APa Itu Batu empedu

Batu empedu adalah suatu kondisi ketika terbentuknya batu pada kantong empedu dengan gejala berupa nyeri perut mendadak. Terkadang, ciri-ciri penyakit batu empedu, atau dalam istilah medis dikenal dengan Cholelithiasis ini, mirip dengan gangguan pencernaan seperti mulas, asam lambung, dan kram sehingga banyak yang mengabaikannya.

Kantong empedu sendiri merupakan organ bagian dalam yang terletak di sisi kanan perut, tepat berada di bawah hati. Fungsi utama kantong ini yaitu untuk menyimpan cairan empedu yang akan dilepas ke usus kecil sehingga dapat membantu proses pencernaan.

Ukuran batu empedu berkisar dari sekecil satu butir pasir sampai sebesar bola golf. Semakin besar, tentu akan semakin berbahaya. Penderitanya dapat mengembangkan hanya satu batu empedu atau banyak batu empedu pada saat yang bersamaan.

Sahabat MIKA mungkin tidak tahu bahwa sedang memiliki batu empedu sampai batu ini memblokir saluran empedu dan menyebabkan rasa sakit yang membutuhkan perawatan segera.

Lalu, seperti ciri-ciri dan gejala dan penyebabnya? Mari simak selengkapnya pada artikel berikut.

Ciri-Ciri Penyakit Batu Empedu

Sebagian orang yang memiliki batu empedu tidak mengalami gejala tertentu karena batu tersebut diam. Bahkan, penelitian yang dilakukan oleh Canadian Society of Intestinal Research, menunjukkan bahwa sekitar 50 persen pasien dengan batu empedu tidak mengalami gejala.

Biasanya batu pada saluran empedu baru ditemukan pada saat penderitanya melakukan CT scan atau USG yang dilakukan karena alasan lain.

Meski begitu, beberapa orang yang memiliki batu empedu mengalami gejala yang bervariasi sesuai dengan frekuensi dan tingkat keparahan. Berikut ini sejumlah gejala batu empedu yang umum dialami wanita maupun pria:

1. Sakit perut

Bayangkan Sahabat MIKA memiliki batu empedu seukuran bola golf yang mencoba melewati lubang seukuran sedotan.

Biasanya, orang yang memiliki batu empedu memiliki rasa sakit yang terasa di perut kanan atas tetapi bisa menyebar ke punggung atas atau tulang belikat. Beberapa orang juga mengalami nyeri di bagian tengah perut, tepat di bawah tulang dada.

Rasa tidak nyaman ini dapat berlangsung secara intens selama beberapa menit hingga beberapa jam terutama setelah makan berlemak.

Jangan abaikan ketika Anda sudah mulai merasa terlalu sering sakit perut atau bahkan semakin terasa lebih parah dibandingkan biasanya.

2. Mual dan muntah

Ciri-ciri batu empedu berikutnya yaitu rasa mual dan ingin muntah. Hal ini dapat terjadi ketika batu tersangkut di salah satu saluran yang membuat enzim pencernaan Anda mengalir sehingga memicu peradangan ringan, pembengkakan, dan rasa sakit yang parah.

Kantong empedu dapat berisiko menimbulkan jaringan parut dan kaku ketika peradangan berkembang menjadi kronis. Alhasil ini akan menyebabkan perut terasa mual, kembung (terutama setelah makan), muntah, hingga diare kronis.

3. Nyeri pada ulu hati

Gejala batu empedu berkembang mirip dengan gangguan pencernaan dan nyeri pada bagian ulu hati seperti mulas, refluks asam, dan kram. Kemudian bagian ulu hati juga terasa seperti diremas, dan panas terbakar sampai ke dada (heartburn). Biasanya, hal ini paling umum sebagai ciri-ciri batu empedu pada wanita.

Perbedaan batu empedu dan penyakit asam lambung terletak pada seberapa sering gejala ini terjadi. Pada penyakit batu empedu, sakit pada ulu hati cenderung terjadi berulang kali, terutama setelah makan, banyak beraktivitas, bahkan sedang beristirahat.

Sebab, menandakan batu empedu sudah menghalangi jalan keluar dari kantong empedu.

 

4. Menguningnya Kulit dan Bagian Putih Mata (Jaundice)

Jaundice adalah warna kekuningan pada kulit dan lapisan mukosa seperti bagian putih mata yang sering dialami oleh pasien batu empedu yang kondisinya sudah parah.

Menguningnya kulit dan bagian putih mata ini terjadi karena konsentrasi bilirubin dalam aliran darah menjadi meningkat, kemudian menumpuk di kulit dan mengubahnya menjadi kuning

Meningkatnya konsentrasi bilirubin di kantong empedu ini terjadi karena penumpukan cairan empedu akibat tersumbatnya saluran empedu dan menghambat sistem pengiriman empedu ke usus kecil.

5. Perubahan warna urine dan kotoran  

Kelebihan bilirubin ternyata dapat membuat perubahan warna pada urine dan tinja. Warna urine yang memiliki batu ginjal menjadi lebih gelap, atau lebih tepatnya merah tua atau cokelat.

Sementara, pada tinja berwarna pucat atau cenderung mirip tanah liat karena batu empedu sudah menghambat aliran cairan empedu yang berfungsi memberikan warna pada tinja.

6. Demam

Demam, kedinginan, dan detak jantung yang cepat, terutama dikombinasikan dengan sakit perut yang tidak kunjung berhenti, bisa berarti aliran keluar kandung empedu benar-benar tersumbat dan telah menyebabkan  infeksi.

Infeksi saluran empedu sangatlah berbahaya dan dapat mengancam jiwa jika diabaikan.

Penyebab batu empedu

Dibandingkan dengan sistem pencernaan lainnya, kantong empedu tidak menerima banyak aliran udara sehingga dapat menyebabkan lemak yang mengeras dan mengendap.

Berikut ini penyebab batu empedu berdasarkan jenis dan penyebab lainnya:

1. Batu Empedu Kolesterol

Batu empedu kolesterol adalah jenis Cholelithiasis yang paling umum. Komposisi batu yang berwarna kuning ini, terdiri dari kolesterol yang tidak larut, yang mungkin juga mengandung komponen lain.

Penyebabnya tak lain karena sudah terlalu banyak kolesterol dalam empedu, hingga di atas 70%, pada sistem, partikel kolestrol saling menempel. Kemudian, ukurannya membesar membentuk batu empedu.

2. Batu Empedu Pigmen

Selanjutnya ada batu empedu pigmen yang berwarna coklat tua atau hitam. Terbentuk ketika empedu mengandung terlalu banyak bilirubin. Pertumbuhan kolesterol yang tidak normal dalam sistem dan adanya penurunan kinerja kontraksi kantong empedu. Kondisi seperti sirosis, infeksi, dan kelainan darah dapat menyebabkan hati menyimpan terlalu banyak bilirubin sehingga mengembangkan batu empedu pigmen.

Batu pigmen coklat terjadi ketika bakteri deodenum memasuki kantong empedu. Hal ini berdampak pada perubahan struktur bilirubin sehingga terbentuklah batu pigmen berwarna coklat.

Sementara itu, batu pigmen berwarna hitam terjadi ketika bilirubin yang berlebihan dalam empedu menempel pada mineral lain, seperti kalsium. Partikel ini pun tumbuh dan menjadi batu pigmen yang hitam dan mengeras.

3. Penyebab Lain

Selain itu, penyebab lainnya dari batu empedu adalah proses pengosongan kantong empedu yang tidak benar.

Jika kantong empedu Anda tidak mengosongkan sepenuhnya atau cukup sering, empedu bisa menjadi sangat pekat, berkontribusi pada pembentukan batu empedu.

Faktor risiko batu empedu

Kemudian, batu empedu dapat berkembang orang yang memiliki faktor risiko berikut:

  • Wanita lebih banyak dibandingkan pasien pria.
  • Berusia 40 atau lebih
  • Kelebihan berat badan atau obesitas
  • Usia produktif (belum menopause)
  • Memiliki riwayat keluarga dengan batu empedu
  • Kurang bergerak atau jarang berolahraga
  • Makan makanan tinggi lemak
  • Makan makanan tinggi kolesterol
  • Makan makanan rendah serat
  • Menderita diabetes
  • Memiliki kelainan darah tertentu, seperti anemia atau leukemia
  • Minum obat yang mengandung estrogen, seperti kontrasepsi oral atau obat terapi hormon
  • Memiliki penyakit liver
  • Memiliki penyakit usus seperti Crohn’s
  • Melakukan diet ekstra yang tidak sehat untuk menurunkan banyak berat badan dalam waktu singkat

Diagnosis Batu Empedu

Untuk mengetahui secara jelas apakah pasien mengalami batu empedu atau tidak, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan. Berikut adalah beberapa jenis pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter.

1. Pemeriksaan Fisik

Pertama-tama, dokter akan mendengar keluhan pasien. Lalu, dokter akan melakukan pemeriksaan secara umum untuk mengonfirmasi apakah gejala yang dialami pasien merupakan gejala penyakit batu empedu atau bukan.

Salah satu contoh pemeriksaan fisik yang umum dilakukan dokter adalah menekan perut bagian atas. Apabila timbul rasa nyeri, ada kemungkinan pasien menderita penyakit batu empedu.

2. Pemeriksaan Darah

Untuk menunjang pemeriksaan fisik, dokter akan meminta pasien untuk memeriksa darah, panel fungsi hati, serta enzim lipase dan amilase.

Tujuan dari pemeriksaan darah lengkap ini adalah untuk mengetahui apakah ada komplikasi atau tidak. Contoh komplikasi yang kerap terjadi adalah sumbatan batu empedu, infeksi, dan pankreatitis.

3. Ultrasonografi

Pemindaian menggunakan perangkat ultrasonografi sangat efektif untuk melihat kondisi saluran empedu dan batu empedu. Dengan pemindaian ini juga dokter dapat melihat, apakah terjadi sumbatan pada saluran empedu atau tidak.

Pengobatan Batu Empedu

Apabila penyakit batu empedu yang Anda alami muncul tanpa gejala, biasanya dokter belum akan memberikan pengobatan khusus. Namun, sebagai pasien, Anda disarankan untuk menjaga pola makan dan kembali berkonsultasi pada jadwal yang telah ditentukan oleh dokter.

Lalu, apabila batu empedu sudah diiringi dengan gejala tertentu, dokter akan merekomendasikan sejumlah pengobatan berikut:

1. Obat-obatan

Jika Anda merasaknya nyeri kolik billier atau rasa nyeri pada bagian tengah dan kanan atas perut, dokter akan memberikan obat pereda nyeri.

Lalu, di dalam kantong empedu terdapat batu empedu kecil yang tidak menyebabkan sumbatan pada saluran empedu, dokter akan memberikan obat lain. Fungsi dari obat tersebut adalah melarutkan dan menghancurkan batu empedu.

2. Operasi Bedah

Operasi bedah merupakan tindakan terakhir jika kondisi Anda cukup parah. Salah satu pertanda jika Anda memerlukan operasi adalah sering mengalami sakit pada bagian kanan perut.

Dalam operasi ini, dokter akan mengangkat kantong empedu. Namun, Anda tidak perlu khawatir karena Anda masih bisa hidup normal tanpa kantong empedu.

Setelah operasi, mungkin Anda akan mengalami diare, tetapi biasanya kondisi ini hanya berlangsung sementara.

Periksakan Batu Empedu ke Dokter Spesialis Saluran Cerna 

Kondisi batu empedu yang sudah memiliki salah satu atau beberapa gejalanya sebaiknya ditangani segera. Sahabat MIKA dapat melakukan konsultasi dengan dokter spesialis saluran pencernaan (gastroenterologi) untuk mendapatkan penanganan yang yang tepat.

Konsultasi dengan dokter juga sangat diperlukan jika Anda mengalami tanda dan gejala komplikasi batu empedu yang serius, seperti:

  • Sakit perut begitu hebat sehingga kesulitan duduk diam atau menemukan posisi yang nyaman
  • Menguningnya kulit dan bagian putih mata (jaundice)
  • Demam tinggi disertai menggigil

Jika gejalanya sudah berkembang menjadi semakin parah, Sahabat MIKA mungkin akan memerlukan operasi untuk mengangkat kantong empedu. Namun, pengobatan batu empedu lainnya juga bisa dilakukan sesuai rekomendasi dokter spesialis gastroenterologi.

 

——–

Sumber rujukan: 

  • Women’s Health. 2018. 6 Signs You Might Have A Serious Problem With Your Gallbladder 
  • MSD Manual. 2021. Cholelithiasis
  • Web MD. 2023. Gallstones (Cholelithiasis) 
  • Healthline. 2023. A Guide to Gallstones
  • Mayo Clinic. 2021. Gallstones (2021)
  • Jasmin Tanaja; Richard A. Lopez; Jehangir M. Meer. 2023. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing