Apa Itu Dislokasi sendi bahu

Dislokasi sendi bahu adalah cedera pada bahu yang membuat salah satu tulang yang menyusun sendi bahu bergeser keluar atau terpisah dari posisinya. Sendi bahu tergolong sebagai sendi peluru, tersusun oleh tulang skapula (belikat) dan tulang humerus (lengan atas). Ketika terjadi dislokasi, tonjolan lengan atas yang berbentuk seperti bola akan terpisah keluar dari rongga tulang belikat yang memiliki bentuk seperti cangkir atau mangkuk.

Sendi bahu rentan mengalami dislokasi karena sendi ini fleksibel, memiliki rentang gerak yang luas, dan sering cedera pada olahraga dengan kontak tubuh seperti rugby atau football. Perlu suatu tenaga atau gaya yang besar untuk membuat tulang bahu terlepas dari tempatnya. Dislokasi bisa membuat sendi terlepas maju ke depan, mundur ke belakang atau jatuh ke bawah.

Ada beberapa jenis dislokasi bahu:

1.       Dislokasi bahu anterior, yaitu saat humerus (bonggol tulang lengan) lepas ke depan mangkuk sendi. Ini adalah dislokasi yang paling sering terjadi. Penyebab umumnya adalah lengan tertarik ke sisi luar poros rotasinya.

2.       Dislokasi bahu posterior, yaitu saat humerus (bonggol tulang lengan) lepas ke belakang mangkuk sendi. Dislokasi ini jarang terjadi dan biasanya disebabkan oleh kejang atau sengatan listrik.

3.       Dislokasi bahu inferior, yaitu saat humerus (bonggol tulang lengan) lepas dari mangkuk sendi ke arah ketiak. Ini adalah dislokasi yang paling jarang terjadi.

4.       Dislokasi bahu parsial, atau subluksasi bahu, yaitu terjadi saat hanya sebagian bonggol tulang bahu yang keluar dari mangkuk sendi.

Bila kita berada di lapangan, bantuan yang bisa dilakukan adalah pemasangan sling lengan (arm sling)/mitella agar otot didaerah siku dan lengan bawah dapat beristirahat. Jangan diurut atau dicoba untuk memasukkan sendi sendiri bila tidak ada pengalaman karena akan berisiko terjadi cedera saraf dan pembuluh darah. Bawalah segera ke unit gawat darurat rumah sakit terdekat dan konsultasikan kondisi Anda dengan dokter setempat. Dokter spesialis ortopedi akan membantu Anda untuk mengembalikan (reposisi) sendi yang bergeser tersebut dalam pembiusan ringan sehingga tidak ada rasa nyeri. Anda dapat pulang setelah prosedur dan tidak perlu perawatan lama. Setelah dinyatakan aman dan sembuh oleh dokter, Anda dapat kembali beraktivitas dan berolahraga dengan baik dan normal kembali.

 

Referensi :

Apley, A. Graham. Ortopedi Dan fraktur Sistem Apley. Edisi Sespol. Jakarta:  Widya Medika. 1995.

Rasjad, Chairuddin. Pengantar Ilmu Bedah Ortopedi. Jakarta: Yarsif  Watampone. 2007.

Sjamsuhidajat, R dan Wim de Jong. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi Kedua.

Jakarta: EGC. 2004. h 859-60.