatas pada pasien tertentu: Meskipun GCS telah banyak digunakan sebagai metode pemeriksaan dasar medis, ada beberapa kondisi pasien yang mungkin tidak cocok untuk dinilai dengan skala ini. Sebagai contoh, pasien dengan gangguan pendengaran, pasien di bawah pengaruh obat-obatan, pasien yang terintubasi, pasien yang mengalami kelumpuhan pascastroke atau cedera neurologis lainnya, pasien dengan disabilitas linguistik, maupun pasien dengan trauma wajah dan mata.
  • Tingkat akurasi: Konsistensi hasil penilaian antara pemeriksa yang berbeda dalam mengukur respons motorik, verbal, dan mata dapat memengaruhi akurasi penilaian dan interpretasi skor GCS.

 

Demikian penjelasan mengenai GCS sebagai metode pengukuran tingkat kesadaran pasien. Dengan metode ini, dokter dapat mengevaluasi kondisi pasien dan membantu dalam memberikan penanganan yang tepat.