Apa itu Diet Telur Rebus? Cara, Manfaat dan Resikonya

Terdapat berbagai metode diet yang bisa dilakukan untuk mendapatkan berat badan ideal, salah satunya adalah diet telur rebus. Sesuai dengan namanya, metode diet ini dilakukan dengan mengonsumsi telur rebus sebagai asupan protein utama. Lantas, bagaimana tips diet dengan telur rebus yang perlu diperhatikan?

 

Untuk mengetahui metode diet dengan telur rebus selengkapnya, mari simak pembahasan berikut ini hingga tuntas.

 

Apa itu Diet Telur Rebus?

 

Diet telur rebus adalah pola makan yang menjadikan telur rebus sebagai sumber utama asupan protein. Pada metode diet ini, telur rebus dipilih sebagai sumber utama asupan protein karena dinilai lebih tinggi protein, rendah kalori, dan bebas dari kontaminasi bakteri Salmonella.

 

Umumnya, metode diet ini juga dilakukan dengan membatasi asupan karbohidrat dan kalori untuk menurunkan berat badan secara efektif. Selain itu, karena mengutamakan protein sebagai sumber energi, maka diet dengan telur rebus juga dipercaya bisa membantu mempertahankan massa otot tubuh meskipun berat badan telah menurun.

 

Cara Diet Telur Rebus

 

Meski memiliki banyak versi, pada dasarnya, metode diet telur rebus dilakukan dengan mengonsumsi telur rebus pada setiap waktu makan dan bisa dikombinasikan dengan sayur, buah, serta sumber protein hewani lainnya.

 

Namun, perlu diketahui bahwa konsumsi sumber protein hewani, sayur, dan buah pada diet telur rebus ini tidak bisa sembarangan. Adapun beberapa jenis makanan dan minuman yang bisa dikonsumsi selama melakukan diet telur rebus adalah:

 

  • Telur rebus. Sebaiknya, telur rebus ini dikonsumsi tanpa bagian kuningnya karena kuning telur mengandung lemak yang tinggi.

  • Sumber protein hewani tanpa lemak, seperti ikan dan daging unggas tanpa kulit.

  • Sayuran rendah karbohidrat, seperti kangkung, bayam, paprika, tomat, dan brokoli.

  • Buah rendah karbohidrat, seperti jeruk, stroberi, semangka, dan lemon.

  • Rempah-rempah, seperti kunyit, kemangi, bawang putih, merica, dan oregano.

  • Susu rendah lemak atau susu skim.

  • Air putih, teh, dan kopi tanpa pemanis buatan.

 

Selama menjalani diet telur rebus, penting untuk menghindari konsumsi camilan atau makanan ringan di antara waktu makan. Selain itu, sejumlah jenis makanan atau minuman yang tidak boleh dikonsumsi selama menjalani diet ini adalah:

 

  • Susu full cream dan produk olahannya, seperti keju dan yoghurt.

  • Olahan gandum atau biji-bijian yang mengandung karbohidrat tinggi, seperti roti, nasi, dan pasta.

  • Umbi-umbian tinggi karbohidrat, seperti kentang, ubi jalar, dan jagung.

  • Buah tinggi karbohidrat, seperti mangga, pisang, dan nanas.

  • Makanan olahan, seperti nugget, sosis, biskuit, dan keripik.

  • Daging berlemak.

  • Minuman dengan tambahan pemanis buatan, seperti soda.

 

Manfaat Diet Telur Rebus

 

Utamanya, diet telur rebus yang dilakukan dengan tepat bisa membantu menurunkan berat badan dengan cepat, terutama jika diimbangi dengan rutin berolahraga. Pasalnya, diet ini mengutamakan konsumsi makanan yang rendah kalori sehingga cenderung lebih efektif untuk mendapatkan defisit kalori (asupan kalori tubuh lebih sedikit daripada yang dibakar tubuh sepanjang hari).

 

Selain itu, karena dilakukan dengan membatasi asupan kalori dan lemak, diet dengan telur rebus juga bisa membantu menurunkan risiko obesitas, tekanan darah tinggi (hipertensi), diabetes tipe 2, dan penyakit jantung.

 

Bahaya Diet Telur Rebus Jika Tidak Dilakukan dengan Tepat

 

Sebaliknya, jika tidak dilakukan dengan tepat, diet telur rebus justru berisiko menyebabkan malnutrisi. Hal ini dikarenakan diet telur rebus adalah salah satu pola diet yang tergolong ketat sehingga diet ini tidak dianjurkan untuk dilakukan dalam jangka panjang (tidak lebih dari 2 minggu).

 

Selain itu, dilansir dari Journal of Bone and Mineral Metabolism, diet ketat yang dilakukan dalam jangka panjang juga berisiko menurunkan tingkat kepadatan tulang sehingga berpotensi menyebabkan pengeroposan tulang dan mudah retak atau patah.

 

Bahkan, pada kasus yang lebih serius, diet telur rebus yang dilakukan tanpa memperhatikan rekomendasi asupan serat dan karbohidrat harian justru bisa meningkatkan risiko terjadinya gangguan sistem pencernaan hingga penyakit kardiovaskular.