Amankah Orang Penyakit Jantung Berpuasa

Menyambut Bulan Suci Ramadan Umat Muslim diwajibkan untuk beribadah Puasa. Banyak pertanyaan khususnya bagi pasien yang memiliki penyakit jantung apakah diperbolehkan untuk berpuasa? Bagi penderita penyakit jantung, puasa bisa menimbulkan masalah. Penyakit jantung adalah penyakit yang menyerang jantung dan pembuluh darah. Hal ini dapat menyebabkan berbagai masalah, termasuk tekanan darah tinggi, penyakit arteri koroner, dan gagal jantung.

Pada orang sehat, puasa dapat menawarkan banyak manfaat kesehatan, termasuk penurunan berat badan, peningkatan kesehatan mental, dan peningkatan sensitivitas insulin. Namun, bagi penderita penyakit jantung, puasa bisa menimbulkan masalah karena bisa meningkatkan risiko penyakit jantung.

Beberapa penelitian menunjukan bahwa puasa dapat memiliki manfaat bagi pasien dengan penyakit jantung salah satunya pada penelitian yang dilakukan Aslan et al. yaitu puasa secara signifikan menurunkan tekanan darah pada pasien tekanan darah tinggi yang mengkonsumsi obat diuretik tanpa komplikasi dan penelitian yang dilakukan oleh Khafaji et al. menunjukan puasa tidak memiliki hubungan dengan peingkatan kesakitan atau kematian akibat penyakit janatung dan 29% memperbaiki gejala penyakit jantung.

Berpuasa pada pasien yang memiliki penyakit jantung boleh dilakukan apabila risiko penyakit rendah/ sedang seperti pada penyakit: hipertensi yang terkontrol, angina yang stabil, gagal jantung yang tidak berat (lvef>35%), implan pacu jantung, penyakit katup jantung ringan/sedang/ringan-sedang, gangguan irama jantung seperti svt, atrium fibrilasi, dan takikardi ventrikel yang tidak berkelanjutan, dan hipertensi paru ringan/sedang. Seperti:  Pada pasien yang memiliki risiko penyakit tinggi dianjurkan untuk tidak berpuasa seperti pada penyakit: hipertensi yang tidak terkontrol dengan baik, Sindrom koroner akut/infark miokard (<6>

Berpuasa tidak boleh dilakukan pada pasien dengan risiko sangat tinggi yaitu pada gagal jantung berat, hipertensi pulmonal berat, dan hal-hal yang mengancam nyawa. Sebaiknya bicarakan dengan dokter sebelum berpuasa. Dokter akan menilai dan memberi tahu apakah puasa aman untuk dijalani ataukah tidak.

Berikut ini adalah beberapa tips puasa untuk pasien penyakit jantung. Selalu berkonsultasilah dengan dokter. Sebelum memutuskan untuk berpuasa, sebaiknya pasien penyakit jantung berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan memberikan saran yang sesuai dengan kondisi pasien. Banyak risiko yang mungkin akan terjadi bila pasien memiliki kondisi penyakit jantung dan berpuasa salah satunya risiko mengalami dehidrasi, adanya kelainan elektrolit, dan lainnya. Apabila kondisi pasien berat sehingga disarankan untuk tidak berpuasa, pasien dapat melakukan ibadah yang lain sebagai pengganti.

Minum obat secara teratur dan tidak mengurangi dosis atau frekuensi minum obat sendiri. Pasien penyakit jantung yang berpuasa tetap harus minum obat secara teratur sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan oleh dokter. Jangan mengubah dosis atau jadwal minum obat tanpa persetujuan dokter karena akan memunculkan risiko bagi kesehatan pasien. Minum obat dapat dilakukan diluar waktu berpuasa dan berjarak.

Hindari makanan dan minuman yang tidak sehat. Makanan dan minuman yang tidak sehat seperti gorengan, makanan berlemak tinggi, dan minuman berkafein harus dihindari selama berpuasa. Sebaliknya, pilih makanan yang sehat seperti buah-buahan, sayuran, dan protein rendah lemak. Saur dan berbuka sebukupnya dan tidak berlebihan lebih disarankan. Pasien dengan penyakit jantungpun sebaiknya mengontrol pula asupan garam yang dikonsumsi agar tidak terlalu banyak.

Konsumsi air putih secukupnya sesuai kondisi. Pada beberapa penyakit jantung harus tetap mengontrol asupan air putih agar tidak terlalu banyak dan juga tidak terlalu sedikit karena khawatir dehidrasi.

Hindari aktivitas yang terlalu berat. Aktivitas yang berat seperti olahraga harus dibatasi sesuai kondisi pasien. Konsultasikanlah dengan dokter olahraga apa yang boleh dilakukan dan yang sebaiknya dihindari pada pasien penyakit jantung khususnya ketika sedang berpuasa.

 

Referensi:

Akhtar, A. M., Ghouri, N., Chahal, C. A. A., Patel, R., Ricci, F., Sattar, N., Waqar, S., & Khanji, M. Y. (2022). Ramadan fasting: Recommendations for patients with cardiovascular disease. In Heart (Vol. 108, Issue 4, pp. 258–265). BMJ Publishing Group. https://doi.org/10.1136/heartjnl-2021-319273ad