Apa Itu Diet Ketogenik?

Diet ketogenik atau sering disebut juga dengan diet keto, adalah diet tinggi lemak, rendah karbohidrat, dan protein moderat yang telah menjadi populer dalam beberapa tahun terakhir. Diet ini didasarkan pada konsep bahwa dengan membatasi asupan karbohidrat, tubuh akan memasuki keadaan metabolisme yang disebut ketosis, di mana tubuh membakar lemak sebagai sumber energi utama.

Meskipun awalnya dikembangkan untuk mengobati epilepsi, diet ketogenik kini banyak digunakan sebagai cara untuk menurunkan berat badan dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Namun, seperti halnya dengan banyak jenis diet lainnya, ada pertanyaan mengenai efek diet ketogenik pada kesehatan jantung.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Current Atherosclerosis Reports menguji hubungan antara diet ketogenik dan risiko penyakit jantung. Hasilnya menunjukkan bahwa diet ketogenik dapat meningkatkan profil lipid dalam darah, yaitu mengurangi kadar trigliserida dan meningkatkan kadar kolesterol baik atau high-density lipoprotein (HDL).

Dalam jangka pendek, penurunan trigliserida dan peningkatan HDL dapat memberikan manfaat bagi kesehatan jantung. Namun, penelitian ini juga menunjukkan bahwa pada jangka panjang, diet ketogenik dapat menyebabkan peningkatan kadar kolesterol jahat atau low-density lipoprotein (LDL), yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

Meskipun hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa diet ketogenik dapat memiliki efek yang kompleks pada kesehatan jantung, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memahami secara lebih mendalam dampak jangka panjang dari diet ketogenik pada kesehatan jantung. Namun, terlepas dari hasil penelitian tersebut, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk meminimalkan risiko diet ketogenik pada kesehatan jantung.

1. Pastikan asupan nutrisi yang cukup

Diet ketogenik sangat rendah karbohidrat dan tinggi lemak, sehingga dapat menyebabkan kekurangan nutrisi tertentu jika tidak dilakukan dengan benar. Pastikan Anda mendapatkan asupan nutrisi yang cukup dari sumber makanan atau suplemen yang tepat. Konsumsi makanan yang kaya serat, seperti sayuran hijau dan biji-bijian, untuk membantu menjaga kesehatan pencernaan.

2. Jangan lakukan diet ketogenik dalam jangka panjang

Diet ketogenik sebaiknya tidak dilakukan dalam jangka panjang, karena dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan masalah kesehatan lainnya. Setelah mencapai tujuan berat badan Anda, ada baiknya beralih ke diet yang seimbang dan memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh Anda.

3. Perhatikan jumlah kalori yang Anda konsumsi

Meskipun diet ketogenik memperbolehkan konsumsi lemak yang tinggi, jumlah kalori yang Anda konsumsi tetap perlu diperhatikan. Jangan makan terlalu banyak atau terlalu sedikit kalori, karena ini dapat berdampak pada kesehatan Anda secara keseluruhan.

4. Tetap aktif secara fisik

Aktivitas fisik sangat penting untuk kesehatan jantung dan umumnya. Jangan hanya fokus pada diet ketogenik, tetapi pastikan Anda tetap aktif secara fisik dengan olahraga ringan atau aktivitas fisik lainnya.

5. Pertimbangkan kembali jika Anda memiliki riwayat penyakit jantung atau risiko faktor lainnya

Jika Anda memiliki riwayat penyakit jantung atau faktor risiko lainnya, seperti diabetes atau tekanan darah tinggi, maka diet ketogenik mungkin tidak cocok untuk Anda. Konsultasikan dengan dokter Anda sebelum memulai diet ini dan pertimbangkan alternatif lain yang lebih sesuai untuk kondisi kesehatan Anda.

6. Pertahankan asupan air yang cukup

Dalam diet ketogenik, Anda mungkin merasa lebih kering dari biasanya. Pastikan untuk minum cukup air untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi dan mencegah risiko dehidrasi, terutama saat Anda melakukan aktivitas fisik.

7.  Hindari makanan olahan dan makanan cepat saji

Makanan olahan dan makanan cepat saji umumnya mengandung lemak jenuh, garam, dan gula yang tinggi, yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Hindari makanan ini dan lebih memilih makanan segar dan sehat untuk menjaga kesehatan jantung Anda.

8.  Hindari diet ketogenik yang berkepanjangan

Dalam jangka pendek, diet ketogenik dapat membantu menurunkan berat badan dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Namun, diet ketogenik yang berkelanjutan dan panjang dapat meningkatkan risiko kesehatan jantung dan komplikasi lainnya. Jangan menjalankan diet ketogenik untuk waktu yang lama tanpa pengawasan dokter atau ahli gizi.

Kesimpulannya, diet ketogenik dapat membantu menurunkan berat badan dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan, namun dapat meningkatkan risiko kesehatan jantung jika tidak dilakukan dengan benar. Dengan mengambil langkah-langkah yang tepat, seperti memperbanyak asupan lemak sehat, mempertimbangkan sumber protein yang sehat, dan tetap aktif secara fisik, Anda dapat meminimalkan risiko kesehatan

 

Referensi:

Kosinski C, Jornayvaz FR. Effects of Ketogenic Diets on Cardiovascular Risk Factors: Evidence from Animal and Human Studies. Nutrients. 2017 May 19;9(5):517. doi: 10.3390/nu9050517. PMID: 28534852; PMCID: PMC5452247.

Burén J, Ericsson M, Damasceno NRT, Sjödin A. A Ketogenic Low-Carbohydrate High-Fat Diet Increases LDL Cholesterol in Healthy, Young, Normal-Weight Women: A Randomized Controlled Feeding Trial. Nutrients. 2021 Mar 2;13(3):814. doi: 10.3390/nu13030814. PMID: 33801247; PMCID: PMC8001988.

Westman, E.C., Mavropoulos, J., Yancy, W.S. et al. A review of low-carbohydrate ketogenic diets. Curr Atheroscler Rep 5, 476–483 (2003). https://doi.org/10.1007/s11883-003-0038-6