Apa Itu Capsule Endoscopy? Kelebihan dan Kekurangannya

Capsule Endoscopy adalah pemeriksaan diagnostik dengan cara menelan kapsul endoskopi berisi kamera untuk mengambil gambar dari seisi saluran pencernaan dan nantinya kapsul akan keluar melalui tinja. Tindakan ini bermanfaat untuk memeriksa saluran pencernaan dalam tubuh, terutama pada bagian yang sulit dicapai oleh endoskopi konvensional seperti usus halus.

 

Kapsul endoskopi pada umumnya digunakan untuk mencari sumber perdarahan, tumor, atau permasalahan saluran cerna lainnya yang tidak terdeteksi melalui CT scan, rontgen, atau endoskopi konvensional.

 

Lantas, bagaimana prosedur kapsul endoskopi dilakukan? Mari simak penjelasan berikut ini.

 

Apa itu Capsule Endoscopy?

 

Kapsul endoskopi adalah suatu metode diagnostik non-invasif yang digunakan untuk memvisualisasikan saluran pencernaan. Metode ini dilakukan dengan cara menelan sebuah kapsul kecil yang dilengkapi dengan kamera, lampu, dan baterai.

 

Kapsul yang ditelan, secara alami akan mengikuti pergerakan saluran pencernaan (gerak peristaltik) dan mengambil gambar dari sepanjang saluran cerna yang dilewati, untuk kemudian dianalisis oleh dokter.

 

Sampai saat ini, kapsul endoskopi dapat membantu dokter untuk memeriksa bagian saluran pencernaan yang sulit dijangkau oleh endoskopi konvensional, seperti usus halus. Dengan kapsul endoskopi, kelainan seperti peradangan usus, perdarahan saluran cerna, polip, tumor, atau penyakit lainnya diharapkan dapat terdeteksi.

 

Kelebihan Capsule Endoscopy

 

Kapsul endoskopi memiliki beberapa kelebihan dibandingkan endoskopi konvensional, di antaranya:

 

1. Non-invasif

 

Kelebihan utama kapsul endoskopi adalah pasien cukup menelan kapsul endoskopi, kemudian kapsul tersebut akan bergerak secara alami melewati saluran pencernaan mengikuti gerakan peristaltik.

 

2. Visualisasi Menyeluruh

 

Kapsul endoskopi mengambil gambar secara terus-menerus saat bergerak melewati sepanjang saluran pencernaan.

 

3. Tidak Memerlukan Rawat Inap

 

Pasien dapat beraktivitas normal seperti minum dan makan maupun bekerja selama kapsul bergerak di dalam saluran pencernaan. Namun, disarankan untuk tidak melakukan aktivitas berat dan mengangkat benda-benda berat. Selain itu, pasien dapat mengonsumsi makanan padat ringan dan air putih terlebih dahulu pada beberapa jam setelah menelan kapsul.

 

4. Tidak Memerlukan Anestesi

 

Pasien tidak memerlukan pembiusan umum, sehingga tidak memerlukan waktu pemulihan.

 

5. Pengujian Awal yang Efektif

 

Saat kapsul endoskopi telah berhasil mendeteksi penyebab dari gejala pada pasien, maka langkah-langkah pengobatan seperti pembedahan atau pemberian obat-obatan dapat dilakukan dengan terarah.

 

Kekurangan Capsule Endoscopy

 

Penting untuk diingat bahwa penggunaan kapsul endoskopi tidak dapat sepenuhnya menggantikan tindakan endoskopi konvensional pada semua kasus. Berikut alasannya.

 

1. Tidak Dapat Intervensi Langsung

 

Kapsul endoskopi tidak dapat melakukan intervensi langsung seperti pengangkatan polip atau pengambilan sampel jaringan seperti yang bisa dilakukan oleh endoskopi konvensional.

 

2. Keterbatasan Pergerakan

 

Karena kapsul bergerak secara alami mengikuti pergerakan saluran pencernaan. Seiring dengan perjalanannya, baterai dalam kapsul endoskopi bisa habis sebelum menemukan kelainan di dalam saluran pencernaan. Hal ini mungkin terjadi pada pasien yang pergerakan ususnya lambat.

 

Dalam beberapa kasus, kapsul endoskopi dapat terjebak di suatu bagian usus dan memerlukan double balloon enteroscopy atau pembedahan untuk mengeluarkannya.

 

Kriteria Pasien Capsule Endoscopy

 

Meski pemeriksaan ini dapat dilakukan untuk anak-anak dan orang dewasa, kualifikasi pasien untuk menjalani kapsul endoskopi akan bergantung pada kondisi spesifik setiap pasien.

 

Beberapa kondisi pasien yang tidak disarankan untuk menjalani capsule endoscopy adalah sebagai berikut:

  • Berusia lanjut.
  • Memiliki gangguan saluran pencernaan atas, seperti obstruksi usus.
  • Memiliki kelainan jantung dan terdapat alat pacu jantung (pacemaker), defibrillator, atau alat bantu ventrikel (VAD) yang dipasang dalam tubuh.
  • Memiliki gangguan peristaltik, yakni gangguan pada pergerakan otot yang mendorong makanan atau cairan masuk dan melewati saluran pencernaan.
  • Memiliki gangguan paru-paru, kolon, dan BAB berdarah.
  • Memiliki riwayat pengobatan radiasi atau pembedahan gastrointestinal yang dapat meningkatkan risiko penyempitan (stenosis) saluran pencernaan.
  • Wanita yang sedang hamil.
  • Memiliki frekuensi BAB yang tidak normal (lebih dari 3 hari sekali).

 

Persiapan Capsule Endoscopy

 

Untuk menjalani kapsul endoskopi, dokter akan meminta pasien untuk berhenti makan dan minum selama 10-12 jam sebelumnya. Terkadang, dokter akan memberikan obat pencahar untuk membantu pasien buang air besar (BAB). Jika pasien merupakan seorang perokok, maka diharuskan untuk berhenti merokok selama 24 jam sebelum menelan kapsul endoskopi.

 

Dokter mungkin juga akan menyarankan pasien untuk menghindari konsumsi obat-obatan  tertentu agar kamera dalam kapsul dapat menangkap dan merekam secara jernih tanpa gangguan dari makanan, air, maupun obat-obatan.

 

Prosedur Capsule Endoscopy

 

Cara pemasangan kapsul endoskopi terdiri dari beberapa langkah, berikut penjelasannya.

 

1. Pemasangan Alat Perekam

 

Dokter akan meminta pasien melepaskan pakaiannya untuk dapat memakaikan ikat pinggang antena dengan kabel yang terhubung dengan perekam.

 

2. Pemberian Capsule Endoscopy

 

Setelah semua alat terpasang, dokter akan memberikan kapsul endoskopi dan air untuk ditelan. Kapsul akan mengalir secara alami mengikuti pergerakan di sepanjang saluran pencernaan. Kamera yang terdapat dalam kapsul akan mengambil gambar dan merekam semua keadaan dalam saluran pencernaan.

 

Proses pengambilan gambar adalah sekitar 8–12 jam, sehingga selama waktu tersebut pasien dapat beraktivitas seperti biasa. Akan tetapi, pasien perlu memperhatikan beberapa hal selama kapsul ada di dalam tubuh, seperti:

 

  • Menghindari aktivitas berat seperti berlari atau melompat-lompat dan mengangkat benda-benda berat.
  • Memastikan alat perekam dalam keadaan kering.
  • Mengikuti arahan dokter kapan pasien dapat mengonsumsi makanan dan minuman setelah menelan kapsul.

 

Setelah Capsule Endoscopy

 

Setelah baterai kapsul endoskopi habis, kapsul tersebut secara otomatis akan berhenti merekam. Kemudian, kapsul akan keluar secara alami saat pasien buang air besar. Setelah itu, alat perekam dilepas secara mandiri sesuai instruksi dokter dan diberikan kepada dokter.

 

Pasien perlu berkonsultasi dengan dokter apabila sudah lebih dari 3 hari pasien tidak dapat BAB dan kapsul tidak kunjung keluar.

 

Komplikasi dan Efek Samping Capsule Endoscopy

 

Komplikasi dari pemeriksaan kapsul endoskopi jarang terjadi. Namun pada beberapa kasus, kapsul mungkin dapat terjebak atau tersangkut di suatu bagian saluran pencernaan sehingga tidak dapat keluar saat BAB.

 

Untuk itulah, endoskopi kapsul tidak disarankan bagi pasien yang menderita gangguan penyempitan usus, seperti:

 

  • Peradangan usus.
  • Obstruksi usus.
  • Polip atau tumor.
  • Terdapat riwayat operasi pada saluran pencernaan.

 

Itulah penjelasan mengenai kapsul endoskopi yang perlu diketahui. Kapsul endoskopi memiliki berbagai kelebihan yang tidak bisa dilakukan oleh endoskopi konvensional. Kelainan yang terjadi pada usus halus atau penyakit saluran cerna lainnya yang tidak dapat ditemukan melalui endoskopi konvensional atau metode pencitraan lainnya, dapat diperiksa dengan kapsul endoskopi.