Apa Itu Anemia Aplastik

Anemia aplastik adalah penyakit autoimun yang langka, di mana penderitanya akan mengalami kekurangan darah. Penyakit ini cukup berbahaya karena sumsum tulang tidak dapat memproduksi sel darah merah.

Saat sumsum tulang tidak dapat memproduksi sel darah merah, tubuh manusia pun tidak dapat berfungsi secara normal. Perkembangan penyakit ini pada setiap orang berbeda-beda. Ada yang berkembang secara cepat dan ada pula yang berkembang secara lambat.

Lalu, apa saja hal yang harus Sahabat MIKA ketahui tentang anemia aplastik ini? Yuk, simak artikel berikut ini!

Perbedaan Anemia Aplastik dengan Anemia Biasa

Anemia aplastik merupakan kondisi dimana sumsum tulang belakang berhenti memproduksi sel darah merah yang berfungsi membawa oksigen ke seluruh tubuh. Bahkan, anemia jenis ini mampu memberhentikan produksi sel darah putih dan trombosit.

Anemia aplastik tidaklah sama dengan anemia yang sering terjadi pada umumnya, yaitu anemia hemolitik. Anemia hemolitik adalah kondisi kurang darah yang disebabkan oleh kurangnya zat besi.

Gejala yang dialami oleh penderita anemia aplastik dengan anemia hemolitik hampir serupa, yaitu mudah lemas dan lesu. Akan tetapi, penderita anemia aplastik lebih sensitif terhadap imunitas dan infeksi. Dengan begitu, penderitanya mudah terkena luka, pendarahan, mimisan, gusi berdarah, dan memar tanpa alasan yang jelas.

Siapa saja bisa terkena anemia aplastik, baik anak maupun dewasa, laki-laki atau perempuan.

Anemia Aplastik dapat “Diwariskan”

Sahabat MIKA, anemia aplastik memang bukanlah penyakit genetik, tetapi bisa diwariskan.

Anemia aplastik yang bersifat genetik biasanya menyerang kalangan muda yang diturunkan dari keluarganya.

Meskipun sangat jarang terjadi, anemia aplastik yang berasal dari genetik memiliki peluang untuk bekermbang menjadi penyakit leukimia. Maka dari itu, dibutuhkan tes dan perawatan khusus.

Penyebab Anemia Aplastik

1. Penyebab Umum Anemia Aplastik

Secara umum, anemia aplastik disebabkan oleh rusaknya sel punca pada sumsum tulang. Karena sumsum tulang rusak, produksi sel darah pun menjadi berkurang, baik itu sel darah merah, sel darah putih, dan keping darah (trombosit).

Lalu, penyebab umum rusaknya sumsum tulang adalah imun yang menyerang sel punca di dalam sumsum tulang. Karena penyakit ini dipicu oleh imun yang menyerang bagian tubuh sendiri, anemia aplastik dapat dikategorikan sebagai salah satu penyakit autoimun.

Lebih berbahayanya, penyakit ini kerap tidak disadari oleh penderitanya.

2. Faktor Risiko Lain

Selain itu, gangguan kurang darah ini juga bisa disebabkan berbagai faktor lain. Di antaranya adalah sebagai berikut:

  • Riwayat penyakit autoimun, di mana imunitas tubuh menyerang sel darah
  • Reaksi obat-obatan epilepsi dan nyeri sendi
  • Paparan bahan kimia
  • Efek obat-obatan tertentu, misalnya beberapa jenis obat yang digunakan saat kemoterapi
  • Penderita anorexia nervosa, gangguan makan yang berdampak pada kesehatan tulang
  • Virus lain semisal HIV, Epstein-Barr, herpes, hepatitis.

Gejala anemia aplastik

 

Gejala dari penyakit ini bergantung pada kondisi sel darah berkurang.

1. Sel Darah Merah Berkurang

Gejala yang dirasakan jika berimbas pada sel darah merah adalah sebagai berikut:

  • Pusing.
  • Kelelahan berlebihan.
  • Sensitif terhadap suhu dingin.
  • Lemas.
  • Wajah pucat.
  • Mudah marah.
  • Sesak napas.
  • Detak jantung berdegup lebih cepat.

2. Sel Darah Putih Berkurang

Kekurangan sel darah putih membuat penderitanya mudah terinfeksi penyakit. Beberapa gejala yang akan dialami ketika sel darah putih berkurang di antaranya adalah sebagai berikut:

  • Temperatur tubuh tinggi
  • Badan Menggigil
  • Tenggorokan kering
  • Terdapat luka pada mulut atau sariawan yang kerap muncul
  • Sakit gigi
  • Ruam pada kulit tubuh
  • Lelah
  • Gejala mirip flu

3. Trombosit Berkurang

Berikut adalah gejala yang dirasakan jika trombosit rendah:

  • Mudah memar tanpa adanya benturan keras.
  • Gusi mudah berdarah.
  • Ruam kecil pada kulit.
  • Hidung berdarah (Mimisan) tanpa penyebab yang jelas.

 

Jika gejala ini Anda rasakan, Mitra Keluarga merekomendasikan untuk melakukan medical check up untuk memeriksa darah dan mengetahui jumlah masing-masing sel darah.

Lebih lanjut, untuk diagnosis anemia aplastik, dokter spesialis penyakit dalam konsultan hematologi onkologi akan menyarankan Anda untuk melakukan biopsi sumsum tulang belakang. Prosedurnya adalah menyuntikkan pada tulang pinggul, kemudian sampel dikumpulkan.

Pengobatan anemia aplastik

 

Pengobatan anemia aplastik pada setiap pasien bisa jadi berbeda. Hal ini disebabkan oleh tingkat keparahan yang dialami oleh pasien. Pada tingkat ringan, Sahabat MIKA dapat menjauhkan diri dari paparan radiasi dan bahan kimia

Sementara, pada pasien anemia aplastik akut, dapat menggunakan beberapa metode pengobatan berikut:

  • Tranfusi darah
  • Transplantasi sumsum tulang belakang
  • Obat-obatan untuk mencegah imun menyerang sel punca di dalam sumsum tulang belakang
  • Obat untuk membantu tubuh membuat sel darah baru
  • Menyingkirkan racun dari dalam tubuh yang membuat imun menyerang sumsum tulang belakang

 

 

 

Rekomendasi Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Konsultan Hematologi Onkologi

Gejala anemia aplastik sudah terjadi dan mengganggu Anda? Yuk, konsultasikan dengan dokter spesialis penyakit dalam dan konsultasi hematologi onkologi di Rumah Sakit Mitra Keluarga cabang Jabodetabek, Tegal, dan Surabaya yang siap melayani dan membantu Anda.

1. Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Konsultan Hematologi Onkologi Jabodetabek

2. Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Konsultan Hematologi Onkologi Tegal

3. Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Konsultan Hematologi Onkologi Surabaya

 

Untuk menghindari antrean, jangan lupa untuk buat Janji Temu melalui website Mitra Keluarga untuk pemeriksaan rawat jalan.

Semoga informasi ini bermanfaat, ya!

Sumber: